Kekaisaran Xun 1257
Di kediaman bulan terdengar suara tangisan seorang gadis kecil yang meratapi keadaan junjungan nya yang tengah tak sadarkan diri. Mata gadis itu sampai memerah karena terlalu lama menangis.
"Yang mulia, bangunlah! Jangan tinggalkan saya sendiri! Jangan biarkan para selir itu merasa menang! Bangunlah, yang mulia!" Ucap gadis itu, Meilan.
Meilan adalah dayang pribadi permaisuri Li Shui Lian. Saat ini permaisuri Shui Lian tengah tak sadarkan diri karena diracuni oleh para selir kaisar. Hanya karena Shui Lian tak mendapat perhatian dari kaisar semua orang di kekaisaran Xun menganggap bahwa Shui Lian adalah permaisuri yang bodoh. Padahal dibalik semua rumor itu, Shui Lian adalah gadis muda yang cantik, pintar dan berwawasan luas. Ia sengaja membiarkan rumor tentang dirinya itu menyebar luas dimasyarakat karena kalaupun dia menyangkal, toh masyarakat tak akan percaya pada ucapannya.
Meilan nampak masih menangis tanpa ada niatan untuk berhenti. Namun, tak lama mata sayu itu perlahan terbuka. Penglihatannya menangkap ruangan yang asing baginya.
"Dimana ini? Kenapa terlihat begitu asing dan ruangan ini sama seperti ruangan zaman kuno." Batin Jisoo bingung.
Jisoo nampak melihat sekeliling dan mendapati seorang gadis yang tengah menangis disampingnya.
"Siapa kau?" Tanya Jisoo dengan suaranya yang serak.
Mendengar suara orang yang sedang ia tangisi, Meilan langsung mendongak dan menatap Jisoo. Meilan menghapus air matanya dan mengganti raut wajahnya dihiasi dengan senyum yang mengembang.
"Permaisuri, akhirnya anda bangun! Saya sangat khawatir dengan kesehatan anda, saya takut terjadi sesuatu pada anda! Sekarang saya senang karena akhirnya anda bangun juga." Ucap Meilan panjang lebar.
Jisoo berusaha memahami apa yang dikatakan gadis itu. Ia masih belum mengerti dengan apa yang dimaksud gadis itu.
"Permaisuri? Hah apa maksudnya?! Apa ini sedang syuting drama kolosal? Tapi, dimana sutradara dan kameranya?" Batin Jisoo.
"Apa yang kau bicarakan? Jangan bercanda! Katakan sekarang ini dimana?!" Tegas Jisoo.
Meilan nampak bingung dengan ucapan Jisoo. Ia menatap lekat Jisoo dengan tatapan neneliti.
"Apa permaisuri kehilangan ingatannya?" Batin Meilan
Merasa kesal pada Meilan yang tak kunjung menjawab, Jisoo langsung berusaha bangun dari tempat tidurnya.
"Yang mulia! Anda jangan bangun dulu! Anda baru saja bangun dan keadaan anda belum membaik, jadi anda harus istirahat dulu!" Ucap Meilan.
"Berhenti dengan semua drama ini! Sekarang katakan pada ku kau siapa dan ini dimana?!" Tegas Jisoo. Ia sudah muak dengan drama yang dibuat gadis kecil didepannya ini.
"Apakah anda benar-benar tak mengenal saya, yang mulia?"
"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu dan sekarang katakan kau siapa lalu ini dimana!" Ulang Jisoo.
Meilan nampak menghela nafas dan menunduk. Ia sedih karena sang permaisuri tak mengingatnya. Berusaha kuat, Meilan akhirnya mengangkat kepalanya dan mulai bercerita pada Jisoo.
"Saya adalah Meilan, dayang pribadi anda dan sekarang kita berada dikediaman anda yaitu kediaman bulan." Jelas Meilan.
Sementara Jisoo hanya memutar bola mata malas. Ia masih berfikir kalau gadis didepannya ini masih bersandiwara.
"Berhenti berbohong dan katakan yang sebenarnya!"
"Saya tak berani membohongi anda, yang mulia!"
"Baiklah, kalau begitu aku bertanya padamu. Apa kau mengenalku?"
"Tentu saja. Anda adalah permaisuri Li Shui Lian, permaisuri kekaisaran Xun."
"Permaisuri Shui Lian? Kau bercanda! Namaku adalah Kim Ji-" Jisoo nampak berfikir sejenak sebelum melanjutkan ucapannya.
"Apa yang kau bilang tadi? Pe-permaisuri Li Shui Lian di kekaisaran Xun?" Tanya Jisoo ragu. Sementara Meilan hanya mengangguk.
"Tahun berapa ini?"
"Sekarang memasuki tahun 1257, yang mulia."
Jisoo membelalakan matanya terkejut. Itu berarti ia kembali ke masa lalu?
"Apa! Bagaimana mungkin?!" Jerit Jisoo dalam hati.
Jisoo sangat terkejut dengan hal yang ia alami. Namun ia mencoba menenangkan dirinya. Ia menatap lekat mata Meilan berharap ada kebohongan dimatanya itu tapi nihil, gadis itu ternyata berkata jujur.
"Baiklah, sekarang ceritakan secara detail yang kau tahu tentang aku! Ingat, jangan berbohong!" Ucap Jisoo.
Sementara Meilan hanya mengangguk paham, setelah itu ia mulai bercerita.
"Anda adalah permisuri Li Shui Lian. Sebelumnya anda adalah nona pertama dari kediaman perdana menteri Kim Li. Dua tahun yang lalu atas wasiat kaisar terdahulu dan atas desakan ibu suri, anda menikah dengan kaisar muda Wei Ming Kyun." Jelas Meilan.
Sementara Jisoo mendengarkan cerita Meilan sembari berfikir keras. Ia mencoba mengingat sejarah tentang kekaisaran Xun, namun seingatnya kekaisaran ini tidak ada dalam sejarah manapun.
"Lalu setahun kemudian kaisar mengambil selir pertama. Selir pertama kaisar adalah nona dari kediaman Wu, yaitu Wu Xi Zhu kemudian dilanjutkan dengan selir Zhuang Yi dan selir Hong Xia." Sambung Meilan.
Sedangkan Jisoo membelalakan matanya tak percaya, karena kaisar memiliki tiga selir sekaligus. Jisoo berfikir pasti ia akan terjebak dalam berbagi intrik perebutan kekuasaan.
"Haishh... Bagaimana mungkin aku kembali ke masalalu? Lalu kenapa juga kaisar itu memiliki banyak selir!" Batin Jisoo.
Sebenarnya Jisoo tidak ingin tinggal lama disini namun ia juga tak tahu bagaimana caranya agar bisa kembali ke masa depan.
"Bagaimana caranya agar aku bisa kembali ke masa depan? Haishh... Kenapa masalahku semakin bertambah rumit?! Tapi, kalau dipikir-pikir jika aku sampai ditarik kembali ke masalalu, itu berarti ada hal yang harus kutuntaskan disini! Tapi apa?" Batin Jisoo berkecamuk.
"Yang mulia? Kenapa anda diam saja? Apa yang anda lamunkan?" Tanya Meilan.
Lamunan Jisoo pecah kala mendengar pertanyaan Meilan.
"Ahh tidak! Aku tidak memikirkan apapun. Meilan, bisakah kau jelaskan yang sebenarnya apa yang terjadi padaku?" Ucap Jisoo, ia mencoba menggali informasi sebanyak mungkin dari Meilan.
"Tentu saja, yang mulia. Sudah satu minggu anda tak sadarkan diri karena anda menelan racun dari para selir. Para selir bersama-sama berusaha untuk menjatuhkan anda dari posisi anda sebagai permaisuri. Apalagi kaisar selalu bersikap dingin kepada anda, hal itu dimanfaatkan oleh para selir untuk menggoda kaisar dan karena sikap kaisar yang acuh pada anda itu membuat masyarakat berfikir bahwa anda adalah permaisuri yang bodoh." Jelas Meilan.
Sementara Jisoo hanya mengangguk tapi ia sedikit terkejut saat mendengar penjelasan Meilan. Ternyata nasib permaisuri Li Shui Lian tak berbeda jauh dari kehidupannya di masa modern, penuh penderitaan.
"Ternyata nasibnya tak berbeda jauh dari kehidupanku." Batin Jisoo.
Awalnya Jisoo ragu untuk menjalankan hari-harinya disini, dizaman kuno. Tapi setelah mendengar penjelasan dari Meilan, ia menjadi tahu alasan mengapa ia ditarik ke masalalu. Alasannya tidak lain adalah untuk merubah nasib buruk yang dialami permaisuri Li Shui Lian.
"Baiklah, aku akan tuntaskan semua ini. Akan kubuat kaisar itu jatuh kedalam pelukanku dan akan kubuat para selir itu menyesal telah mencoba melengserkan posisi ku!" Tekad Jisoo.
____________
•
•
•
•
Jangan lupa vote dan komen ya;)
Maaf kalau masih banyak typo🙏
Tunggu kelanjutannya ya;)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Chasing Love in My Past
Ficção Histórica[Bukan novel terjemahan] Kim Jisoo, gadis cantik yang menjadi idaman banyak pria. Namun, kehidupan pribadinya tak seindah yang dibayangkan oleh banyak orang. Ia selalu dibenci dan disalahkan atas kesalahan yang tak ia lakukan oleh ibu kandungnya sen...