04.

0 1 0
                                    

Hai!🤍🌵
Bingung mau ngomong apa, ya pokonya gitu deh. Author banyak-banyak makasih buat kalian yang selalu suport kisah JJ dan buat aku lebih semangat lagi buat up🤍❤️
Semoga selalu suka ya!😍❤️

HAPPY READING!🌵🤍


|||

Pagi ini Anya sudah siap dengan seragam khas SMA GARUDA. Dengan sedikit olesan lipblam di bibirnya dan juga taburan bedak bayi yang mempercantik wajahnya.

Anya keluar dari kamarnya dengan menenteng tas dan juga tumpukan buku paket untuk pelajaran hari ini. Anya berjalan kearah meja makan, disana ada Bibi tengah menyiapkan sepiring roti panggang dan segelas susu putih untuk Anya.

Anya celingak-celinguk mencari Andre namun dia tidak ada, kemana Andre sepagi ini? Biasanya ia sudah ada di meja makan.

"Pagi Bi," ujar Anya ramah kepada Bibi, Bibi menoleh lalu membalas senyum Anya.

"Pagi Non," balas Bibi.

"Kak Andre mana ya Bi?"

"Tuan sudah berangkat Non, dia bilang ada urusan kerjaan mendadak," tutur Bibi pada Anya. Anya hanya megangguk lalu meneguk segelas susu putih hingga tandas.

"Bi, roti panggangnya masukin ke kotak yang biasa aku bawa aja ya, sisanya buat Bibi sarapan."

"Baik Non."

Setelah siap semuannya Anya berangkat ke sekolah di antar oleh Pak Budi, supir sehari-harinya Anya atau Andre. Tadinya Anya akan membawa mobil sendiri, tapi Andre melarangnya apalagi ia masih pelajar. Anya akan membawa mobil jika ia sedang ada keperluan yang memang benar-benar penting dan Andre mengizinkannya.

Setelah lima belas menit berlalu akhirnya Anya sampai di depan SMA GARUDA, banyak sepasang mata yang menatap Anya kagum. Anya hanya menyunggingakn senyumnya kearah mereka.

"Anya!" panggil seorang gadis dari arah koridor, Anya mendongak lalu melambaikan tangannya. Anya berlari kecil kearah gadis itu namun tiba-tiba ia terpeleset dan tumpukan bukunya jatuh ke kubangan air. Semua orang membantu Anya terutama gadis itu, dia adalah Rere teman Anya sekarang.

Anya benar-benar malu, roknya yang kotor lalu buku-bukunya yang basah. Namun tiba-tiba seseorang menyodorkan hoodienya, semua orang menoleh dan Anya mendongak. Baik Anya atau yang lainnya semuanya terkejut.

"Pake," ujar laki-laki itu dingin. Anya menatap laki-laki itu tanpa kedip sedikitpun, ia bingung kenapa laki-laki itu memberikan hoodienya untuk Anya? Padahal kenal saja tidak.

"Lo mau kotor kaya gini terus nahan malu di depan umum nanti?"

Anya menggelengkan kepalanya pelan lalu mengambil hoodie itu.

"Nanti aku cuci."

"Ya."

Laki-laki itu melenggang pergi meninggalkan Anya begitu saja. Dia siapa? Batin Anya.

Rere mengambil buku Anya yang berserakan di kubangan air lalu menoleh kearah Anya. "Ayo An gue bantu lo."

Anya mengangguk lalu berdiri. "Makasih ya semuanya."

"Iya, lain kali hati-hati ya Kak. Ini jalannya licin," sahut gadis yang berada di sebelah kanan Anya.

"Yaudah An kita ke toilet dulu buat bersihin baju lo yang kotor terus pake hoodie ini."

Anya mengangguk lalu mereka berjalan kearah toilet, Rere membantu Anya untuk membersihkan seragamnya yang kotor. Anya tidak menyangka ia bersekolah disini mendapatkan teman-teman yang baik dan peduli padanya apalagi Rere.

JANJI JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang