Chapter 20 : Go

643 75 7
                                    

Hit the star and happy reading

•••

Mark menatap rumah megahnya itu dengan sendu, setelah tadi siang dia mengirim Jieun untuk pergi, kini rumah itu terasa kosong, hampa sama seperti hatinya

"Udah pulang?" Tiba - tiba sebuah suara mengejutkan Mark, buru - buru Mark menatap sumber suara yang ternyata berasal dari tanggal di lantai dua

"Jieun?" Gumam Mark. Sementara Jieun turun dari tangga yang mewah itu lalu berlari ke arah Mark dan memeluknya sekilas

"Kamu kok liburin semua pegawai? Ada masalah ya? Perusahaan kamu bangkrut?" Tanya Jieun bertubi - tubi

Jieun hanya bingung, kenapa tiba - tiba Mark memecat semua pegawai di rumah ini bahkan tidak memberi tahunya terlebih dahulu

"K-kamu gak pergi?" Tanya Mark. Mark tidak bisa berbohong, ada rasa senang saat Jieun ternyata belum pergi darinya

"Ah yang itu ya? Penting banget emang? Maaf ya, tadi perut aku agak sakit jadi gak bisa pergi" kata Jieun sambil menggenggam kedua tangan Mark

Mark membeku di tempatnya, kini dia jadi ragu ingin melepaskan Jieun atau tidak

"Kamu kenapa? Diem diem terus? Sakit ya? Ayok makan dulu, aku udah makan malam" ucap Jieun yang khawatir, Jieun meletakkan punggung tangannya di dahi Mark kemudian memiringkan kepalanya bingung, Mark sepertinya tidak sedang sakit

"Ji" panggil Mark dan langsung membuat Jieun tersadar dari lamunannya

"Mama sama papa ku mau datang ke sini besok" kata Mark. Jieun langsung membulatkan matanya terkejut

"Orang tua kamu? K-kalo mereka liat aku-" belum genap Jieun berbicara, Mark langsung memotong ucapan Jieun

"Ya, mereka bisa aja bunuh kamu" kata Mark yang tampaknya juga khawatir. Mark kira, Jieun sudah pergi dari rumahnya sehingga Mark tidak perlu repot - repot saat ibunya mengabarinya lima jam yang lalu

"Terus aku harus gimana? Aku harus pergi!" Kata Jieun sambil menatap Mark. Kini rasa takut menguasai diri Jieun sekarang. Namun Mark mengelus puncak kepala Jieun dengan lembut, memberikan tatapan tenang agar Jieun juga tenang

"Aku bisa urus semua, kamu harus balik ke Vancouver" kata Mark. Mark merasa inilah saat yang tepat untuk mengirim Jieun kembali dan membantu Jieun merasakan kehidupan yang normal

"Tapi bukannya terlalu jauh? Maksud aku, aku bisa kok nginap di hotel, kenapa harus balik ke Vancouver?" Tanya Sora yang bingung dengan rencana Mark

"Aku takut, mama sama papa akan cari kamu, pokoknya kamu harus pergi jauh dari sini" kata Mark dan Jieun hanya mengangguk saja

"Berapa hari orang tua kamu di sini?" Tanya Jieun. Mark tampak berpikir kemudian menggeleng lemah

"Aku gak tau, aku akan kabarin kamu kalo orang tua aku udah pergi" jawab Mark dan Jieun lagi - lagi mengangguk

"Sekarang kamu harus siap - siap, aku siapin penerbangan kamu" kata Mark lalu mencium dahi Jieun. Jieun mempertanyakan hatinya, kenapa justru dia begitu sedih sekarang

"Mark" panggil Jieun, masa bodoh dengan akal sehatnya, kini hatinya lah yang mendominasi

"I'll Miss you" kata Jieun lalu memeluk Mark erat, mungkin untuk terakhir kalinya

•••

"Mark" panggil Jieun pelan. Kini Mark tengah membantunya membereskan barang - barangnya. Jieun menatap punggung Mark dengan pandangan sedih, entah kenapa rasanya sedih meninggal punggung yang setiap harinya dijadikannya senderan itu

❝ How Psyco Love You ❞ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang