LIMAPULUH DUA.

839 87 3
                                    


Hari yang dinantikan tiba, mulai hari ini hingga Senin minggu depan seluruh siswa akan mengikuti UKK atau Ujian Kenaikan Kelas. Pembagian ruangan, kartu ujian serta jadwal ujian sudah disebarkan pada ketua kelas masing-masing hari Jumat minggu kemarin. Para guru menghimbau agar siswa-siswi tetap menjaga kesehatan dan jangan lupa belajar agar bisa menghasilkan nilai yang memuaskan.

"Duduk dimana lo?" tanya Sela. Bukannya menjawab, Winter menatap Sela lesu. "Udah, jangan dijawab gue udah tau."

Sela meninggalkan Winter yang menaruh kepalanya diatas meja dengan lemas. Jika tau ia akan duduk tepat di depan guru, semalam dirinya akan belajar dengan giat, bukannya bermalas-malasan. Menyesal sudah Winter mempercayai ucapan Jordi semalam. Lewat telpon Jordi berkata bahwa Winter duduk di bagian belakang pojok kelas, sedangkan Jordi duduk paling depan. Tak ada rasa curiga dari Winter karena suara Jordi terdengar cukup meyakinkan. Jordi juga bilang, serahkan saja semua padanya, ia akan membantu Winter saat ia kesulitan nanti. Winter pun menurut dan akhirnya belajar dengan malas-malasan.

Dari arah pintu ruangan, Jordi masuk dengan senyum lebarnya. Winter yang tadinya lemas, langsung bangkit berdiri dan melangkah penuh amarah menuju Jordi. Melihat Winter yang berjalan ke arahnya dengan tatapan menusuk, Jordi melempar tasnya asal lalu berlari keluar kelas.

"MAU KEMANA LO JORDI?!"

Winter mengejar Jordi yang berlari menjauhi kelas. Jordi berlari membelah koridor sekolah yang dipenuhi siswa siswi yang berlalu lalang. Jordi terus saja berlari tanpa memikirkan dimana dirinya akan bersembunyi dari amukan Winter. Hanya satu orang yang bisa ia jadikan tempat berlindung dari amukan Winter, yaitu Candra. Namun sepanjang dirinya berlari tak dijumpainya sosok Candra.

"JORDI BERHENTI LO JORDI!"

Suara teriakan Winter terdengar semakin dekat, sedangkan Jordi mulai kehabisan nafas. Ia membelokan diri, asal memasuki kelas dan bersembunyi pada bangku belakang. Jordi memanjangkan kakinya sembari mengatur kembali nafasnya, ia berharap semoga Winter tak mengikutinya hingga kemari.

"Permisi, permisi. Mau cari Jordi."

Dari arah pintu terdengar suara Winter yang memasuki kelas sembari menyebut nama Jordi. Dengan cepat Jordi kembali menekuk kakinya dan memepetkan diri pada tembok dan kursi paling belakang. Jordi memejamkan matanya, merapalkan beberapa doa agar Winter tak menemukannya dan tak akan memarahinya habis-habisan. Namun baru saja ia akan merapalkan doa, Jordi merasa bahwa ia sedang ditatap.

Jordi penasaran, namun ia takut saat yang ia membuka matanya justru Winter yang dilihatnya. Niat untuk membuka mata ia urungkan, takut apa yang dipikirkan benar terjadi. Tepukan keras pada bahu kanannya semakin membuat Jordi enggan untuk membuka matanya.

"Lo buka mata lo apa gue colok mata lo?"

Terdengar jelas suara bisikan Winter pada telinga kanan Jordi. Dengan takut-takut Jordi membuka matanya dan langsung disuguhi pemandangan Winter yang berdiri di depannya sambil berlipat tangan lengkap dengan tatapan menusuk dan senyuman miring.

"Halo Winter, apa kabar? Hehe." ucap Jordi takut-takut.

Winter tersenyum, "Luar biasa sekali hari ini."

"Haha, iya...." balas Jordi.

Dalam sekian detik, lengan seragam Jordi sudah ditarik keluar kelas oleh Winter. Jordi hanya bisa menghela nafas saat berbagai pasang mata menatapnya. Ada yang bingung, ada yang kasihan dan ada pula yang menertawakannya sambil mengejeknya di ujung kelas. Jordi menatap tajam ke arahnya namun tak mempan, karena Gava justru semakin mengejeknya. Benar, lelaki yang menertawakan Jordi adalah Gava.

"Loh? Ngapain disini?"

Langkah Jordi terhenti saat mendengar suara dari orang yang ia cari sedari tadi. Candra yang baru saja masuk kelas menatap bingung kekasihnya dan Jordi yang ia tarik di belakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECRET (SEDANG REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang