Chapter 19

545 45 0
                                    

Mohon abaikan typo

Happy reading
******

Suara derungan motor terdengar dihalaman rumah bernuansa putih dan hitam. Ia turun dari motornya dan berjalan menuju pintu. Dito, ia mengetuk pintu tersebut.

Pintu terbuka menampilkan sosok perempuan paruh baya. "Den" sapanya, ia adalah pembantu dirumah Kayla.

"Iya bi, Kayla ada?" tanya Dito

"Ada den silahkan masuk" ujarnya

Dito mengangguk dan memasuki rumah tersebut, ia mendapati Kayla yang duduk didepan televisi dengan beberapa camilan diatas meja.

"Kay" panggil Dito

Kayla menoleh, ia mendapati Dito yang tengah berdiri disampingnya. "Duduk dulu Dit" titah Kayla.

Dito mengangguk, ia duduk disamping Kayla.

******

Anggota inti Argasa memasuki rumah Safa dengan pasangan masing-masing. Terkecuali Rio, ntah lah kapan si playboy satu ini dapat pasangan.

Tok tok

"Assalamualaikum Saf" panggil Reva

Pintu terbuka menampilkan sosok perempuan paruh baya. "Silahkan masuk, Non Safa belum bangun" ucap Bi Inah.

"Astaga jam segini belum bangun? Kebo banget tuh anak" cibir Rio

"Gak papa Bi, biar kita yang bangunin aja" ujar Davina

"Iya non silahkan masuk" jawab Bi Inah

Mereka memasuki rumah Safa dan berjalan menuju kamar Safa. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu mereka langsung saja memasuki kamar Safa.

"Anjir pantes aja betah tidurnya, orang pelukan gitu" ucap Rio kesal.

Dito menghampiri Safa dan Al yang tengah tertidur. Ia mengusap kepala Safa dengan lembut. "Dek bangun yuk udah siang loh ini" ujarnya.

Safa tak menghiraukan itu, ia mengeratkan pelukannya dengan Al. "Nanti aja, gua masih ngantuk" jawab Safa

Dito menghela nafas. "Al bangun coba biar Safa juga ikut bangun" titah Dito

"Ntaran dulu, sono pada keluar ganggu orang tidur aja" balas Al dengan posisi yang sama.

Rio mendekat, ia menarik tangan Al hingga posisinya berubah menjadi duduk. "Bangun kek anjir katanya mau pergi juga" ucap Rio.

"Anj*ng gua masih ngantuk"

Dito mengusap pelan rambut Safa. "Dek ayo bangun yuk" ujarnya.

"Eughhhh....". Safa merubah posisinya menjadi duduk. "Kalian keluar coba, ini kamar bukan ruang tamu bisa kalian jadiin tempat nongkrong kek gini" ucap Safa

Mereka menuruti keinginan Safa, mereka keluar dari kamar tersebut. Sekarang tersisa Safa, Dito dan Al.

"Kalian kenapa gak keluar juga?" tanya Safa.

"Gua mau mandi" jawab Al, ia berjalan kearah kamar mandi.

Safa menatap Dito yang sekarang duduk disebelahnya. "Lu ngapain gak keluar?" tanya Safa

"Ngapain keluar bikin stress aja" balas Dito. "Sono mandi" lanjutnya.

"Kamar mandi kan dibuat mandi bang Al"

"Ya emang kamar mandi cuma satu di rumah?"

"Gak juga, di kamar bonyok ada, di lantai bawah ada juga, di sini kamar mandi biasa juga ada satu"

My Brother Handsome [PROSES REVISI]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang