Ara menyelipkan rambut nya ke belakang telinga,berjalan dengan riang menelusuri koridor kelas sebelas.
"Sstt..sstt...cewek."
"Araaaaquuu."
"Oh Ara...."
Terdengar beberapa cowok genit menggoda Ara dari depan atau dari dalam kelas nya.
Ara memang gadis yang cukup cantik,bahkan menari. Cukup banyak laki-laki yang mendekati nya,namun tak kunjung mendapat lampu hijau dari Ara.
Ada beberapa yang mengatakan cinta padanya,bahkan meminta Ara untuk jadi pacar nya. Tapi semua itu Ara tolak,tau kan penyebab nya? Ya,Iqbaal.
"Ara cantik...cantik...dari mana nyaaa." Terdengar seseorang bernyanyi,mengganti lirik lagu beautiful dari girlband Cherrybelle.
Ara membulatkan mata nya sambil berhenti berjalan. Dengan mata yang masih melebar ia memutar kepala nya ke arah jam tiga,mendapati gadis seusia nya sedang tersenyum.
"ICAA!!!" Dengan senang Ara menghampiri Ica lalu memeluk nya.
Ara meregangkan pelukan nya lalu menatap Ica lekat,"sakit apa sih lo? Sampe nggak sekolah tiga hari."
Dengan pelan Ica mendorong bahu Ara agar sedikit berjarak dari nya.
Ica memajukan bibir bawah nya,"sakit hati ditolak doi." Jelas itu hanya bercanda.
Ara terdiam. Emtah kenapa dia malah teringat Iqbaal yang jelas-jelas menolak nya.
"Lo gimana sih?! Temen nya sakit bukan nya di jenguk malah sibuukk aja tuh ngejar-ngejar si qobal," rajuk Ica.
"Heh! Jaga mulut lo ya! Hari kedua lo nggak masuk sekolah,gue dateng ke rumah lo. Tapi nggak ada orang. Selama tiga hari lo gue chat,gue telpon,nggak ada jawaban nya. Kemana aja lo?" ujar Ara tak terima.
Ica meringis sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Betul juga apa yang dibilang Ara,seperti nya tadi ia salah bicara.
***
"I KYU BE A A EL. IQBAAL SAYANG! YUHUUU!"
Iqbaal menghela nafas nya. Ara memasuki kelas dengan riangnya. Iqbaal mengalihkan pandangan nya saat melihat Ara menghampiri nya.
"Iqbaal." Ara mendekatkan wajah nya dengan wajah Iqbaal.
"Iqbaal Ara kangen."
Iqbaal mengerutkan alis nya bingung. Maksud nya kangen apa coba? Bahkan Iqbaal tidak pernah menerima kehadiran nya.
Sudut bibir Ara terangkat melihat ekspresi Iqbaal,"TAPI BOONG! HAYUUK! BAL BALE BAL BALE BAL BALE." Ara joget-joget tidak jelas.
Iqbaal tidak mengerti apa maksud nya. Tapi yang jelas,kini Ara sedang joget-joget tidak waras sambil bernyanyi 'bal bale bal bale'? Entahlah Iqbaal tidak mengerti maksudnya.
Apa Ara sedang meledeknya? Jelas Iqbaal pernah mendengar lagu itu,tapi dengan lirik 'papale papale'.
Iqbaal menggelengkan kepala nya. Ya Tuhan,kapan ia bisa terlepas dari gangguan gadis gila ini?
Ara menghentikan aktifitas--berjoget--nya,nafas nya terengah-engah. Tolong Ara butuh nafas buatan.
"Hh Iqbaal,Ara hh capek."
Nihil. Iqbaal tidak peduli.
"Iqbaal, kasih Ara nafas buatan. Ceffaat!" Kini nafas Ara semakin tidak teratur. Mungkin gerakan yang Ara lakukan tadu terlalu menguras energi.
"Iq--baal tolong Ara." Suara Ara melemah,cara bernafas nya masih seperti tadi.
Iqbaal tampak berfikir,apa gadis di depannya ini sedang ber-acting agar mendapat perhatian darinya?
Dengan satu tarikan nafas Ara berusaha berbicara,"Iqbaal! Ara gabisa nafas!"
Iqbaal melihat raut wajah Ara yang sepertinya natural,tidak dibuat-buat. Iqbaal bingung. Apa yang harus ia lakukan?
Teman-teman di kelas pun seperti tidak menyadari apa yang sedang Ara alami.
"Iqbaal asma A--ra kam--buh," lirihnya.
Iqbaal langsung berdiri di tempat nya. Ia menengok ke depan dan ke belakang,berharap ada Ilham melintas di otak nya--sumpah ini bukan Ilham di chapther1--.
Aldi masuk ke dalam kelas bersama seorang laki-laki yang seperti nya sudah lama tak nampak di sekolah.
Laki-laki itu tersentak kaget melihat Ara yang ke sulitan bernafas.
"Ara!"
Dengan sigap laki-laki itu membopong tubuh Ara menuju UKS. Aldi menoleh ke arah Iqbaal,namun di detik kemudian Aldi berlari keluar kelas mengikuti Ara ke UKS.
Iqbaal otak lo lemot banget!
***
Setiba nya di UKS Ara langsung diberi oksigen untuk membantu nya bernafas.
"Gimana? Udah enakan?"
Ara mengangguk.
Kiki menghela nafas nya lega,"syukur deh kalau gitu,jadi gue nggak perlu repot-repot luangin waktu buat di introgasi nyokap lo."
Ara hanya tersenyum simpul. Mata nya terlihat sayu,bibir nya sedikit memutih,wajah nya pucat pasi.
"Ko bisa gini Ra? Lo abis ngapain?" tanya Aldi.
"Gue cuma joget-joget kayak yang lagi viral kok," jawan Ara santai.
Kiki dan Aldi hanya menggeleng,mengingat kelakuan Ara yang memang ada-ada saja.
Kiki mengusap lembut pelipis Ara,"lo udah makan?"
Aldi melebarkan mata nya. Kenapa Kiki care banget sama Ara? Kiki suka sama Ara? Ara juga kok diem aja? Ara suka sama kiki? Lah terus Iqbaal?
Ara mengangguk,"udah kok."
***
To Be Continue✨
-Mrs. Dhiafakhri