NINE

175 28 6
                                    

Bagaimana aku bisa ada di situasi seperti ini...

Tubuh Sakura membeku, detak jantung nya berdegup tak beraturan. Butiran-butiran keringat menguncur dari dahinya, bukan karena panasnya cuaca melainkan ketakutan yang teramat sangat.

Awalnya, ia hanya ingin ke rumah sahabatnya Sasshi untuk mengecek sesuatu, tak menyangka hal itu akan membawanya di situasi genting seperti ini.

"jangan bicara.." Bisik suara bariton dari seorang pria di sebelahnya, ia tengah membungkang Sakura dengan tangan besarnya yang di tutupi sarung tangan berbahan kulit

Sakura melirik cemas sekaligus terkejut ke arah pria disampingnya, yang tak lain adalah Taehyung. Saat dia mendengar kegaduhan di ruang tamu, entah darimana tiba-tiba pria itu menariknya ke kamar Sasshi dan membungkam mulutnya.

Bagaimana dia disini? dan siapa orang-orang itu..

Batin Sakura cemas, ia menutup matanya ketakutan. Tak hanya Taehyung, ternyata ada orang-orang misterius yang kini tengah memporak-porandakan rumah sahabatnya.

Sasshi apa yang sebenarnya kau lakukan...

Drap drap drap...

Terdengar suara langkah kaki bergerak ke segala arah, orang-orang berpakaian serba hitam lengkap dengan rompi anti peluru, membawa senapan beserta helm teropong menutupi wajah mereka tampak seperti tentara yang siap untuk berperang, bergerak serentak mendobrak pintu depan dan menggeledah isinya, menyusuri setiap ruang-ruang yang ada di rumah itu.

Seorang wanita berpakaian hitam berbahan kulit berjalan memasuki rumah dengan anggun, boot hitamnya menginjak puing-puing pintu yang hancur karena dobrakan paksa.

"cari di setiap sudut ruangan jangan sampai ada yang terlewat.." Ujarnya dengan suara sedingin es

Wanita tersebut, kemudian duduk di sofa ruang tamu yang sudah sedikit berdebu, memperhatikan setiap detail pekerjaan yang dilakukan para tentara itu di balik kacamata hitam yang menghiasi wajahnya.

Sakura mendengar hentakan-hentakan kaki dan keaduhan yang di buat mereka, ia menahan nafasnya, berharap orang-orang itu tak mendengarnya. Sesekali, ia melirik ke arah Taehyung yang terlihat tampak tenang, meski tak dapat melihat wajahnya karena gelapnya ruangan ini. Namun, Sakura bisa mengenalinya dari suara khas yang dimiliki pria itu.

Bagaimana bisa dia setenang ini..

Sejak tadi ia hanya bisa berkomat-kamit dan berdoa, berharap kejaiban muncul atau semua ini hanya sebuah bunga tidur karena dia terlalu banyak bermain pubg.

Berbeda dengan Sakura yang gemetar ketakutan, Taehyung melihat situasi di balik pintu yang sedikit terbuka dengan tenang, masih belum ada satupun dari mereka yang naik ke lantai dua. Ya, mereka berdua kini berada di kamar Sasshi, yang tepat terletak di lantai dua. Pandangannya beralih, melihat sekeliling kamar yang sudah berantakan, lalu maniknya menangkap sebuah pintu balkon yang sudah terbuka lebar.

Sakura yang sibuk menutup matanya, tiba-tiba merasakan dirinya di tarik oleh Taehyung menuju ke arah balkon. Taehyung menggenggam erat tangan Sakura tak sedikit pun ia melepaskan pegangannya, ia melirik sedikit ke bawah kemudian ke arah pohon cemara yang menjulang tinggi di depan balkon, sebelum maniknya bertemu dengan manik Sakura yang menatapnya horor.

No way..

Are you kidding me..?

***********

Tap tap tap..

"kalian belum menemukan apapun?" wanita berjalan menyisiri ruang kerja Sasshi melihat sekeliling yang sudah hancur berantakan, namun tak ada satupun yang dia cari.

SPRING SNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang