Rumah sakit
Juna menemui perawat yang jaga untuk segera melakukan tindakan kepada Ros. Akhirnya Ros di bawa ke ruangan rawat inap tentunya yang VIP. Perawat langsung memeriksa dan melakukan pemasangan infus. Saat dilakukan pemeriksaan Ros tidak berkutik dan hanya nurut, ia pun tidak sempat bicara panjang lebar ke Juna. Karena ekspresi Juna yang tampak fokus dengan kedua perawat yang ada saat itu.
"Wahh, Juna baik juga ternyata" Batin Ros
"Aku mau diapain ini, semoga saja tidak sakit jarum nya" Gumam kecilnya, sambil melirik ke Juna"Udah, diam gak sakit kok" Ucap Juna sambil mendekati Ros.
Beberapa menit kemudian akhirnya selesai juga, proses pemasangan infusnya. Dan perawat pun meninggalkan ruangan
"Sudah selesai, nanti kalau ada apa" Kami ada di ruang perawat ya mas" Ucap salah satu perawat.
" Iya, terimakasih banyak ya"balas Juna.Kini tinggal dua orang yang ada di ruangan itu. Tak lain Ros dan Juna.
"Jun, Kok langsung di Infus sih kan aku gak minta tadi" Ucap Ros dengan ekspresi agak kesal
"Hm.. Kamu ini udah tau badannya udah lemas gitu, udah tenang aja biar cepat sembuh kok" Tutur Juna.Tiba-tiba tlfn Ros berdering, tak lain mamanya.
" Halo ma" Sapa Ros
"Halo Ros, gimana udah di rumah sakit? Kamu ini kalah sakit jangan di pelihara deh kebiasaan,untuk Bi Inah tlfn mama tadi, oh iya mama mau bicara sama teman kamu siapa namanya kusuma, eh Juna" Crocos mamanya di sebrang sana"Iya ma sebentar" Jawab Ros
Juna yang sedari tadi duduk di dekat Ros, beralih memandang Ros ketika agak mendengar suara mamanya. Dan Ros menyodorkan HP nya ke Juna.
"Juna, mama ku" Ucap Ros pelan
"Oh.iiya" Jawab Juna sambil mengambil HP nya"Assalamu'alaikum tante" Ucap Juna sok akrab
Juna berpindah ke sofa.
"Waalaikumsalam, ini nak Juna ya, tanten titip Ros ya minta tolong jaga in. Kalau gak sibuk soalnya bi inah juga sibuk juga di rumah, tante juga belum bisa pulang " Ucap mama Ros dengan to the point
"Hmm.ii ya tan. Aman kok, saya usahakan " Jawab Juna agak gugup.
Di sisi lak Ros kelon dengan apa yang di bicarakan.
" Iya. Terimakasih kalah gitu nak Jun, saya percayakan semua ke kamu ya. Karena katanya Bi Inah kamu baik orangnya " Sambung mama
"Ah, biasa aja tan, namanya juga sama teman, Ros juga baik. Kemarin juga nemenin mama saya pulang saat ketemu dijalan" Jelas Juna dengan sok akrab nya lagi."Ooh, kamu apa anak pemilik restoran langganan kami ya, soalnya dulu Ros juga pernah bilang kalau ketemu, pemiliknya yang kebetulan anaknya teman kuliahnya. Brati itu kamu ya!? " Tangkap mama Ros
"Tepat sekali, tan... " Jawab Juna
Sambil senyum
"Iya, saya titip Ros ya. Ya sudah kalau gitu saya akhiri tante mau lanjut lembur dulu ini. Makasih banyak ya. Lain kali dikenalin mamanya dong, siapa tau bisa join bisnis hehe" Ucap mama Ros"Aman saja tan, nanti saya kenalin hehe. Iya saya jagain Ros disini. Assalamu'alaikum" Ucap Juna
"Tut, tut, " Sambungan sudah terputus
Ros menunjukkan muka yang kepo dengan obrolan Juna dengan mama nya.
"Ngobrol in apa aja jun" Tanya Ros
"Cuma bilang aku di suruh jagain kamu dulu" Ucap Juna
"Kok lama tapi" Timpal Ros
"Mana aku tau" Jawab Juna lagi
"Udah jangan banyak nanya sekarang istirahat" Tutur JunaKetika Ros tidur Juna memandang wajah Ros, dengan Intens.
Juna Pov
"Andai kamu, ini pacar ku Ros" Tiba-tiba muncul pikiran itu
"Eh kenapa aku mikir ini coba"
"Eeeh, ngawur otak kalau capek"
Batin Juna.Akhirnya Juna tertidur di sebelah Ros sambil Duduk. Dan tangan Ros tanpa ia sadar ini memegang tangan Juna.
Ketika Juna merasa ada yang menyentuh tangannya iya membuka mata."Hmm, kenapa Ros" Tanya Juna
Ternyata Ros masih pulas tertidur
"Kebiasaan, kemarin ngigo sekarang main sentuh" Aja " Batin JunaAkhirnya Juna merem kembali, dan beberapa saat kemudian Ros membuka mata dan mengerjakan tangannya sehingga Juna terbangun lagi.
"Hmm, Ros, kamu kenapa? Haus? " Tanya Juna
"Iya" Jawab Ros secara singkat dan masih merem
"Ya udah aku ambilin minum" Juna beranjak berdiri tapi tangannya masih dipegang Ros
"Iya cepetan " Ucap Ros dengan merengek
"Iyaa, lepas dulu tangannya" Ucap JunaAkhirnya Ros melepaskan. Juna mengambil gelas yang ada di meja. Dan membantu Ros untuk minum
"Udah.makasih Jun" Ucap Ros
"Hmm.tidur lagi gih" Ucap Juna
Sambil duduk di dekatnya Ros.
"Iya, " Sambil merem.Pagi hari di rumah sakit
"Juna sudah habis sholat subuh dan kembali menengok Ros kembali.
" Gimana udah mendingan? " Tanya Juna
"Udah, nanti pulang ya" Ujar Ros
"Tunggu dokter dulu ya, " Ucap Juna"Jatah makanan pagi hari nya udah datang" Ucap Ros
"Mau makan sekarang? " Tanya Juna.
"Hmm" MenganggukJuna menyuapi Ros dengan pelan-pelan. Dan setelah selesai Ros ingin ke kamar mandi.
"Jun? "
"Hmm" Dehem Juna sambil melihat ponsel nya
" Mau ke kamar mandi, bantuin turun" Ujar Ros dengan ragu
"Iya, ayuk" Jawab Juna dengan biasa
"Jangan ngintip" Ucap Ros agak cepat
"Iyaaaaa".Setelah dari kamar mandi Ros kembali ke tempat Tidurnya.
Tak lama kemudian dokter yang memeriksa datang" Selamat pagi, dengan nona Rosalina ya " Ucap dokter
"Iya benar dok" Jawab Ros
"Iya saya akan memeriksa nona ya, apa yang dikeluhkan sekarang? ""Sekarang sudah tidak merasa lemas dok, pusingnya juga udah sembuh" Ucap Ros
"Iya, baiklah nona, nanti sore sudah bisa pulang, hanya saja dibuat istirahat dulu ya" Ucap dokter tersebut."Baik, dok terimakasih. Apa da penyakit tertentu dok? Sambung Ros
" Hmm, sesuai hasil pemeriksaan tidak ada penyakit yang serius, hanya kecapean yang berlebihan saja, dan pikirannya jangan sampai stres ya non" Jelas dokter"Oh iya dok terimakasih banyak" Ucap Ros.
"Iya sama-sama, oh iya kalah gitu saya permisi ya non, dan mas pacarnya di jagain ya" Ucap dokter sambil bergegas meninggalkan ruangan dengan ramah."Iya dok, Terimakasih" Jawab Juna
Setelah dokter pergi Ros pun menatap Juna dengan heran
"Jun, sadar ngak Dokter tadi bilang apa?" Sambil menatap Juna.
"Weh. Iya ya kita di sangka pacaran wkwk" Jawab Juna sambil tertawa."Iya dasar dokter ngak nanya dulu " Timpal Ros
"Hmm, udahlah. Aku ke depan dulu ya mau beli minum, sekalii nitip apa? " Tanya Juna
"Hmm, es krim sama Roti" Jawab Ros
"Masih sakit jangan es, Roti sama susu aja. Gak ada penolakan" Tegas Juna"Hmm. Yadeh" Jawab Ros.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PEMILIK HATI
RomantizmHati-hati dengan Hati Hati seseorang bisa berubah seiring berjalannya waktu..... Dan pintar lah dalam menjalankannya