[ ✓ ] 𝑎𝑛𝑜𝑡ℎ𝑒𝑟 𝑏𝑟𝑖𝑑𝑒 | 𝙟𝙟𝙠

chap ; 12

" Hiks--- sumpah eomma .
Ni semua salah faham .
Jihyo tak buat semua tu "
Jihyo menangis didalam pelukan Puan Song . " Nae , eomma percaya anak eomma tak akan buat macam tu " Puan Song memeluk Jihyo erat . Dia percayakan Jihyo . Anaknya tidak akan buat perkara memalukan itu .

" Jihyo--- kalaulah oppa tahu akhirnya macam ni , oppa dah suruh Jihyo tinggalkan Jungkook .
Oppa tak kisah dia adik kandung oppa sekalipun " Minghao bercekak pinggang .
Bukan sehari dua dia mengenali Jihyo .
Dia sudah tahu benar dengan setiap sikap Jihyo . Jihyo tak akan buat macam tu .

Jihyo meleraikan pelukan .
Minghao dipandang .
" Jihyo bertahan dengan dia sebab Gun Ho , oppa . Jihyo tak nak Gun Ho membesar tanpa seorang appa .
Tapi semalam dia tak mengaku Gun Ho anak dia . Ini ke balasan setiap kesetiaan Jihyo pada dia ? apa salah Jihyo ?
Hiks--- apa salah Jihyo eomma sampai Jihyo kena hadap semua ni ? " Jihyo beralih pandang Puan Song . Suaranya lirih menangis .

Puan Song gelengkan kepala .
" Aniyo--- Jihyo tak ada salah apa pun .
Eomma kenal anak eomma lebih daripada orang lain .
Eomma yang lahirkan Jihyo , yang besarkan Jihyo dengan appa .
Orang lain tak kenal Jihyo macam mana eomma kenal Jihyo "

" Eomma--- "
Jihyo terus memeluk Puan Song .
Menghambur segala tangisannya .

" Jihyo , Gun Ho mana ? "

" Dengan Mina .
Jihyo minta tolong dia jaga buat sementara . Jihyo nak uruskan penceraian Jihyo dengan Jungkook .
Jihyo tak nak Gun Ho berada dalam situasi ni .
Biar cepat selesai .
Kalau itu yang dia mahukan " jawab Jihyo .
Walau hatinya tidak rela dengan penceraian ini . Tapi jika itu yang dimahukan oleh Jungkook , Jihyo terpaksa merelakan .

" Okaylah , kalau macam tu .
Mahukan apa-apa pertolongan Jihyo bagitahu je , oppa .
Oppa balik dulu " pesan Mianghao dan melangkah keluar . Masuk kedalam kereta dan mengenggam stereng kuat .

" Aku dah agak ini semua mesti kerja Irene "
Minghao mengetak gigi geram .
Sudah lama dia terfikir .
Pasti ada yang tidak kena dengan Irene .
Wanita itu tampak pelik semacam .

" Aish--- aku terlambat .
Patutnya dari mula aku dah bertindak .
Keadaan dah jadi macam ni dah tak boleh buat apa . Aduh ! "
Minghao kesal .
Kesal kenapa dia asyik dengan kerja sampai membiarkan hatinya yang ragu-ragu terhadap Irene .

" Awak , sabar ya "
Irene mengosok belakang Jungkook .
Mahu menenangkan Jungkook yang sedang marah . " Nak sabar apa lagi ?
Sampai macam ni dia buat .
Kalau benci sekalipun cakap .
Tak payah nak buat sampai macam ni "

" Nae , saya tahu .
Tapi nak buat macam mana .
Itu pilihan yang dia buat .
Saya pun dah cuba nak berbaik dengan dia . Macam-macam saya usaha tapi dia tetap tak boleh terima saya .
Mianhe . . " Irene tunduk dengan muka sedih .

Jungkook toleh kearah Irene .
Tangan isterinya itu dia pegang .
" Aniyo, awak tak salah .
Bukan kehendak awak kan semua jadi macam ni .
Dah , kita tak payah fikir pasal dia dah .
Kita bina hidup baru tanpa dia lagi " Irene dipeluk . Senyuman Irene melebar .
Apa yang dia mahukan kini tercapai jua dengan usaha sendiri .

Impian mahu jadi isteri Jungkook satu-satu nya . Dan menyingkirkan Jihyo dari hidup Jungkook .

" Erm , saya nak pergi tengok Su Ah "
Pelukan dileraikan .
Irene angguk .

Perlahan-lahan , Jihyo melabuhkan duduk diatas bangku yang terdapat di taman itu . Fikirannya kosong sekosong taman yang tiada pengunjung tika ini .
Airmata setitis demi setitis mengalir .
Sebentar tadi dia baru sahaja menyelesaikan tentang penceraian dengan Jungkook . Semuanya sudah selesai dan bermakna dia dengan Jungkook tiada kaitan apa-apa lagi .

Bukan sehari bukan seminggu .
Tapi bertahun-tahun menyulam cinta hingga ke jenjang pelamin .
Rupanya ini pengakhiran hidup mereka .
Ditinggalkan , difitnah tanpa belas .
Dan paling teruk anak sendiri tidak diakui oleh Jungkook . Sampai dituduh anak itu dikandung Jihyo dengan lelaki lain .

Cukup membuatkan hati Jihyo luka parah .
Andai boleh diputarkan waktu , Jihyo tidak mahu mengenali Jungkook andai seksa pengakhirannya .

Jika ikut hati , Jihyo mahu memberitahu semua perbuatan Irene terhadapnya .
Tapi siapa sahaja mahu percaya bahkan Jungkook pasti akan membela Irene sehabis baik . Dan Jihyo tidak mahu kes ini dipanjangkan .
Biarlah Jungkook pergi kalau itu yang dia mahu . Jihyo tidak mahu menampakkan dirinya yang fight kerana Jungkook .

Jihyo sudah tidak mahukan Jungkook lagi .
Tidak mampu untuk menerima setiap pelakuan Jungkook terhadapnya .

" Saya akan buang nama awak dalam hati saya Jungkook " ujar Jihyo pelan .
Biarkan kisah mereka menjadi satu sejarah paling pahit dalam hidupnya . Dan tak dibiarkan berulang kembali .

" Jihyo "

Jihyo toleh .

" Apa awak buat dekat sini ? "
Jihyo kembali tengok depan .
" Untuk temani awak , Jihyo .
Saya tahu awak marahkan saya dengan apa yang jadi . Tapi bukan hanya awak yang difitnah . Saya juga mangsanya , Jihyo .
Saya tak pernah terfikir untuk merosakkan rumah tangga orang walau saya sukakan orang tu "

" Apa guna bahagia diatas penderitaan orang lain andai kebahagiaan itu tak akan kekal lama ? "

Seketika kedengaran tangisan Jihyo .
Jihyo bangun dan mahu melangkah pergi .
Taehyung mengejar langkah Jihyo .
Kedua bahu Jihyo dia pegang dan tarik Jihyo sehingga bersandar padanya .

" Hiks--- "
Jihyo tertunduk menangis .

" I love you , Jihyo .
Aku tahu tak sepatutnya aku cakap macam ni . Jujur aku cakap aku tak ada niat pun nak rosakkan rumah tangga kau dengan Jungkook " ujar Taehyung .
Tidak pernah terlintas difikirannya untuk merampas Jihyo daripada Jungkook .

" Taehyung , jangan saya "

" Wae ? "
Taehyung pusing Jihyo mengadapnya .
" Kenapa Jihyo ? "
Tanya Taehyung , Jihyo diam sahaja .

" Cukuplah kisah duka saya dengan Jungkook . Luka ni pun tak sembuh lagi "
Jihyo angkat muka .
Keduanya saling berpandangan . " Jihyo , saya tak paksa .
Saya rela tunggu awak .
Ambil lah masa awak berapa lama pun .
Saya akan tunggu "

...

BERSAMBUNG .