Episode 1 - Expression

5.4K 404 0
                                    

Pagi yang cerah telah menyambut. Cahaya mentari pagi menyeruak masuk ke jendela kamar Jisoo. Gadis itu rupanya masih terlelap dalam tidurnya. Namun, tak lama terdengar teriakan wanita didepan pintu kamarnya.

"Jisoo! Cepat bangun!" Teriak wanita itu yang tak lain adalah sang ibu, Jianli.

Jisoo terlonjak kaget mendengar teriakan sang ibu. Ia buru-buru bangun dan cepat membuka pintu sebelum ibunya semakin marah.

"Iya bu, Jisoo udah bangun kok." Ucap Jisoo sembari membuka pintu kamarnya. Ia menunduk tak berani menatap ibunya.

"Lihat ini sudah jam berapa! Memang kamu mau nyiapin sarapan jam berapa?!!" Bentak Jianli. Ia sama sekali tak ragu untuk membentak Jisoo.

"Maaf bu! Jisoo bangun terlambat karena semalam begadang buat ngerjain tugas kampus." Ucap Jisoo mencoba membela diri.

"Ada aja alasan kamu! Sekarang cepet mandi dan siapin sarapan!" Ujar Jianli setelah itu ia berlalu meninggalkan Jisoo yang mematung di ambang pintu.

Tak lama setelah Jianli pergi, setetes air mata lolos dari mata sayu Jisoo.

"Kenapa ibu selalu melakukan ini padaku? Kenapa ibu selalu membenciku? Kenapa ibu tak bisa menyayangiku seperti ia menyayangi kak Joona? Sebenarnya apa kesalahan ku?" Batin Jisoo sembari menghapus air matanya dan segera menuju kamar mandi. Ia harus cepat jika tak ingin terkena amukan ibunya lagi.

Begitulah hari-hari Jisoo, dimarahi setiap waktu. Tak pernah dianggap sebagai anak kandung dan selalu dibenci oleh ibunya.

__________

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap, Jisoo segera turun dan menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Saat Jisoo tengah sibuk memasak, Joona datang dan langsung menyapa hangat Jisoo seperti biasa.

"Selamat pagi Jisoo!" Sapa Joona sembari melangkah menuju tempat Jisoo berdiri.

"Pagi kak!" Sahut Jisoo disertai senyum yang mengembang.

"Aku bantu memasak ya!" Ucap Joona berusaha mengambil alih pekerjaan Jisoo.

"Tidak usah kak! Nanti kalau ibu tahu kakak bisa dimarahi. Biar aku saja yang memasak, kakak tunggu di meja makan! Sebentar lagi matang kok." Ujar Jisoo.

"Tapi-"

"Kak, tunggu dimeja makan!"

Joona hanya menghela nafas. Ia tak bisa menolak permintaan adik yang sangat ia sayangi. Dengan gaya merajuknya ia berjalan menuju meja makan.

Jisoo hanya tersenyum melihat tingkah kakaknya. Kemudian ia kembali melanjutkan kegiatan memasaknya. Setelah selesai memasak, ia segera membawa masakannya ke meja makan.

__________

Jisoo tak sempat sarapan bersama karena ia ada kelas pagi ini. Ia terburu-buru berjalan menuju halte bus dekat rumahnya. Sesampainya di halte bus, Jisoo duduk sembari menunggu bus datang.

10 menit kemudian...

Sudah sepuluh menit lebih Jisoo menunggu bus, namun tak ada satu pun bus yang lewat.

Tak lama kemudian, sebuah mobil yang bisa dibilang mewah berhenti tepat didepan halte bus itu. Awalnya Jisoo kaget dan penasaran. Tapi setelah melihat pria yang keluar dari kursi kemudi ia malah terlihat senang.

"Yakk! Untung saja kau datang tepat waktu!" Seru Jisoo langsung memeluk pria itu.

Pria itu tampak tak menolak pelukan Jisoo. Ia malah membalas pelukan Jisoo dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

I Am Chasing Love in My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang