Chapter 14

710 52 6
                                    

Abaikan typo

~Happy reading~
******

"Mana ada gak?". tanya Adit lagi
"Gak ada". jawab Fendy
"Oke gua duluan, jaga dia baik-baik kalo gak mau dia ilang dari kalian".

"Bay the way, gua liat Al tadi diserang sama anggota geng lain". lanjut Adit
"Dimana?". tanya Rakka
"Jalan semboyan".
.
Rahang Dito seketika mengeras mendengar ucapan Adit. Ia berjalan keluar dari markas tersebut yang diikuti oleh seluruh anggota.

*****

Bugh!
Bugh!

Pukulan demi pukulan diterima oleh Al, ia kalah dalam perkelahian kali ini. Memang jumlah mereka tak sedikit, sedangkan Al hanya seorang diri menghadapi mereka.

Samar-samar ia melihat Safa yang dibawa paksa oleh pria bertopeng. Ia membawa Safa berjalan menuju mobil dengan kasar.

"Jangan sentuh dia bangs*t". sentak Al

Tak lama, Dito dan teman-temannya datang. Mereka  langsung menghampiri Al dan berkelahi dengan pasukan yang menyerang Al.

Terkecuali Dito, ia lebih mementingkan Safa.

Bugh!

Pukulan keras mengenai punggung pria bertopeng  yang membawa Safa.  Ia menarik tangan Safa dan membawa Safa kedalam dekapannya.

Al menghampiri Safa dan Dito dengan wajah yang penuh dengan luka akibat pukulan.

"Lu gak papa dek?". tanya Al mengelus rambut Safa

Orang yang ditanya itu hanya menggeleng di dalam dekapan Dito.

"Abang awas". ujar Safa memeluk Al

Slappppp

Benda tajam itu menembus kulit dan organ tubuh Safa, Al yang menyadari itu pun panik, tangannya penuh dengan darah.

Desihan menahan sakit mulai terdengar oleh Al. "Dek...". panggil Al

Sang pelaku, mencabut benda tajam itu. Dirasa belum puas, ia akan melakukan aksinya lagi kepada Al. Namun urung karena sekarang pisau itu sudah ada ditangan Dito. Darah pun keluar dari tangan Dito.

Tubuh Safa mulai melemah, Al yang menyadari itu pun langsung membaringkan tubuh Safa seraya menghentikan pendarahan.

"HUBUNGI AMBULAN SEKARANG!". titah Dito, ia tak memperdulikan tangannya yang sekarang tengah terluka.

******

Al terus saja mondar mandir di depan ruang operasi. Raut wajahnya memperlihatkan bahwa ia tengah khawatir. Tiba-tiba Dito menghampirinya.

"Mending sholat dulu udah maghrib". ajak Dito yang diangguki oleh Al

"Sholat dulu, Nathan sama Mike lu jaga disini dulu, kalo ada apa-apa langsung susul kita". titah Dito

"Iya". jawab Nathan

Mereka pun pergi ke masjid terdekat untuk melaksanakan ibadah. Selang beberapa menit, dokter keluar dari ruangan operasi tersebut.

Nathan segara menghampiri dokternya tersebut. "Gimana dok keadaannya?" tanya Nathan.

"Operasinya berjalan lancar, untungnya tidak mengenai organ penting pasien". jelas dokter. "Pasien akan dipindahkan diruang inap".

Mereka merasa lega atas penjelasan dokter. "Terima kasih dok". ucap Mike

"Kalau begitu saya pamit dulu". pamit dokter tersebut meninggalkan mereka berdua

My Brother Handsome [PROSES REVISI]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang