BAGIAN 24

4K 145 4
                                    

안녕하세요🥰
Update!!

*Happy reading
Maaf jika ada salah kalimat

🥀

Anak perempuan tersebut hanya bisa berjalan mundur untuk melangkah menjauhi pria didepannya. Sedangkan pria bernama park jimin tersebut malah berjalan maju terus dan terus untuk mencapai kim yuna.
Raut wajah jimin sudah terlihat menyeramkan seperti vampir yang bergigi tajam yang sedang haus akan darah.

Yuna terus mundur sampai akhirnya dia hanya bisa berdiri didepan kaca kamar mandinya karena terpentok dan tidak ada pilihan lain selain berdiri dengan detak jantung yang tak karuan.

Jimin sudah tepat didepan yuna menatap sedang jelas kearah yuna, pria itu menjulurkan tangan kanannya dan membelai kepala yuna dengan kasih sayang serta tangannya kirinya yang menghadang tepat disamping yuna semakin tidak bisa berbuat apa apa selain diam dan pasrah.

Perempuan dibawah naungan jimin hanya memejamkan mata tak berani melihat kearah abangnya.

Jimin meraih tengkuk yuna dan mendorong kearah rahangnya, mula mula hanya kecupan hangat dan setelah itu ciuman yang sangat agresif yang didapatkan yuna.

Yuna tak membalas ciuman dari lawannya karena jika membalas ciuman tersebut maka yuna sudah menikmati dan mau untuk selebihnya.

Lama lama tangan pria bermarga park tersebut menyusut kearah pinggang dan menarik badan yuna agar lebih dekat denganya.

"Mph.. udahh.." lirih yuna yang masih tak berani menatapi jimin.

"Sebentar" jawab jimin dengan membelai rambut yuna yang basah.

"A-aku.. k-kedinginan park j-jimin" jawab yuna yang nampak mengusap lengannya dengan menggigil.

"Tapi ini mubazir yuna" smirk jimin sembari menatapi sesuatu ditubuh yuna.

"Ya! Adekmu kedinginan!" Sarkas yuna.

"Apa kamu mau liat aku sakit?!"

"Kau curang, hanya aku yang telanjang disini kau? Kau tidak!"

"Hm?" Jimin kaget yuna memaparkan hal tersebut.

"Baiklah, aku akan ikut naked juga.." tanpa basa basi jimin melepas bajunya dan melemparkan kesembarang tempat. Hendak meraih sabuk untuk melepaskan celana, yuna malah mencari kesempatan untuk berlari keluar mencari handuk.

"Kau pikir aku bodoh?" Tangan jimin siap meraih tangan yuna dan menyadarkan ditembok kaca tersebut.

"Tunggu sebentar, katamu kau pengin aku ikut naked juga" titah jimin sembari mengunci pintu kamar mandi.

"B-bukan itu maksudnya, aku ingin keluar jimin! Badanku seperti mau masuk angin" jawab yuna.

"ngak mau tau.. lu harus ikutin gwe! Atau lu pengen ngak keluar?" Sarkas jimin dengan menatapi yuna dengan tajam.

"Oke kalau ngak keluar, gapapa! Tapi jangan salahkan yuna kalau eomma tau apa yang selama ini abang lakuin ama adeknya sendiri dengan terkunci disini!" Ujar yuna yang tak kalah menakutkan menatap jimin.

Jimin hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal dan bimbang.

Tangan jimin membuka kunci pintu kamar mandi untuk memperbolehkan yuna keluar dengan wajah yang masam.

Yuna berjalan keluar kamar mandi padahal belum ada beberapa langkah jimin menarik pinggang yuna dan menciumnya dengan lembut.

Yuna tak merasa kaget atau marah, malah ia menjawab ciuman dari jimin dengan lembut juga. Akhirnya mereka berciuman selama kurang lebih sepuluh menit.

ABANG GUA YADONG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang