♦Hαρργ rεαdiηg♦
----------
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━Setelah percakapan itu, mereka kembali bergabung lagi di ruang tamu.
Hampir satu jam mereka menghabiskan waktunya dirumah Al, dan mereka pun memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing.
"Ayo gua anter" ujar Al kepada Safa
"Iya elah bentar, ma Safa pulang dulu ya" Safa berpamitan sembari menyalami tangan Lely
"Iya sayang hati-hati ya"
Setelah mendapat izin, mereka segera pergi untuk mengambil barang yang akan dibawa Safa nantinya.
*****
Hari terlihat gelap, menandakan malam tiba, pukul menunjukkan angka tujuh. Safa juga Lely terlihat menikmati acara televisi yang mereka tonton, suara pijakan kaki terdengar, Al menuruni satu persatu anak tangga, menghampiri sang mama juga Safa. "Ma, Al pergi dulu ya" dirinya meminta izin
"Mau kemana?" tanya Lely
"Keluar nongkrong biasa"
"Yaudah gih hati-hati ya"
"Ikut" safa berujar meminta untuk ikut pergi bersama Al
"Lu dirumah aja, gak baik cewek keluar malem"
"Kan ada lu kak, katanya mau jagain" protes Safa
"Tapi bahaya dek, mending lu dirumah aja"
"Cuma nongkrong biasa kan? Gapapa ajak aja" suara Lely membuat pertengkaran itu berhenti
Laki-laki itu menghela nafas pasrah. "Ambil jaket atau hoodie, dingin"
"Gak bawa"
Terlihat wajah pasrah Al. "Tunggu" dirinya segera berlari kembali menuju kamarnya. Tak lama ia kembali turun dengan sebuah hoodie hitam ditangannya. "Pakai"
Gadis itu mengambil hoodie dari tangan Al dan memakainya.
"Pergi dulu ya ma" ujar Al setelah menyalami tangan sang mama
*****
Mereka sampai, di basecamp tempat mereka berkumpul biasanya. Terlihat mereka turun dari motor, lagi-lagi mereka menjadi pusat perhatian seluruh isi basecamp. Segera mereka berjalan menghampiri.
"Pacar Al?" tanya Nathan, salah satu anggota geng Argasa
Al hanya menjawab dengan gelengan.
"Cantik woi" seru seorang laki-laki
Safa langsung menjadi pusat perhatian.
"Mau gua buat buta?" Al menatap tajam seluruh isi basecamp
Segera mereka mengalihkan perhatiannya
Al duduk di salah satu kursi yang kosong, mereka sengaja mengosongkan dua kursi untuk Al dan Safa. "Duduk" ujarnya kepada Safa. "Gimana?" tanyanya
"Tempat biasa" jawab Daffa
Terdengar deheman dari Fendy. "Panas uy" ucapnya menyindir Rio
Daffa tertawa. "Bener banget panas"
Justru Rio terkekeh. "Besok cari baru"
"Gaya lu, cakep kali lu" cibir Fendy
Rio membenarkan jaket yang ia kenakan. "Ga lihat gua udah cakep banget"
Raut Fendy terlihat mengejek. "Bilangnya aja cakep, luluhin Safa aja gak bisa lo"
"Bukannya gak bisa, tapi belum bisa aja" sahut Mike, anggota Argasa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Handsome [PROSES REVISI]
Dla nastolatkówMasih tahap revisian Langsung dibaca aja, oke Happy Reading Jangan lupa follow ya @sfr_.tm