Marhaban ya ramadhan, saya dan segenap tokoh Cupu Ganteng mengucapkan, selamat menjalankan ibadah puasa🐣.
Selamat membaca
With love, penyihir cantik:♡Judulnya emang kaya pelakor cerita sebelah wkakaka.
----
Gana menyerngit menatap dua parubaya di depannya dengan pandangan yang tak dapat diartikan. Ruang tamu rumahnya bahkan terasa tegang ketika dengan santainya Galih dan Syanum saling berpegangan tangan dan berkata akan rujuk kembali.
"Apa maksud kalian!" desis Gana tajam.
Merasa sang anak akan marah, Galih dan Syanum meneguk ludah susah payah.
"Mama dan Papa akan kembali bersama... Gana."
Galih menatap wajah sang putra yang tampak marah, terasa juga remasan tangan Syanum yang semakin menjadi. Istrinya- ralat mantan istri sekaligus calon istrinya itu gugup bukan main. Ia hanya bisa mengelus lengan Syanum tanda menenangkan.
Gana menatap Mamanya dengan pandangan sulit diartikan. "Mama kenapa mau kembali sama dia?"
"Ganaa ... rasa itu gak ada yang tahu, Mama tahu, Mama gak pantes ngomong gini, udah tua. Tapi Mama yakinn, Papa kamu udah ber-"
BRAKK.
"Gak ada kata berubah buat dia! Bagi Gana, dia tetep orang bodoh dan bajingan yang menghancurkan kebahagiaan orang bertahun-tahun! Yang menciptakan luka dihati Mama! Sekarang gini, Mama pilih Gana atau mantan suami Mama itu!"
"Gan-"
"Gana pergi, selama Mama masih mau sama dia!"
Gana melangkahkan kakinya keluar tanpa peduli Syanum yang sudah menangis.
"GANAAA! GANAAA, MAMA PILIH KAMU NAK! Tungggu."
Saat teriakan sang Mama melirih Gana berbalik, Syanum yang mencoba mengejarnya namun ditahan oleh Galih.
"Lepaskan tangan anda dari tubuh Mama saya!"
Belum sempat Galih berbicara, Syanum dengan cepat melepaskan pelukan itu dan berganti memeluk Gana dan menangis.
"Silahkan anda pergi!"
Syanum menggeleng dalam pelukan Gana, "enggak nak, Mama sama Papa kamu pengen bersama."
Gana menggeleng tegas. "Pergi!"
"Gana... kamu membutuhkan waktu, nanti malam Papa kembali la-"
"Sebelum anda kembali ada baiknya saya mengunci pintu."
Galih menghela nafas, ia perlahan melangkah keluar. Baginya sia-sia berbicara dengan Gana dalam keadaan marah.
Gana mendudukkan tubuh sang Mama, "Mama tunggu sini, Gana mau bicara sama mantan suami Mama."
Cup.
Gana mencium pipi Syanum, lalu ia berdiri menyusul Galih keluar.
"Tunggu!"
Gana menghentikan langkah Galih yang akan memasuki mobilnya, Galih tersenyum sumringah... ia mengira Gana akan berubah pikiran.
Ia sudah berbalik dan tersenyum bodoh, "kenapa Nak?" tanyanya lembut.
"Apa alasan anda meninggalkan istri yang ada untuk ada 24 jam dan kembali pada istri yang tidak becus mengurus suami dan hanya terpaku pada anak saja? Heii! Anda gampang mencari yang bisa anda andalkan mengingat banyaknya harta anda, atau anda bunuh saja say-"
"Gana!" Tampak Galih berucap marah dan tegas mendengar putra semata wayangnya berbicara seperti itu.
"Ada apa? Hahaha, anda kira saya akan biarkan anda bersama dengan Ibu saya? Setelah tujuh tahun pengkhianatan bodoh!" gertak Gana. Ia sudah menggebu-gebu menatap Galih seakan ingin memutilasi.
Galih membuang muka dengan tatapan yang yak dapat Gana artikan, Galih dulu memang sangat bodoh... membentak Syanum saat melihat wajah lelah Syanum yang tak siap untuk suaminya padahal itu karena Syanum yang mencoba memanjakan perutnya, itu juga karena Syanum mencoba menjadi Ibu yang paling baik. Dengan teganya 7 tahun ia menyiksa Syanum dan tidak tahu malunya ia kembali.
"Dengarr... anda yang seharusnya saya kecil panggil Papa tidak akan saya panggil lagi panggilan itu selamanya!"
"Saya tidak akan pernah merestui anda dengan Mama saya!"
"Saya, membenci, anda yang membuat Mama saya hidup dalam tekanan bahkan hampir gila!"
----
Triana hanya mampu mengelus rambut Gana yang berada di pahanya. Ia menatap Gana yang pulas dalam tidurnya setelah menceritakan kejadian hari ini.
"Bang Gana! Ngedengkur dong, biar ada point minus dikiiit aja."
"Gimana caranya?" tanya Gana tiba-tiba membuka mata. Triana yang mengelus rambut Gana langsung berjengkit kaget.
"Gimana yaaa." Triana berpikir, kira-kira bagaimana cara mendengkur.
"Kamu lucu."
Gana bangkit, ia duduk dan berganti menumpukan kepalanya di bahu Triana.
"Tadi kamu suruh saya tidur buat nyari solusi, udah ketemu?"
"Solusi ngedengkur?"
"Solusi Mama sama Galih, Triana," dengus Gana malas yang Triana tanggapi dengan kekehan.
"Menurutku, Abang bolehin aja mereka... aku yakin kok sekarang Om Galih udah berubah."
Gana menatap Triana lalu mengangguk, "saya telfon dia sekarang." Triana mengangguk antusias dan memerah, sarannya langsung Gana patuhi. Astaga lucunya dibucinin Gana.
Tutt.
Tutt.
Tutt.
"Hallo Nak."
"Saya setuju anda dengan Mama saya."
"Ha-"
TUT.
Triana tersenyum girang, "gitu dong! Setiap orang itu wajib memaafkan."
"Udah bijak yaa sekarang," goda Gana mengacak rambut Triana. Triana tersenyum senang dengan mata berbinar, "iya-ya? Yesss Triana bakal pamer di instagram kalo Triana udah bijak."
Gana tertawa, hal yang banyak ia dapatkan dari Triana adalah tawa.
"Bang, Triana minggu ini belum belanja."
"Iyaa, nanti saya antar."
Triana menampilkan deret giginya, menjawil dagu Gana dan langsung memeluk pacarnya itu manja.
"Baik deh."
Tbc.
Yang mau gabung GC hubungi: 081717857340
Sudah gelombang 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupu Ganteng [LENGKAP]✅
Ficção Adolescente[LENGKAP!] "Ka-kamu bukannya cantik, kenapa suka sama saya?" "Isi dompet." "Ha?" "Iya, isi dompet abang tebel, kartunya no limit semua lagi hihi." "Apa?" pekik Gana terkejut. Bagaimana miss centil ini tahu isi dompetnya. Trianalah jadinya bila seora...