-Ch 10

705 83 29
                                    

"Emm, kau... melihatnya?" tanya Hanji, muncul pertanyaan jahil di otak Hanji

"..." Levi diam tak menjawab

"Dia itu.. sahabatku"

"Orangnya baik.."

Deg!

"Perhatian.."

Deg!!

"Pengertian.."

Deg!!!

"Dan juga memahami ku" final Hanji memanas-manasi Levi

Stop!, batin Levi. Hatinya panas, yak Levi terbakar api cemburu. Padahal Levi belum mendengar namanya, mendengar perilaku sahabat Hanji saja.. rasanya Levi terbuang jauh.

"Oh" balas Levi berbohong

"Sayang sekali kau tidak bertemu dengannya, padahal dia asik. Iya kan Jean?" ujar Hanji yang masih memanas-manasi Levi

"I-iya, kak Nanaba memang a-asik" jawab Jean gugup

"Lalu?" tanya Levi tak peduli, padahal hatinya sedang...

"Apa kau tidak ingin mengetahui namanya?" balas Hanji bertanya

"Tidak" jawab Levi ketus

"Apa kau cemburu, hem?" tanya Hanji menggoda

"Mana mungkin!" jawab Levi dingin

"Aku yakin kau sedang tidak percaya diri" tebak Hanji

"Huh?" dengus Levi bingung

"Orang yang cemburu itu hanya untuk orang yang tidak percaya diri. Dan aku yakin kau sedang tidak percaya diri.."

"Kau tahu? Sahabatku itu perempuan seperti yang Jean bilang tadi, namanya Nanaba. Kau paham kan? Jadi kau tidak perlu cemburu lagi" jelas Hanji menahan tawa

Oh tidak, Levi merasa malu. Apa yang Hanji bilang barusan membuat Levi tak punya muka. Cemburu dengan sahabat perempuan? Oh ayolah, hanya sahabat perempuan pula.

"Kau terlalu percaya diri, mata empat!" ledek Levi

"Itu lebih baik, dari pada kau yang tak percaya diri" balas Hanji

"Huh, tak ada yang bilang aku sedang tidak percaya diri" dengus Levi yang tak mau kalah dengan Hanji

"Dasar keras kepala! Cebol! Huh!" hardik Hanji memalingkan wajahnya ke kaca mobil dan memandang mobil yang berlalu lalang

Levi hanya diam, tapi diam-diam suka eh tapi boong. Tapi benar Levi sedang merasa bahagia saat Hanji ngambek begitu. Lucu, batinnya.

"Emm, apa mau mampir ke suatu tempat, Kapten? Kak Hanji?" mula Jean bertanya

"Sepertinya tidak" jawab Hanji mengira-ngira

"Kapten?" tanya Jean lagi

"Mungkin ke taman daerah sini" jawab Levi

"Baiklah" balas Jean

"Apa kau ingin memberi kejutan untukku, Levi?" tanya Hanji berbinar

"Mungkin" jawab Levi tak menentu
.
.
"Kau langsung pulang saja" suruh Levi keluar dari mobil dan diikuti oleh Hanji

"Eh? Lalu bagaimana dengan kapten dan kakak?" tanya Jean bingung dan ikut turun

"Kau pulang saja, aku dan si cebol ini gampang" jawab Hanji dengan wajah tanpa dosanya

"Baiklah, bersenang-senanglah kapten, kakak" pamit Jean dan kembali memasuki mobil lalu bergegas pulang

"Kenapa kau mengajakku ke taman? Tak biasanya" tanya Hanji meledek

PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang