[ ✓ ] 𝑎𝑛𝑜𝑡ℎ𝑒𝑟 𝑏𝑟𝑖𝑑𝑒 | 𝙟𝙟𝙠

chap ; 4

Seperti yang dipinta oleh Irene , selepas majlis makan-makan keduanya bersiar di taman berdua . Sekejap lagi keduanya akan menjemput Su Ah dirumah kawan Irene. Keduanya jalan beriringan sambil berpegangan tangan .

Jihyo pula masih lagi berada di majlis tersebut . Dia tercari-cari Jungkook tapi sudah beberapa minit tidak nampak kelibat suaminya itu . Kesudahannya , Jihyo mahu pulang sahaja . Mungkin suaminya ada kerja lain . Dia mahu tunggu Jungkook dirumah sahaja .

Di pertengahan jalan , Jihyo rasa mahu beli tteobokki . Dia membelok ke kanan . Kedai tersebut berhampiran dengan sebuah taman .

" Kalau makan tteobokki sambil tengok movie dengan Jungkook okay juga " ujar Jihyo ceria dan keluar dari kereta . Baru sahaja dia mahu masuk kedalam kedai , langkahnya terhenti apabila ternampak sebuah kereta yang sangat dikenali . " Eh , ni kan kereta Jungkook ? dia buat apa dekat sini ? " Jihyo tertanya-tanya . Pantas dia masuk kedalam kedai dengan senyuman melebar kerana fikirnya Jungkook berada di dalam kedai tersebut .

Beberapa minit kemudian , Jihyo keluar kembali bersama satu plastik tteobokki ditangan . Jihyo pandang kereta Jungkook . Suaminya itu tiada di dalam kedai . Bersama plastik ditangan Jihyo melangkah untuk mencari suaminya itu . Dia masuk ke taman .

" Mesti dia bersiar sorang-sorang .
Alahai , sayang kenapa tak ajak saya ? "
Ujar Jihyo sambil mengukir senyum lebar . Plastik ditangan dia ayun-ayun perlahan . " Erm--- tu kan dia " Jihyo mengecilkan mata .

Jihyo melajukan langkah .
Tatkala pasti yang itu Jungkook senyuman Jihyo mati . Raut wajah yang tadinya ceria berubah . Matanya tepat terarah kearah tangan Jungkook dan tangan Irene yang sedang berpegangan erat .

" Yah ! Jungkook "
Tepik Jihyo mengejutkan keduanya .
Serentak keduanya pusing kebelakang .

" Sampai hati awak buat saya macam ni ? "
Tanya Jihyo dengan emosi yang bercampur . Sungguh tidak menyangka suami sendiri curang dengannya . Mereka sekarang sudah berada di rumah . Berdiri saling mengadap antara satu sama lain .

" Awak selalu busy .
Tak banyak masa untuk saya "
Jungkook akhirnya bersuara . " Jangan jadikan ini alasan untuk awak curanglah , Jungkook ! "

" Jadi sekarang awak nak salahkan saya ?
Sayalah yang salah .
So , kau nak salahkan akulah ni .
Aish , kau ni memang . . " dengan perasaan geram Jihyo menampar lengan Jungkook . Dia betul-betul marah sekarang ini .

Jungkook memegang bahunya .
Terkejut dengan tindakan Jihyo .
" Awak tolong hormat saya .
Saya masih suami awak " Jungkook menegur .

" Suami ?
Hormat ? "

" Selama ni ada ke kau hormat aku sebagai seorang isteri ? tak payah---
Tak payah nak bercakap pasal hormat kalau kau sendiri tak pandai nak hormat status kau sebagai suami aku . Kenapa kau buat aku macam ni ? wae wae wae ? " tanya Jihyo dan menolak dada Jungkook berkali-kali .

" Jihyo--- Jihyo ! enough ! "
Jungkook memegang kedua pengelangan tangan Jihyo menghentikan tolakan isterinya itu . " Jihyo dengarlah dulu apa saya nak cakap . Irene janda anak satu , Jihyo . Anak dia perlukan seorang appa " kata-kata Jungkook semakin menambah bara .

" Habis tu kau nak tawarkan diri kau ?
Kau buat aku macam tak ada hati dan perasaan ! " Jihyo menarik lengannya kasar. Mata sudah merah berkaca .

Jihyo terduduk disofa .
Dia dongak pandang Jungkook .
" Apa kau tahu orang yang tahu kesakitan orang lain adalah orang yang paling sakit ? kau nak bahagiakan orang lain padahal isteri kau sendiri sedang terluka "

" Salah apa yang aku buat sampai kau buat aku macam ni ? apa kurangnya aku , Jungkook ? " tanya Jihyo bersama linangan airmata yang mengalir laju . Jungkook terdiam . Tidak mampu untuk bersuara.

Bunyi ringtone telefon mengalihkan perhatian keduanya . Jungkook melihat skrin telefonnya . Ada satu mesej masuk daripada Irene .

IRENE .
Jungkook tolong saya .
Su Ah demam .
Badan dia panas sangat .

" Irene ? "
Tanya Jihyo .
Dapat teka dari airmuka suaminya itu .
Jungkook angguk pelan .
" Su Ah demam "
Jawab Jungkook .

Jihyo menghela nafas berat .
" Korang ni memang buat aku macam tak ada perasaan "

" Jihyo sekarang ni pasal perikemanusiaan .
Su Ah tengah demam "

" What ? "
Jihyo berdiri kembali . " Habis tu selama ni awak curang dekat belakang saya awak ingat apa ? benda biasa ? " tempelak Jihyo . Semakin laju airmata Jihyo mengalir .

" Jungkook saya ni isteri awak .
Cakap dekat saya apa kekurangan saya ?
Saya selalu usaha untuk jadi isteri terbaik .
Saya kemas rumah , masak , buatkan bekal semua untuk awak . Setiap hari saya pastikan saya jadi isteri yang menyenangkan awak . Tapi awak sanggup buat saya macam ni . Hiks--- " tangisan Jihyo kedengaran . Dia melangkah naik ke tingkat atas sambil mengesat airmata yang terusan mengalir tanpa henti .

+++

" Hiks--- "
Tubuh Jihyo melorot jatuh ke lantai .
Dia bersandar dipintu bilik . Lagi sakit hatinya apabila dengar enjin kereta Jungkook . Suaminya itu keluar juga untuk melihat Su Ah .

" Apa yang aku dah buat ?
Kenapa kau sanggup buat aku macam ni ?
Aku pun nak hidup macam orang lain .
Kau nak aku jadi isteri yang macam mana ?
Hiks--- apa salah aku pada kau , Jungkook ? "
Bertalu-talu persoalan bersama tangisan teresak-esak .

" Aku beli tteobokki sebab nak tengok movie dengan kau malam ni .
Tapi kau rupanya dengan perempuan lain "

Dengan mata yang bengkak kerana menangis dan merasa penat , Jihyo tetap gagahi jua untuk ke butik . Dia tidak memasak sarapan kerana tiada guna andai dia bukan isteri yang diimpikan oleh Jungkook .

Lintas melepasi Jungkook di ruangtamu , Jihyo melangkah ke pintu . Jungkook berdiri dan menghampiri .

" Jihyo--- "
Panggilan Jungkook tidak dihiraukan . Jungkook mengejar langkah Jihyo hingga ke kereta . " Jihyo , aku bawa Su Ah pergi hospital semalam . Su Ah mengidap barah tahap 3 dan hanya tinggal beberapa bulan sahaja untuk hidup " kata-kata Jungkook menghentikan langkah Jihyo .

Jihyo cuba mencari kekuatan .
Dia pusing kearah Jungkook .
" Apa yang awak nak cakap sebenarnya , Jungkook ? "

" Su Ah perlukan seorang appa .
Jadi mianhe , " Jungkook jeda sejenak .

" Saya akan kahwin dengan Irene "

DAM !
Jihyo terpempang .
Bagaikan ada batu besar menimpanya .
Cukup berat apa yang diperkatakan oleh Jungkook. Tidak semena-mena mata Jihyo berkaca . Dunia bagaikan berhenti berputar .

" Saya tahu benda ni cukup payah untuk awak terima , Jihyo . Tapi demi seorang kanak-kanak yang dahagakan kasih sayang seorang appa , saya harap awak akan terima keputusan saya .
Bukan niat saya untuk lukakan hati awak , tapi ini semua demi Su Ah "

" Jungkook , awak tahu keputusan apa yang saya kesalkan ? "
Tanya Jihyo dan diam seketika .

" Keputusan untuk hidup dengan awak adalah keputusan yang paling saya kesali . Awak boleh label saya selfish lepas ni .
Tapi awak paling selfish .
Demi bahagiakan orang lain , sanggup korbankan kebahagiaan perempuan yang berdiri sebelah awak berhadapan dengan paderi sebelum ini " ujar Jihyo dan terus masuk kedalam kereta . Kereta terus dipandu keluar dari halaman .

...

BERSAMBUNG .