Next cerita
.
.
Selamat membacaSuasana diruang kantin semakin ricuh karna jam istirahat telah tiba,yuna berjalan menuju rooftop untuk menghirup udara segar dan memandangi sekitar sekolah ya walaupun yuna sudah melihat beberapa kali tapi pemandangannya bagi yuna tidak membuat yuna jengah.
Bunyi kaki dari seseorang dibelakang yuna semakin dekat namun yuna tak menghiraukan itu, karna yuna sudah tahu siapa dia kalau bukan Jeonjungkook.
Tangan jeon menepuk lengan yuna dengan pelan dan membuat yuna menoleh keraarah belakang.
Jeon nampak menyodorkan minuman yogurt strawberry ke arah yuna
''Nih minum, kasian perutmu gak keisi. Jadi manusia jangan egois! Organ tubuh juga butuh energi'' nasehat itu keluar dari mulut jeon
''Yeu... We kan emang gak lapar, lagian siapa yang peduli kalo we sakit?'' jawab yuna sembari mengambil minuman dari tangan jeon
''Mulutnya dijaga, jangan asal ngomong!'' tangan jeon melayang kejidat yuna dengan pukulan keras
''Yaa...!!'' suara yuna meninggi ketika jeon memukulnya
Mereka berdoa tampak menikmati pemandangan dengan tenang, mata yuna mulai tertutup untuk menikmati deru angin pagi. Dan jeon hanya tampak gelisah dengan melihat minuman ditangannya.
''Kenapa?'' tanya yuna denga posisi yuna yang masih sama, entah apakah yuna memang mampu membaca batin orang
''Um.. Tidak ada. Ayo kita kekelas jam pelajaran akan mulai sebentar lagi'' jeon mengubah topik bicara dan sedikit mundur dari yuna
''Sebentar lagi, suasana disini pandai sekali membuat aku nyaman'' jawab yuna
''Jika ingin kekelas duluan, pergilah''
''Hey.. Kau tidak mengusirku kan?'' jeon menaikkan nada suaranya
''Tadi katanya mau kekelas'' yuna
''Aku tidak bilang seperti itu! Tapi sudahlah aku ingin menemanimu disini takut kamu tertidur dan jatuh'' jeon tertawa dengan renyah dengan perktaanya
''Kau selalu saja membuat aku naik dara jeon jungkook!'' badan yuna berhadap kearah jeon dan menatapnya tegas.
Keduanya saling bertatapan tanpa berkata, yuna mendengus dan meminum yogurt tadi.
''Jungkook aa, kau suka coklat?'' mata yuna yang masih menatap Netra jeon itu dengan cermat
''Aku tidak terlalu suka coklat'' jawab jeon
''Kenapa? Coklat itu sangat enak. Anak zaman apa kau ini'' suara yuna yuna tiba tiba mampu membuat senyum dibibir jeon
''Hanya tidak suka saja. Sama sepertimu kau juga tidak suka buah durian'' jawab jeon
''Sudahlah, ayo kekelas nanti terlambat'' tangan jeon menarik paksa bahu yun yang kini layaknya pacar.
Mereka berjalan dikoridor ya walaupun bukan waktunya untuk memulai pelajaran.
''Tadinya aku ingin memberimu coklat untuk-'' kalimat yuna terpotong karna sudah mendapat jawaban dari pria disampingnya.
''Hey.. Kau menganggap aku ini apa? Aku ini seorang laki laki, sejak kapan laki laki akan menerima coklat dari tangan perempuan? Kau hidup zaman apa kim yuna?'' sarkas jeon langsung membuat yuna melotot.
'' kau ini seorang copypaste atau apa? Apakah tidak ada kata kata lain?'' ketus yuna dengan menyingkirkan tangan jeon yang masih merangkulnya dari rooftop tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
ABANG GUA YADONG!
Fanfiction"Gara gara kamu aku tegang baby..."jimin pov . Hai! Gua Jimin, Park Jimin. Pria paling tampan sedunia menurut gua sendiri. Gua punya adik perempuan yang sangat cantik like angel. Tapi itu semua ga penting! Yang paling penting bodynya Gua sukaaa. Uda...