"Lalu mengapa anda tidak melakukan itu dengan selir Xi Zhu saja? Mengapa harus saya?" Ucap Jisoo kembali menatap tajam kaisar Ming Kyun.
"Karena..."
Kaisar Ming Kyun terdiam sesaat. Ia bingung harus menjawab apa. Sebenarnya ia juga tak tahu mengapa ia ingin melakukannya dengan permaisuri. Ia hanya mengikuti nalurinya saja malam itu.
"Yang mulia? Mengapa anda diam? Jawab pertanyaan saya tadi!" Ucap Jisoo.
"Karena aku-" Kaisar Ming Kyun menggantung 'kan kalimatnya. Entah kenapa rasanya berat mengucapkan yang sebenarnya. Apalagi dengan tatapan dari permaisuri yang membuat jantung kaisar Ming Kyun kini berpacu lebih cepat.
"Karena?" Ulang Jisoo penuh penekanan. Jisoo benar-benar sudah kehabisan kesabaran. Ia benar-benar butuh jawaban sekarang.
"Itu karena aku hanya mengikuti naluri ku saja." Jawab kaisar Ming Kyun sembari membuang pandangan kesembarang arah. Sementara itu Jisoo menatapnya dengan tatapan tak percaya.
"Apa anda berkata yang sebenarnya?" Tanya Jisoo memastikan.
"Te-tentu saja! Memang apa yang kau pikirkan? Kau mengira kalau aku mencintaimu? Yang benar saja!" Sahut kaisar Ming Kyun dengan nada semakin kecil di akhir kalimatnya.
Sedangkan Jisoo hanya memutar bola matanya malas. "Yakkk!! Anda ini terlalu percaya diri! Siapa juga yang berpikir seperti itu?! Seharusnya anda berterimakasih pada saya, karena jika tidak pasti anda akan tersiksa sepanjang malam." Gerutu Jisoo kesal. Sementara itu kaisar Ming Kyun hanya tersenyum geli gerutuan Jisoo.
"Terimakasih? Bukannya semalam kau juga menikmatinya?" Goda kaisar Ming Kyun dengan senyum jahilnya.
Bugh...
Satu buah pukulan berhasil mendarat di lengan kekar kaisar. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Jisoo. Wanita itu kini tengah menatap tajam pria didepannya ini.
"Yakk! Pukulanmu sakit sekali! Kau ini sebenarnya seorang perempuan atau laki-laki hah?!" Teriak kaisar Ming Kyun sembari mengusap lengannya yang menjadi korban pukulan Jisoo.
"Maka nya jangan bermain-main dengan saya!" Ujar Jisoo dengan tatapannya yang meremehkan. Setelah itu ia berdiri dan berjalan menuju meja riasnya.
Setelah itu Jisoo mulai menata rambutnya sendiri. Memang seharusnya ini pekerjaan seorang Meilan tapi Jisoo melarang Meilan untuk menata rambut nya. Karena jika Meilan yang menata rambutnya pasti nanti dandanan nya terlalu mewah sedangkan Jisoo kurang suka dan tak terbiasa dengan dandanan seperti itu. Jadi setiap harinya dia menata sendiri rambutnya.
Kini Jisoo tengah memilih perhiasan yang akan ia kenakan hari ini. Sebenarnya ia tak nyaman memakai perhiasan seperti itu tapi ia terpaksa memakai nya karena ia sekarang seorang permaisuri bukanlah Jisoo yang dulu lagi.
Cukup lama ia memilih perhiasan yang akan ia kenakan, akhirnya ia menemukan yang cocok.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Chasing Love in My Past
Historical Fiction[Bukan novel terjemahan] Kim Jisoo, gadis cantik yang menjadi idaman banyak pria. Namun, kehidupan pribadinya tak seindah yang dibayangkan oleh banyak orang. Ia selalu dibenci dan disalahkan atas kesalahan yang tak ia lakukan oleh ibu kandungnya sen...