✎ . . . 21

11.6K 1.9K 291
                                    

"WOY WOY JANGAN DIBUANG!!"

Rose tersentak karena teriakan seseorang dari ujung lorong. Mingyu berlari ke arahnya dengan kaki panjangnya, kecepatannya yang tinggi membuat poninya tersibak hingga memamerkan jidat paripurnanya.

"Ganteng juga," decih Rose sambil tertawa kecil.

"Hossh ... Jncqe, enak aja mau lo buang ... Hoshh ... Hoshh," Mingyu merampas amplop silver berpita yang berada di genggamannya itu.

"Jaehyun ngasih ke gue, artinya bukannya dibuang?" tanya Rose heran.

Mingyu yang kesal memukulkan amplop itu ke pucuk kepala Rose, "ini undangan anjir! Dari gue tadi," ucap Mingyu sambil membuka amplop itu.

Rose terkesiap, ia menatap wajah lelah Mingyu yang terlihat manis-maksud Rose ganteng- arghhh Rose akui Mingyu manis plus ganteng.

Oke, ia membekap mulutnya sendiri dan bergeleng kecil. "Nggak mungkin ada cewe yang mau nikah sama lo," ucapnya.

"Siapa yang mau kawin! Ini Grand Opening Sunrise Casino Walkerhill. Punya Hyung gue, kalian di undang!" jelas Mingyu.

Rose buru-buru menyerobot undangan itu, "bukan Jaehyun doang?" tanya Rose sambil membaca undangan.

"Kan harus bawa pasangan, Jaehyun pastinya bawa lo dong," ucap Mingyu sambil memasukkan tangannya ke dalam kantong celana.

"Kenapa lo seyakin itu?" tanya Rose lagi, ia menatap Mingyu tajam.

"Jaehyun bilang ke gue. Dan undangan itu ada di tangan lo kan? Apa ada keraguan lain?" tanya Mingyu sambil menaik turunkan alisnya. "Cieee mulai tumbuh benih cin - WADOH!!!" Mingyu menutup mata kirinya menggunakan tangan ketika ujung amplop itu mengenai matanya.

"Gue gak suka digituin ya!" seru Rose kesal.

"Beneran tahu! Waktu di Jeju Jaehyun milih tidur sama gue daripada sama Cherry, terus dia rela nggak ikut party karena dia khawatir sama lo. Dia bilang kalau lo lagi nggak baik-baik aja, dia aja udah pesen tiket pulang di hari pertama itu. Gue nih yang batalin tiketnya," Mingyu mengedipkan matanya beberapa kali, lalu melirik Rose yang menyimak ucapannya.

"CIEEEE~," teriaknya lantang sambil berlari menjauhi Rose.

"Sejak sebelum pergi ke Jeju Jaehyun udah aneh. Dia ngomongin hal apa sih sama keluarganya," gumam Rose pelan sambil membolak-balikkan amplop itu.

👰👰

Kemerlip lampu kota terlihat biasa saja di mata Rose, bahkan lelaki yang sedang menyetir di sampingnya ini juga terlihat biasa aja.

Rose berdecak pelan, ia menoleh ke arah Jaehyun yang sedang bercengkrama dengan seseorang di seberang sana.

"Apa?" Jaehyun melepas AirPods ditelinganya dan melirik ke arah Rose.

"Gue nggak pernah ke Kasino," ucapnya sambil mencebik.

Jaehyun menoleh sekilas, lalu kembali fokus melihat jalanan dan tersenyum remeh. "Demi apasih?" ejeknya.

Rose langsung menoel dagu Jaehyun sembari berkata, "twing~!".

"Singkirin tangan kotor lo ya!" desis Jaehyun kesal.

"Bener loh, ke bar pun gue juga nggak pernah. Di rumah gue udah banyak minuman beralkohol, Ayah selalu nyediain itu," ocehnya sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil.

Setelah beberapa menit, mereka sampai di gedung mewah bertingkat. Saat hendak memasuki kerumunan, Rose berbisik kepada Jaehyun.

"Wangja, ada mantan-mantan gue," bisiknya dengan mata liar melihat sekitar.

Fake Bride🎀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang