-Ch 6

740 86 10
                                    

"Jangan banyak bergerak dulu, kau baru saja sadar" peringat Hanji pada Levi

"Berapa lama aku tak sadarkan diri?" tanya Levi

"Dari saat kau akan membuka pintu mobil sampai saat ini" jawab Hanji apa adanya

"Tch" decihan Levi keluar saat melihat kakinya

"Kau terlalu memaksakan diri, bodoh" celetuk Hanji yang jengkel

'Ini juga karena mu bodoh', batin Levi mengumpat

"Apa peduli mu?" tanya Levi datar

'Dasar tak tahu diri, aku mengkhawatirkan mu tahu!' batin Hanji, keluar perempatan di dahinya

"Bukan urusanmu" ketus Hanji

"Cepatlah makan, kau harus minum obat!" perintah Hanji

'Apa aku harus menyuapinya? Astaga apa yang ku pikirkan? Tangannya baik-baik saja kan? Fokuslah Hanji!' batin Hanji sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

"Kau kenapa?" tanya Levi bingung

"Tidak" jawab Hanji singkat

Levi bangkit dari tidurnya, menyingkap selimut yang menutupi setengah badannya.

"Kau mau kemana? Ayo ku bantu" tanya Hanji yang melihat Levi berdiri dan berjalan tertatih

Levi tidak menjawab, dia hanya mau ke toilet. Hanji jadi malu dan salah tingkah karena dia menawarkan bantuan kepada Levi untuk ke toilet.

'Apa yang kau pikirkan Hanji? Apa kau gila?' batin Hanji menjerit

"Hanji-san" panggil Armin yang masuk bersama Mikasa

"Pirang? Ada apa?" tanya Hanji dengan polos

"Armin Hanji-san, Armin Arlert" ucap Armin membenarkan

"Ah iya, Armin dan.."

"Mikasa" timpal Mikasa

"Oh Mikasa, hanya Mikasa kah?" tanya Hanji

"Anda akan tahu nanti" jawab Mikasa

"Kau sama dengan si cebol itu ya" gumam Hanji lirih

Tak di sangka Mikasa dan Armin mendengar gumaman Hanji, wajah Mikasa jadi masam dan Armin hanya tersenyum.

"Di mana kapten?" tanya Armin

"Ha-uh a-dia sedang di toilet" jawab Hanji gagap

"Kenapa anda jadi gagap begitu?" tanya Armin heran

"Ada apa?" sahut Levi yang tiba-tiba di dekat Hanji

"Hanya menjenguk kapten" jawab Armin apa adanya

"Bagaimana dengan Braus?" tanya Levi

"Dia baru saja selesai menjalani proses pendonoran darah" jawab Mikasa

"Kau, Krista dan Jean ikut aku dan Hanji pulang, sisanya menjaga Sasha" perintah Levi pada Armin

"Eh? Kita akan pulang sekarang?!" tanya Hanji kaget

"Jika tidak, itu hanya akan membuang-buang waktu" jawab Levi enteng

"Tap-"

"Tak ada penolakan, cepat laksanakan!" perintah Levi tegas

Mikasa langsung keluar dan menuju ruangan Sasha dengan hati berbunga-bunga, karena akan bersama dengan Eren, "Hai' Kapten" jawab Armin lalu keluar dan pergi ke parkiran

"Apa yang kau pikirkan? Bahkan kesehatan mu kau abaikan, bodoh sekali" tanya Hanji emosi

"Bukan urusanmu" jawab Levi merapikan ranjangnya

PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang