Chapter 24 : Dominant

546 54 5
                                    

Hit the star and happy reading guys

•••

"Kamu kenapa Ji?" Tanya Rose sambil menatap Jieun yang dari tadi hanya melamun sambil mengaduk nasinya yang tak kunjung di makannya

"Ha? Iya kak? Kakak ngomong apa?" Tanya Jieun yang sepertinya tersadar dari lamunannya. Rose menggelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya ini

"Kamu gak dengerin kakak ya?" Kata Rose sambil menyuapi buah hatinya

"Hehehe sorry kak aku gak fokus" kata Jieun sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Kamu kenapa? Ada masalah?" Tanya Rose lagi, sejak adiknya itu pulang tadi, Jieun tampak seperti orang kebingungan dan seolah memikul beban yang berat, beberapa kali Rose liat dia menghela napas nya kasar

"Biasalah kak, urusan kerjaan" kata Jieun lalu menyuapkan sesendok makan malam yang disiapkan Rose

Dalam hati, Jieun bersyukur dia tidak terlalu telat untuk makan bersama pada malam ini

"Kak" panggil Jieun dengan ragu. Rose langsung menoleh kearah Jieun. Namun, Jieun terus saja bungkam menatap Rose

"Gak jadi deh" kata Jieun sambil menyengir, sedangkan Rose menggelengkan kepalanya lagi

"Kamu ini" ucap Rose lalu menyuap Jayden. Tiba-tiba dering telpon Jieun berbunyi dan membuat fokus Jieun dan Rose mengarah ke handphone Jieun

"Kak, aku ke kamar dulu ya sebentar" kata Jieun dengan cepat mengambil handphonenya lalu berjalan kearah kamarnya

"Kak Rose gak liat nama Mark kan?"

•••

"Gimana?" suara berat itu menyapa telinganya, Jieun hanya menatap pada lampu jalan di depan rumahnya yang terlihat dari jendela kamarnya itu

"Gimana apanya?" tanya Jieun. Jieun hanya tidak habis pikir, mengapa Pria ini sabaran dan sialnya Jieun mencintai Mark 

"Rose?" tanya Mark seperti tidak yakin. Sementara Jieun menghela napasnya kasar lalu menjawab pertanyaan Mark

"Aku baru satu jam nyampe di rumah, aku belum omongin apa-apa" kata Jieun. Memang Jieun tidak berbohong, dia baru saja sampai di rumah dan belum memiliki keberanian untuk mengatakan apapun pada Rose

"Aku rasa, sekarang aku lagi rindu kamu" ucap Mark dengan santai. sementara Jieun tidak dapat menahan senyumnya. Namun seolah-olah Mark ada di hadapannya, Jieun langsung menghapus senyumnya dan menampilkan wajah juteknya

"Terus?" tanya Jieun seolah tidak peduli

"Kamu tidur disini gimana? Saat Rose tidur, aku akan jemput kamu" kata Mark. Jieun membulatkan matanya terkejut, sebenarnya apa yang dipikirkan Mark?

"Enggak boleh Mark" kata Jieun. Sudah banyak kebohongan yang Jieun lakukan hanya karena Mark. Kini Jieun harus membatasinya

"Why? Don't you miss me?" tanya Mark dengan dingin. Kali ini Jieun menghela napas, butuh kesabaran yang extra untuk mengatasi Mark kan?

"Aku juga, tapi ini bukan waktu yang tepat, oke?" Jelas Jieun dengan suara lembut walaupun Jieun kesal dibuat Mark

"Jadi, kapan waktu yang tepat itu?" tanya Mark. Jieun rasa Mark benar-benar mendesaknya untuk bicara dengan Rose

❝ How Psyco Love You ❞ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang