✎ . . . 22

11.5K 1.9K 294
                                    

Suara gemericik air berbusa itu masuk ke saluran air. Selesai mandi, Rose membungkus rambutnya dengan handuk dan memakai bathrobe.

Saat keluar kamar mandi bawah, ia berpapasan dengan Jaehyun yang sedang berdiri di depan pintu kamar tamu.

"Lo udah selesai mandi?" tanya Rose.

Jaehyun menoleh, kemudian menatap istrinya dari atas sampai bawah. "Paha lo kenapa?" tanyanya.

"Hah? Oh ini. Gatel, gue garuk kekencengan jadi luka deh," jawab Rose sembari menggesek telapak kakinya dengan keset.

"Bohong lagi," jawab Jaehyun sambil memutar bola matanya malas. Ia menghampiri Rose, meraih tangannya dan di teliti. "Kuku lo?".

"Kan tadi pakai kuku palsu, jadi luka gini," Rose menarik tangannya, mengikatnya di balik punggung dan menatap Jaehyun.

"Yang tadi, kenapa lo bilang gue nyembunyiin sesuatu?" tanya Rose memandang Jaehyun lamat.

"Emang kan? Jujur aja deh, lupain perjanjian itu. Lo minta duit berapapun gue kasih karena kali ini gue mau tahu tentang lo. Izinin gue buat tahu tentang lo, Roséanne," Jaehyun menatap Rose intens. Mengamati ukiran wajahnya dengan seksama.

"Gue tahu Roséanne, gue tahu lo bohong tentang luka-luka yang lo dapet," Jaehyun dengan tatapan lembutnya, membelai wajah jelita itu perlahan.

Rose berdecak, ia menghempaskan tangan Jaehyun dari wajahnya dan menatapnya tajam. "Apa maksud lo, huh?".

"Lo ngelukain diri lo sendiri," jawab Jaehyun sambil tertawa kecil.

"Apa lo bilang?" alis wanita itu menukik, memajukan langkahnya untuk menusuk mata Jaehyun menggunakan tatapannya.

"Gue nggak segila itu buat ngelukain diri gue sendiri Jung Jaehyun," ucapnya tajam. Ia melirik Jaehyun sekilas, terdapat kilatan amarah di bola matanya. Jaehyun tahu itu.

Rose berjalan cepat dan masuk ke kamar tamu dengan membanting pintu. Sementara Jaehyun menghela napasnya. "Lo emang nggak gila, tapi lo memang ngelakuin itu," ucap Jaehyun.

👰👰

Di kamar, Rose mengontrol napasnya yang tidak teratur.

"Gue nggak ngelakuin itu," ucapnya sambil membuang handuk yang membalut rambutnya yang basah.

"Gue nggak ngelakuin itu," mata Rose bergetar, perasaannya kacau, dan ia berjalan mondar-mandir seraya menarik akar rambutnya kuat.

"Gue nggak segila itu. Ngapain gue ngelukain diri gue sendiri HAHAHAHAHA," Rose tertawa kencang. Ia berganti mengelus rambutnya sambil tertawa.

"Wangja pasti ngelantur, konyol banget gue ngelakuin itu," senyuman di wajahnya menghilang. Terasa ada suatu hal yang mengganggu pikirannya. Ia terduduk di lantai, menyeret bokongnya untuk bersandar pada dinding.

Rose yang berpikir membuat dirinya membekap mulutnya, terkejut dengan pemikirannya sendiri. "Apa Wangja bakal ninggalin gue?" monolognya.

"Apa dia bakal gugat cerai gue? Terus dia datang ke Jisoo. Minta Jisoo buat kembali dan nikah sama Jisoo," Rose menggigiti jarinya kuat. Kemudian ia tertawa dan menggeleng pelan.

Senyuman miring tercetak di bibirnya, "enggak enggak. Dia nggak tahu Jisoo di sini, dia nggak tahu. Gue nggak boleh biarin dia tahu, dan gue gak akan ngelepasin Wangja gitu aja," ucapnya sambil melepeh kuku yang lepas. Kemudian ia tertawa sambil menarik laci mejanya.

Fake Bride🎀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang