Penyihir Cantik🦋
Triana masih di rumah Gana. Dalam misi mengambil hati Triana-lah jagonya. Kali ini ... Triana harus berhadapan dengan kucing demi melelehkan hati tuannya. Ia duduk lesehan di karpet taman tempat peliharan Gana hidup dan menetap.
"Gue enek ya sama lu! Lu ngerepotin! Kalo sampe gue jadi istri dia bakal gue suruh dia buang lu," ucap Triana yang sedari tadi menatap White, kucingnya Gana dengan tajam. Kucing berwarna putih itu masih santai menjilati bulu kakinya tak menghiraukan Triana, dua bola matanya berbeda warna, unik ... namun Triana membenci binatang dalam bentuk apapun.
Gana tadi ke kamar katanya mengambil ponselnya dan hal ini digunakan Triana untuk mengancam anak tirinya a.k.a White. Si kucing tak berdosa.
"Lu tuh nyusahin! Awas aja gak tau diri!" ancam Triana menatap tajam kucing yang sedari tadi masih tak peduli dan malah asik berguling-guling. Anggap saja Triana gila.
"Gimana Tri White-nya? Nurutkan?" Triana terkejut saat mendengar suara Gana, ia dengan cepat tersenyum dan mengubah raut wajahnya semanis mungkin. "White gemesin banget, aku yang gak suka kucing aja jadi suka kalo ke White."
"Coba gendong!" titah Gana sembari mendekat, Triana masih tersenyum palsu dan mengangguk namun hatinya sudah meringis membenci ini semua.
"Hallo White, aku Triana mama baru kamu." Triana berucap tak lazim sambil mengangkat White kegendongannya.
"Ngaungrrrr."
Dengan sekali terjang, White mencakar tangan Triana dan turun dari gendongan Triana menuju kaki Gana untuk mengelus-ngeluskan kepalanya ke kaki Gana.
"Triana!" Gana secepat kilat ikut duduk, memegang tangan Triana. "Huaaa sakit Bang hiks, sakit banget," rengek Triana dengan air mata yang mengalir.
"Sakit yaa? Maafin White yaa dia emang gitu sama orang baru, sama mama juga kadang gitu," ujar Gana mencoba memberi pengertian, dalam hati Triana sudah memanas.
"Gue panggang lu anak tiri," batin Triana menatap ganas pada White, namun sedetik kemudian tersenyum dan mengangguk.
"Saya ambil kotak P3K dulu." Gana meluyur pergi, Triana mendengus saat melihat Gana sudah jauh. Merasa tidak ada Gana, Triana kembali menatap garang White.
"Dasar anak tiri gak tau diri! Bangk*, lu buat kulit perawatan gue jadi jelek!" Triana memekik, ia bahkan sudah berdiri memasang kuda-kuda mengajak White duel. Dengan penuh amarah, ia melangkah ke kucing Gana yang nakal itu. Kucing Gana yang memang kelewat santai hanya menjilati bulunya tanpa menyalakan sinyal siaga satu di ekornya.
"Tri!"
Dan ... saat kaki mulus Triana akan menginjak White. Gana datang membuat Triana gugup bukan main. "Kamu mau apain White?" tanya Gana menatap selidik Triana.
Merasa sudah tak tahan Triana berkata, "kamu bilangin aja deh ke anak kamu itu! Gak boleh bangkang Mama tirinya, sebelum aku panggang dia!"
Melihat Triana yang menggebu-gebu, Gana hanya terkekeh. "Diobatin dulu," ujar Gana sembari tersenyum, ia menarik Triana untuk duduk lagi.
"Ouhh Bang Gana senyummu mengalihkan duniaku." Triana kembali melted, ia bahkan melupakan semua kegarangannya.
"Mama tiri gak boleh jahat, kalau suka bapaknya suka juga anaknya," ucap Gana membuat Triana makin melambung, padahal Gana hanya berniat bercanda dan mengakrabkan.
Apa Gana juga sudah merancang masa depan mereka? Bahkan Triana sudah berpikir sejauh itu.
Tri? Gana? Mix jadinya kucing?
Whatt?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupu Ganteng [LENGKAP]✅
Novela Juvenil[LENGKAP!] "Ka-kamu bukannya cantik, kenapa suka sama saya?" "Isi dompet." "Ha?" "Iya, isi dompet abang tebel, kartunya no limit semua lagi hihi." "Apa?" pekik Gana terkejut. Bagaimana miss centil ini tahu isi dompetnya. Trianalah jadinya bila seora...