THIRTEEN

201 30 5
                                    

Seorang pria muda tampak berjalan dengan gagah keluar dari loby bandara, langkahnya terhenti, maniknya memperhatikan sekeliling mencari sosok yang tak asing baginya. Menghela nafas, dengan perlahan ia melepas kacamata hitam yang menghiasi wajahnya. 

Ia kembali berjalan menuju kursi tunggu yang terletak di dekat pintu keluar, berulang kali dia menoleh ke arah pergelangan tangannya, memperhatikan waktu tertera di benda mahal yang melingkari pergelangannya.

Tampak fokus dengan kegiatannya, pria muda itu tak memperdulikan orang yang berlalu lalang melirik wajah tampannya.

Pria dengan tinggi 183 cm, berwajah putih dengan sudut rahang yang tajam. Manik besar dan tajam berwarna almond dihiasi alis tebal berbentuk sempurna, hidungnya mancung dengan bibir yang tampak seksi. Wajah tampan terpahat sempurna khas oriental bak pangeran Asia, mampu membuat orang terkesima hanya dengan sekali melihatnya.

Tak hanya wajah, pakaian mahal dari merk ternama yang melekat di tubuhnya menambah kesan elegan dan mahal darinya, menandakan pria itu bukanlah orang biasa.

Ia duduk dengan santai dalam waktu beberapa menit, sebelum seorang pria paruh baya datang menghampiri dan mengantarkan-nya menuju sebuah mobil SUV Maserati Lavante Trofeo berwarna dark blue yang sudah menunggunya.

Mobil itu melaju kencang melewati jalanan Tokyo yang tak terlalu padat, maniknya memandang ke luar jendela selama perjalanan hingga ia menangkap sebuah iklan di tengah kota yang menampakkan seorang wanita cantik yang ia kenal.

"Sakura I miss you..." Ujarnya

*******

Setelah berputar mengelilingi kota, akhirnya mobil tersebut masuk ke dalam kompleks perumahan elit di Tokyo yang hanya di tempati oleh orang-orang tertentu seperti selebriti, perdana menteri dan anggota DPR.

Mobil itu berhenti di sebuah rumah khas Jepang mewah dengan pekarangan luas yang terletak di paling ujung dari kompleks elit, tampak papan nama keluarga tertera di dinding gerbang, Kudou.

Akira Kudou, anak pertama dari keluarga Kudou yang kini sudah kembali dari Amerika. Dia tersenyum miring menatap papan nama tersebut, kemudian keluar dari mobil tanpa sempat di bantu oleh sopirnya.

Klan Kudou termasuk salah satu dari klan tertua di jepang, jika klan Kobayashi berkutat di bidang real estate, Kudou group berkutat di bisnis hiburan khusunya di bagian acara televisi. Mereka memiliki stasiun televisi terbesar di jepang yang berkerja sama dengan saluran lainnya di bawah naungan mereka, Kudou Group.

Akira menghembuskan nafas, sebelum manik tajamnya menangkap beberapa orang datang menghampirinya dengan pakaian tradisional Jepang, salah satunya seorang pria paruh baya yang menyandang sebagai kepala pelayan keluarga Kudou.

"Tuan muda, beliau sudah menunggu anda" Ujar pelayan tersebut.

Akira tersenyum dan melihat sekilas kepada pelayan tersebut, lalu kakinya melangkah masuk diiringi oleh beberapa pelayan di belakangnya.

Ia memperhatikan sekeliling, menatap rumah khas Jepang yang tak berubah setelah sekian tahun tak ia kunjungi. Pilar-pilar dari kayu yang masih berdiri kokoh tak termakan waktu dan halaman yang masih asri penuh dengan pepohonan hijau menghiasi.

Langkahnya berhenti saat ia tiba di sebuah ruangan dengan pintu geser khas Jepang yang di sebut Shoji, Akira menggerakkan tangannya memberi isyarat untuk pelayan lainnya pergi meninggalkannya, ia melanjutkan langkahnya masuk ke sebuah kamar yang kental dengan furniture kuno Jepang dan mendapati pria yang sudah berumur tengah terbaring di kasur.

"Akhirnya kau datang juga.." Ujar pria tua tersebut tersenyum melihat Akira yang berjalan dan duduk di samping kasurnya.

"Bagaimana keadaan ayah?" Ujar Akira tersenyum tipis, membantu ayahnya untuk duduk di kasurnya

SPRING SNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang