-Ch 5

791 90 8
                                    

'Levi! Kau kan sudah punya adik, kau harus menjaganya'

'Aniki! Kau harus menjaga Hanji ya! Kau harus berjanji!'

Levi benar-benar geram, suara itu terus membayangi pikirannya.

Tangannya mengepal erat, giginya bergemletuk.

'Farlan, Isabel, ku mohon bantu aku!' batin Levi yang berusaha tenang

"Kapten!" seru Armin

Levi langsung menengok ke arah Armin dan memandangnya, seperti sudah mengerti Levi dan Armin langsung mengangguk bersamaan.

Armin mendekati Hanji, terus berjalan maju menuju Hanji.

"Apa yang akan kau lakukan!" teriak musuh yang menahan Mikasa

Tanpa aba-aba Armin langsung berbelok, berlari dan menghentakkan kakinya lalu melompat ke arah musuh yang menahan Mikasa, ditendangnya pisau yang di bawa musuh lalu Mikasa menyikut dan memukul musuhnya itu. Di saat yang bersamaan, Levi menuju arah Hanji dan menarik tangan yang membekap Hanji, lalu di bantingnya orang itu.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Levi pada Hanji, nafasnya memburu

"Aku baik, tapi dia.." ucap Hanji menunjuk Sasha yang terkulai lemas

"Kita akan segera menyelesaikan ini" sahut Levi

Hanji hanya mengangguk, dia percaya pada 'si cebolnya' itu.

"Armin! Kita kembali ke posisi!" perintah Levi yang melihat Mikasa sudah bisa bertarung

Annie berhasil di tangkap oleh squad Levi. Bertoldt masih melawan Armin, Eren melawan Reiner yang di bantu Levi. Mikasa masih bersiaga menjaga Hanji, walau musuh di depannya sudah ia habiskan.

Hanji mencoba menghentikan pendarahan Sasha yang terus menerus mengalir. Mikasa mencoba menengok, melihat keadaan rekannya sekaligus teman sekamarnya yang doyan makan itu terkulai lemas tak berdaya.

"Apa kau membawa ponsel?" tanya Hanji

"Aku membawanya, ini" jawab Mikasa menyerahkan ponselnya pada Hanji

Tanpa Mikasa sadari ada yang mengintainya dan membawa pistol yang bersiap menembaknya. Levi yang menyadari itu segera berlari dan berhenti tepat di depan Mikasa. Mikasa sempat bingung, namun akhirnya ia mengerti saat ada peluru menuju ke arahnya dan saat tepat peluru itu mendatanginya, ada sebuah pelukan mendarat di tubuhnya.

Setelah bunyi pistol terdengar, pelukan itu mengendur, tiba-tiba tubuh Mikasa berkeringat. Takut, itu yang ia rasakan. Batinnya berkata takut jika ia akan kehilangan lagi.

"Kau baik?" tanya Levi terengah-engah

"Baka! Seharusnya aku yang bertanya begitu" jawab Mikasa, matanya mulai memanas

"Hanya tergores. Hanji, apa kau sudah menghubungi Erwin?" jawab Levi yang kemudian bertanya

Bukannya menjawab Hanji malah terkejut melihat bahu Levi yang terus mengeluarkan darah, "Bahu mu?" tanya Hanji

"Aku sedang bertanya" ucap Levi yang tak ingin membahas bahunya

"Iya, sudah. Mereka akan segera sampai. Kemarilah aku akan mengobati bahu mu dulu" jawab Hanji

"Nanti saja" ujar Levi lalu menolong Eren yang sedang di pojokan Reiner

Tidak lama setelah itu Erwin datang bersama pasukannya. Tunggu, kenapa cepat sekali sampainya? Jawabannya, mereka belum jauh dari posisi squad Levi.

Pasukan musuh berhasil di pukul mundur, dan mereka mendapatkan Annie. Itu karena Annie yang berhasil di tahan.

Squad Levi segera ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan Sasha. Annie dibawa ke kantor Survey Corps bersama Erwin.

PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang