-Ch 14

620 81 5
                                    

"Ne.. Levi" panggil Hanji lirih

"Hm?" tanya Levi menggumam tanpa menengok ke arah Hanji, itu karena ia sedang menyetir

"Kau.. me-menjaga ku se-selama ini?" tanya Hanji sedikit gugup

Levi terkejut dengan pernyataan Hanji yang baru saja meluncur itu.

"Komandan memberitahu ku tadi" ungkap Hanji menatap Levi yang sedang tidak mentapnya

'Erwin sialan!' batin Levi menyumpah serapahi Erwin

"Lalu?" tanya Levi sok tidak peduli

"Artinya kau pernah melihat ku dekat dengan.. Moblit?" ucap Hanji yang seperti pertanyaan

"Hn" jawab Levi singkat

"Kau merasa cemburu lagi? Kata Komandan kau berhenti mengawasi ku saat ada Moblit" tanya Hanji penasaran

"Untuk apa? Itu karena sudah ada yang mengawasi mu" jawab Levi yang tidak jujur

"Ku kira kau akan cemburu.." ujar Hanji sedikit menggoda

"Padahal waktu aku berpelukan dengan Nanaba waktu itu, kau cemburu" lanjut Hanji berceloteh

"Tidak ada yang bilang begitu, kacamata!" sangkal Levi sedikit geram

"Memang tidak ada yang bilang, tapi kau kelihatan cemburu dari pertanyaan mu waktu itu" balas Hanji terkikik geli

"Tch!" Levi mendecih singkat

"Apa kau tak ingin tau siapa Moblit sebenarnya?" tanya Hanji kembali memandang ke depan

"Tidak" jawab Levi yakin

"Kenapa? Apa ka--" pertanyaan Hanji terpotong

"Tak perlu di bahas lagi. Kau ingin membuka luka lama? Aku tahu dia masa lalu mu. Lupakanlah" jawab Levi dingin yang sudah tahu dengan pertanyaan Hanji

Hanji mematung, sedetail itu kah Levi mengetahuinya? Hanji kira, Levi hanya sekedar memantaunya. Tapi ternyata tidak.

"Ha-he he i-iya, maaf-maaf" ujar Hanji gugup

"Oh iya. Jika aku bertanya, kau pernah memiliki kekasih atau tidak. Kau akan menjawab apa?" tanya Hanji dengan tampang penasaran yang dibuat-buat

Levi melihat Hanji dari ekor matanya.

"Aku akan menjawab tidak" jawab Levi membuat tampang penasaran Hanji hilang dan berganti menjadi tatapan yang sulit diartikan

"He.. kenapa? Apa karena kau cebol?" tanya Hanji bingung disertai watadosnya

"Ck, itu tidak penting!" jawab Levi ketus

"Eh?! Apa karena ucapan Isabel?" tanya Hanji yang mengingat perkataan Isabel dalam mimpinya

"Tidak ada hubungannya!" jawab Levi tambah ketus

"Hoo.. kau marah?" tanya Hanji menggoda

"Ck. Berhentilah membahas seputar kekasih!" ujar Levi kesal

"Memangnya kenapa? Kau marah, huh? Atau kau tak suka?!" tanya Hanji yang nglunjak

"Tidak, lagipun aku sudah memiliki mu" jawab Levi final

Hanji pun bungkam seribu bahasa. Bingung mau berkata bagaimana lagi. Walau Levi orang yang dingin, tapi diam-diam dia menghanyutkan. Itu menurutnya.

Selang beberapa menit, Levi dan Hanji sampai di rumah. Begitu Levi masuk ke dalam rumah, Eren dan kawan-kawan yang tadinya ramai pun langsung diam lalu berdiri dan hormat kepada Levi.

PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang