Warning: Unfaedah.
.
."Berangkat sekarang, kak?" tanya Mikasa mengahmpiri Hanji yang tengah duduk di ruang tengah menunggu seseorang
"Yah.. mungkin sebentar lagi. Kaito masih bersiap-siap" jawab Hanji
Mikasa menghampiri Hanji dan duduk di sebelahnya, "Kakak yakin akan memberitahu Kaito sekarang?" tanya Mikasa kurang yakin
"Sebenarnya aku kurang yakin. Tapi saat aku mengelak atau berbohong dari pertanyaan itu, dia akan mogok bicara dan bermalam di balkon. Itu membuat ku tidak tega melihatnya" jawab Hanji dengan raut wajah sok tegar
"Dia mirip dengannya ya?" tanya Mikasa tersenyum getir
"Yahh, entah kebetulan atau apa. Tapi dia memang cerminan kakak mu itu" jawab Hanji
"Apa reinkarnasi adalah sebutan yang tepat untuk Kaito?" lanjut Hanji bertanya
"Aku tidak tahu tentang itu. Anehnya lagi hubungan Kaito dengan kak Levi sama seperti hubungan kak Levi dengan Komandan Erwin" jawab Mikasa yang tidak paham lagi dengan misteri hidupnya
"Aku benar-benar tidak paham lagi, padahal kak Levi dan Kaito itu sama-sama Ackerman" lanjut Mikasa yang merasa aneh
"Mungkin tentang hubungan Kaito dengan Levi itu dipicu oleh hal-hal yang dilakukan Levi untuknya" jawab Hanji mengira-ngira
"Entahlah aku terlalu bingung untuk hal ini. Aku juga masih belum terbiasa dengan paman Kenny yang ternyata pamanku" ucap Mikasa dengan nada pasrah
"Jangan terlalu dipikirkan, kau bisa sakit" saran Hanji mendekap Mikasa ke pelukannya
Mikasa membalas pelukan Hanji, ini yang ia sukai dari Hanji. Hanji memberikan perasaan hangat yang dulu Levi berikan untuknya.
"Apa kau mau ikut, hm?" tawar Hanji
"Tidak. Lain kali saja" jawab Mikasa melepas pelukannya
"Baiklah... Jangan diingat lagi, rasa nyeri di kepalamu bisa kambuh" ujar Hanji memandangi Mikasa
"Aku sedang berusaha. Tapi mimpi buruk sialan itu selalu mendatangi ku" sarkas Mikasa
"Kau bisa datang ke kamar ku untuk mengobati rasa rindu mu" usul Hanji
Mikasa diam sejenak untuk berfikir, "Baiklah jika kakak mengizinkan" jawab Mikasa
"Aku sudah menawarkan mu. Tentu saja aku mengizinkan juga" balas Hanji terkekeh kecil
"Ibu.. aku sudah siap. Kita akan kemana?" tanya anak laki-laki berusia 8 tahun
"Pintar.. kau akan tahu nanti, ayo" jawab Hanji meraih tangan anaknya
"Eh, ku kira kak Mikasa akan ikut" heran si anak
"Tidak, ini hari khususmu, Kaito" balas Mikasa tersenyum lembut
Kaito hanya mengangguk mengerti dan mengikuti langkah Hanji yang keluar melewati pintu utama.
"Ittekimasu" pamit Hanji dan Kaito bersamaan
"Itterasshai" jawab Mikasa tersenyum setipis kulit lumpia
...Hening adalah suasana di dalam mobil saat ini. Hingga suara Kaito memecah keheningan itu.
"Bu, nanti beli teh juga ya. Aku sudah membawa uangnya" suara Kaito yang khas memecah keheningan
"Hm.. simpan saja uang mu. Nanti gunakan uang ibu saja" ucap Hanji mengulas senyum
"Tap- eh? Kenapa berhenti di toko bunga?" tanya Kaito yang terkejut karena penasaran
"Hehe, ibu mau beli bunga anyelir dulu. Kau tunggu di sini sebentar ya" jawab Hanji melepas seatbelt-nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan
Teen FictionMaafkan Aku, ini demi kalian terutama kau Hanji -Levi Ackerman Pair: Levi×Hanji💛👑 Hanya meminjam karakter milik Hajime Isayama-sensei. Ga tau masi abal²~