ACCIDENT

1.2K 224 55
                                    


Flasback On

Siapa yang tidak kenal dengan badanfifa Gank? Hampir seluruh antero SMP Antariksa mengenalnya. Mulai dari kepala sekolah hingga petugas kebersihan, semua mengenalnya.

Geng yang beranggotakan Bagas, Alfian, Jordan dan Alfa yang merupakan pentolan sekolah dari kelas tujuh hingga kelas sembilan. Jika mereka berempat melewati koridor sekolah, selalu ada pujian yang dilontarkan pada mereka.

Pada awalnya mereka hanya bertiga, Alfian, Bagas dan Jordan. Alfa merupakan anggota baru. Jika bukan karena Bagas yang mencoba untuk berteman dengannya, Alfa tidak mungkin bergabung dengan mereka.

"Anjay, senen besok UN kita, men." ucap Jordan.

"Belajar yang bener lo, Dan. Lo 'kan bego." ucap Alfian.

"Harusnya lo ngaca dulu sih, Yan." ucap Jordan tak terima.

Alfa dan Bagas datang sambil membawa dua nampan, yang satu berisi empat piring lalapan dan satunya empat es jeruk.

"Terima kasih, pelayan." ucap Jordan pada Bagas.

"Pelayan gigi lo." balas Bagas sembari duduk.

"Lama bener lo berdua." protes Alfian.

"Gak tau berterima kasih banget sih lo, Yan? Udah untung gue sama Bagas yang ngambil lo tinggal makan doang, masih aja protes." kesal Alfa.

"Yaelah, kaku amat. Bercanda, men." ucap Alfian sembari menaik-turunkan alisnya.

Sembari makan, mereka berempat saling bersenda gurau, melempar lelucon-lelucon lucu, hingga yang tak masuk akal.

"Sop-sop apa yang bisa jalan?" tanya Jordan.

"Mana ada sop bisa jalan, somplak." jawab Bagas.

"Ah, lo mah ketinggalan jaman, Gas. Jawab dululah, apaan." ucap Jordan.

"Kalo gak lucu gue siram ini es jeruk ke muka lo." sahut Alfian.

"Gue tau." ucap Alfa  setelah meneguk minumannya. "Sopian bapak lo." sambungnya.

Mendengar jawaban Alfa, sontak tawa Angga dan Bagas pecah. Jordan menatap Alfa dengan tatapan kesal.

"Gue saranin kalo lo abis beli obat tidur bawanya pelan-pelan aja." kali ini giliran Alfa yang melontarkan leluconnya.

"Emangnya kenapa?" tanya Bagas.

"Takut dia bangun." jawab Alfa santai. Alfian, Bagas dan Jordan terdiam. "Ketawa kek lo pada, hargain usaha gue." sambungnya.

"Gak lucu, goblok." ucap Alfian.

"Sebut dah sebut, mau gue hargain berapa." ucap Bagas sembari mengeluarkan dompetnya.

"Gak usah pamer gitu, anjing. Melarat mampus lo." ucap Jordan.

"Oh, baby Jordan mau duitkah? Sini om kasih, minta berapa?" goda Bagas.

"Jauh-jauh, anjing. Najis." ucap Jordan.

Keadaan menjadi hening seketika. Tidak ada candaan maupun obrolan biasa diantara mereka.

"Rumah gue yok. Gue mau nunjukin sesuatu." ajak Bagas tiba-tiba.

"Apaan? Lo beli celana manohara?" tanya Jordan.

"Sialan, selera lo kali itu, Dan." jawab Bagas.

"Sekarang banget?" tanya Candra.

"Yaelah, kayak sibuk aja lo, Can." ucap Angga.

"Ayo, anjing. Keburu hujan." ajak Jordan yang berjalan meninggalkan meja.

SECRET (SEDANG REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang