Chapter 3

1.6K 102 10
                                    

♦Hαρργ rεαdiηg♦
----------
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

"TADI MALEM?" sontak mereka terkejut

Safa mengangguk. "Iya tadi malem"

"Kalian ngapain?" Reva bertanya

"Ngapain aja kalian?" Rio kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama

"Woi ngapain?" Daffa semakin penasaran

"Heh jawab malah diem" ujar Fendy

"Aelah lama lu" Davina mulai kesal

"Otak kalian diberisihin dulu gih" jawab Safa

"Udah intinya tadi malem kalian ngapain aja habis dari cafe?" tanya Rio tak sabar

"Dihadang preman" bukan Safa hav menjawab namun Al

"Hah preman? terus lu gimana saf? Gak ada yang luka kan? Gak ada yang lecet kan? Diapain sama preman itu?" tanya Reva bertubi-tubi

"Gua aman kok, kan ada kak Al yang nolongin tadi malem. Terus diikutin sampek rumah" jawab Safa

"Syukurlah kalo aman" sahut Rio

Jam istirahat telah usai, mereka balik ke kelas masing-masing. Tapi, beda halnya dengan Safa, ia malah memilih untuk pergi ke belakang sekolah. Tempat yang jarang dikunjungi oleh siswa.

Safa duduk disalah satu kursi yang disediakan. Safa merenung disana sampai-sampai dia menangis. Tanpa Safa sadari Al memperhatikan dia sejak tadi. Tanpa basa-basi Al langsung menghampiri Safa.

"Hei lu ngapain disini hm? Kok nangis?" tanya Al namun tak kunjung mendapatkan jawaban dari Safa

"Lu kenapa sih? Ada apaan cerita sama gua" lanjutnya

"Gua capek kak, gua kesepian, gak ada yang nemenin gua, setiap hari hanya sepi, sunyi, hening itu yang gua dapetin" jawab Safa

Tanpa aba-aba Al langsung membawa tubuh Safa kedalam dekapannya, mencoba untuk menenangkan Safa.

"Kan lu disini gak sendirian, ada sahabat lu, ada gua dan ada temen-temen gua juga" balas Al

"Iya gua emang gak sendiri kalo disekolah, tapi kalo dirumah gua sendirian kak, dirumah hanya ada gua sama bibi doang, nyokap sama bokap jarang banget pulang. Gua itu pengen kak kayak mereka yang punya saudara, apalagi punya kakak cowok. Gua iri kak liat mereka yang selalu kemana-mana sama kakaknya cowok, dijagain tiap waktu, dimanjain juga. Gua pengen ngerasain itu kak"

"Lu bisa kok nganggep gua jadi kakak cowok lu, gua bakal jagain lu, bakal sayang sama lu, dan bakal manjain lu terus"

"Tapi"

"Lu gak yakin sama gua?" tanya Al

"Bukan gitu kak, gua cuma takut bakal dapat masalah dari siswa lain apalagi dari Michelle"

"Michelle?"

"Iya, dia sering banget bully cewek-cewek yang deket sama lu kak, gak hanya itu bahkan cewek yang hanya sekedar ngeliatin lu aja dikerasin kak. Banyak kok korban bully dia. Gua takut bakal dibully sama dia kak"

My Brother Handsome [PROSES REVISI]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang