-Ch 3

840 100 22
                                    

'Tok.. tok.. tok..'

"Permisi, Hanji-san" ucap Erwin setelah mengetuk pintu rumah Hanji

Hanji yang sedang membaca buku pun segera menaruh bukunya dan keluar membukakan pintu.

Hanji sedikit terkejut, melihat banyak orang ke rumahnya menggunakan seragam yang tak dikenalinya.

"Y-ya? Kalian siapa ya? tanya Hanji gugup karena sedikit terkejut

"Mereka rekanku" sambar Levi yang sedang berjalan menuju tempat Erwin dan Hanji di bantu oleh Eren

"Ka-kau, kau kenapa? Bagaimana bisa begitu?" tanya Hanji khawatir melihat kondisi Levi

"Bukan urusanmu" jawab Levi singkat

"Ck, kau itu.." kesal Hanji mendengar penuturan Levi

"Kau tidak menyuruh kami masuk?" tanya Levi datar

"Uh, maaf. Silahkan masuk" jawab Hanji membukakan pintu

"Terima kasih Hanji-san" ucap Erwin

"Hanji saja, siapa nama anda?" tanya Hanji sopan

"Erwin, Erwin Smith" jawab Erwin menampilkan senyumannya

"Dia komandan kami, dan kami akan menjelaskan sesuatu pada mu" ucap Levi

"Eh? Komandan? Menjelaskan apa?" tanya Hanji penasaran

"Tunggu, sebelum menjelaskan aku akan mengobati lukamu dulu" cegah Hanji menatap tajam Levi

"Tidak per-"

"Jika tidak mau, maka aku juga tidak akan mendengarkan penjelasan kalian" ucap Hanji memotong perkataan Levi

"Tck" Levi berdecak kesal karena Hanji yang keras kepala

"Baiklah silahkan" sambar Erwin

"Nah baiklah, akan ku ambilkan kotak P3K" ucap Hanji yang kemudian mengambil kotak P3Knya

Hanji mengobati Levi dengan telaten, Hanji lumayan terkejut karena goresannya cukup dalam dan panjang. Namun Hanji masih bisa menanganinya.

"Sudah" ucap Hanji sambil membereskan obat P3Knya

"Hn, terima kasih" ucap Levi singkat

"Tentu" ujar Hanji sembari tersenyum tulus

'sial, manis' umpat Levi dalam hatinya

"Baik, mari kita mulai" Erwin memulai pembicaraannya

"Biar ku buatkan minum dulu" ucap Hanji yang mulai berjalan

"Tidak perlu" cegah Levi yang memegangi tangan Hanji

"Ini penting!" lanjut Levi tegas kemudian melepaskan tangan Hanji

"Hmm, baiklah" ucap Hanji pasrah

"Pertama-tama, Hanji apa kau punya kekasih?" tanya Erwin

"E-eh, aku? Emm aku tidak punya" jawab Hanji malu karena tidak memiliki kekasih

"Bagus!" ucap Erwin mantap

"Eh? Kenapa, ada apa?" tanya Hanji

"Tidak, apa kau mau menikah?" jawab Erwin yang kemudian bertanya

"Ha? Menikah?!?!" Hanji reflek berdiri karena terkejut

"Tunggu, kami akan menjelaskannya" ujar Erwin menenangkan Hanji, Hanji pun kembali duduk

"Aku tahu, orang tuamu sudah meninggal bukan? Dan kau pernah di beri surat ibumu, kau disuruh membuka surat itu pada saat umur 19? Sekarang kau sudah berumur 21 benar begitu?" tanya Erwin, dan Hanji pun bingung Erwin sedang bertanya atau menjelaskan

PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang