Chapter 22

570 46 1
                                    

Abaikan typo ya

Happy reading

***************************

Sinar matahari mengusik tidur Safa, ia melihat Adit yang nampak tertidur pulas disamping dirinya. Dengan lembut ia mengusap pipinya dan tersenyum.

"Gua kangen sama lu Ga, kenapa sih lu tutupin ini semua dari gua" ucapnya

"Lu aja yang takut sama gua" jawab Adit dengan suara berat

Nampak Safa terkejut dengan jawaban Adit yang tiba-tiba. Ia segera menyingkirkan tangannya dan duduk. Ia hendak turun namun sebuah tangan mencengkeram erat diperutnya.

"Sini dulu kek katanya kangen tapi buru-buru mau pergi" ujar Adit

"Gua mau mandi"

"Mandi doang gak sarapan buat apa"

"Yaudah mandi terus sarapan, minggir" jawabnya menyingkirkan tangan kekar itu dari perutnya.

Ia beranjak dari tempatnya menuju kamar mandi. Sedangkan Adit, ia bangun dan mengecek notifikasi di ponselnya. Ternyata banyak notifikasi yang masuk.

Kenzo
Bara di rumah sakit
Ke markas sekarang

Segera ia mematikan ponselnya, ia hendak keluar namun urung karena kini ia mempunyai tanggungjawab sebagai seorang suami. Ia kembali duduk menunggu Safa selesai mandi, tak butuh waktu lama akhirnya Safa selesai dengan mandinya.

Dengan cepat ia menghampirinya. "Saf gua keluar dulu ya, anggota gua ada yang masuk rumah sakit" ujarnya

Safa nampak bingung dengan sikap Adit, tak biasanya ia bersikap seperti ini. Ia hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Yaudah gua pergi ya, kalau ada apa-apa langsung telfon gua aja" ia mengecup kening Safa dan pergi dari kamar tersebut

********

"Adit mana?" tanya salah satu anggota

"Otw kali hp dia gak aktif dari kemarin" jawab Kenzo

Tak lama Adit datang dengan terburu-buru. "Mana bara?" tanya Adit

"Lu dari mana aja, Bara meninggal tadi malem dia kehabisan banyak darah" jelas Kenzo

"Innalilahi, sorry gua gak tau. Gua kemarin juga lagi berduka bonyok Safa meninggal, di lain sisi gua juga udah nikah sama dia" ujar Adit

"Innalilahi, tapi kok bisa kalian nikah?" tanya salah satu anggota

"So seperti yang kalian tau gua sahabat kecilnya dia dan sebelum mama nya meninggal dia ada bikin permintaan buat Safa dan ya itu permintaannya nikah sama gua" jelasnya

"Terus sekarang lu masih mau Blackkros bertahan or bubar?" tanya Kenzo

"Masih, biarin aja kayak gini selama gua bisa ngurus dua-duanya. Tadi malem udah ada bantuan buat keluarga Bara?"

Kenzo mengangguk. "Udah kok seperti biasa, kita udah kasih bantuan buat keluarganya dan ada beberapa anggota yang gua suruh jaga dirumahnya buat tadi malem mungkin mereka masih dirumahnya"

"Bagus lah thanks udah mau gantiin gua dan sorry gua gak bisa bantuin tadi malem"

"Gak papa lagian lu juga dalam kondisi berduka"

**********

Safa duduk di balkon kamarnya dengan sebuah foto ditangannya. Ia masih merasa kehilangan, bagaimana tidak dengan waktu yang bersamaan ia kehilangan dua orang yang sangat penting dalam hidupnya.

My Brother Handsome [PROSES REVISI]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang