BAGIAN.10

25.9K 487 6
                                    

Annyeonghaseyo
.
.
Update time:)mian nunggu lama
Tq semua
.
.
Lettsss gooo

**🍒**

Suasana didalam mobil semakin tidak bisa ditebak karna nafsu yang bertabrakan seperti yuna ingin menyudahi dan jimin mulai liar dengan aktivitasnya.

''Bang stopp sat! Lo ni apaan sih?! Lo tu kakak we dan itu kandung!'' yuna yang kesal dengan kelakuan jimin malah membuat yuna matanya berkaca kaca

''Hiks.. Hikss'' tangis yuna menjadi jadi karna yuna kesal dengan kelakuan kakanya yuna beranjak keluar mobil tanpa berkat kata.

Jimin merasa bersalah dengan kelakuannya langsung mengejar yuna untuk keluar mobil, tangan jimin meraih tangan yuna dan menarik secara gesit dan dua orang menjadi satu posisi. Kedua tangan jimin memeluk erat tubuh yuna erat erat tapi yuna tak membalas karna yuna masih teringat kelakuan beberapa menit yang lalu.

Jimin mulai menangkup wajah yuna dan mengusap air matanya dengan lembut, yuna tak menggubris kelakuan jimin dia hanya merenungkan sesuatu yang sulit dipercayainya.

''Udah jangan nangis dong'' jimin kembali memeluk yuna

''Iya deh.. Janji ngak kek gitu lagi'' tangan jimin membentuk huruf V di samping kepalanya bertanda dia berjanji. Semoga dek~batin

Yuna tak menggubris apa yang dikatakan kakaknya, jimin merangkul yuna untuk mengantarkan adeknya duduk. Yuna masih melamun ditempat duduknya. Mereka langsung menuju rumah namun jalan yang digunakan jimin 3kali lebih jauh daripada jalan yang di sering lewati.

Karna jika jimin lebih cepat menuju rumah raut wajah yuna yang sembab akan menjadi tanda tanya bagi eommanya.
Jimin yang dari tadi fokus menyetir tidak menyadari adeknya yang sudah tidur lelap disampingnya dengan wajah polos

(Kalian pasti pernah merasakannya juga.. Menangis dan masalah yang kamu pikirkan hilang dibawa mimpi. Karna tenaga yang kalian punya sudah habis untuk down)

Jimin hanya senyum tulus melihat adeknya yang sudah tidur
''Maaf dek''tangan jimin mengelus Puncak rambut yuna dengan kasih sayang

**🍒**

Matahari sudah memancarkan semburat jingganya bertandakan akan digantikan oleh bulan dengan kerlap kerlip.
Jimin sudah sampai didepan rumah namun belum turun pasalnya jimin takut membuat yuna bangun. Jimin keluar dari mobil dan membuka pintu disamping yuna.
Ya.. Jimin menggendongnya seperti Putri tidur dan pangeran menuju istana

''Sayang kok-'' eomma yuna terkejut melihat anaknya yang sudah dirangkul jimin

''Dia sedang tidur'' bisik jimin

''Eomma aku keatas dulu, ternyata yuna ini berat''

Eooma yuna terkekeh mendengar perkataan jimin

''Baiklah'' eomma yuna juga ikut berbisik

Jimin langsung menuju kekamar atas untuk meletakan yuna diranjangnya
Dia tidak langsung pergi begitu saja.. Jimin mendekatkan wajahnya diwajah yuna
Deru nafas mereka terdengar samar tapi hati jimin berdetak kencang. Anehh, padahal mereka saudara kandung

Tanpa pikir panjang jimin mengecup bibir cherry yuna. Tidak dilumat tapi ditahan dengan posisi seperti itu, jimin menjulurkan lidahnya dan masuk kedalam mulut yuna yang polos sedikit bergerak dan berlangsung 6menit

''Huh.. Selamat malam sayang'' jimin juga mengecup jidat yuna dan langsung meninggalkannya dengan mimpi nya

**🍒**

Pagi sudah datang dan cahaya matahari menyadarkan yuna mata sayu dan sedikit sembab serta baju yang ia gunakan masih baju sekolah.
Dan beruntungya hari ini adalah hari jumat. Hari yang ditunggu yuna pasalnya hari jumat akan hanya ada 4Mapel

''Huam.. Emmhh'' tangan yuna menjulurkan keatas dan sedikit menengok kearah jam, yuna hari ini bangun pagi karna jam tidur yang lebih awal

Yuna bergegas mandi tapi sebelum sempat melangkahkan kaki, yuna membulatkan mata ya.. Walaupun sedikit berat. Yuna terkejut melihat plastik besar yang begitu banyak didepan pintu kamarnya

''Hah? Siapa yang menaruh sampah disini?!'' suara yuna sedikit mengeras

''Lah dikira pembuangan sampah'' yuna

Yuna melangkah menuju plastik itu dan membukanya dan

Bummm...

Yuna terkejut sudah pasti, bagaimana tidak? Yang dia lihat saat ini pasalnya seperti mimpi. Tak lupa yuna juga mengusap matanya untuk memastikan bahwa itu asli atau fake

Coklat.. Iya coklat dengan saudaranya seperti ciki ciki yang begitu banyak yang ia lihat

''Dek bang-un'' jimin nampak ikut kaget saat melihat adeknya terperangah didepannya itu.Jimin terkekeh dengan kelakuannya

''Bang ini siapa yang kirim paket?'' yuna yang masih melongo

''Hah paket?''jimin

''Iya paket, kurirnya salah tempat ya?'' seketika wajah yuna menjadi cute

''Tidak.. Sikurir tidak slah tempat kok.. Sudah kamu mandi sana'' jimin

''Lo ya bang yang beliin karna masalah kemarin?'' yuna dengan nada mengejek

''Emm.. Iya sih''jimin malah menyengir

Entah apa yang membuat energi yuna terkumpul yuna berlari kecil kearah jimin dan mencium jimin. Aku rasa bukan hanya ciuman.. Lebih tepatnya lumatan.
Dan sudah pasti jimin membalas ciuman dari yuna
Tak tinggal diam tangan jimin meraih pinggang yuna dan meremasnya
Posisi itu berlangsung selama 11 menit, karna mereka kehabisan nafas
Mereka menyudahi dan..

"Udah sana mandi'' jimin sedang mengusap kepala yuna

Sebelum pulang jimin menyempatkan untuk mampir ke toko minimarket, karna merasa bersalah dan supaya mood adeknya kembali membaik setelah ia memberikan ini. Dan ternyata benar

''Terima kasih kakakku syang'' yuna berlari kearah kamar mandi dan mencium sekilas dibibir jimin


Next kakak🍒💜
Jangan lupa vote oke?
Aku bikinya malem karna malmingku
Gaada kerjaan_-
.
.
.
.

ABANG GUA YADONG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang