"ma-maksud anda?"
Jisoo semakin salah tingkah kala kaisar Ming Kyun tiba-tiba mendekatkan wajahnya. Mendapat perlakuan seperti itu membuat Jisoo spontan mundur perlahan. Namun sialnya tangan kekar kaisar berhasil menahan tengkuk Jisoo yang membuat ia tak bisa bergerak mundur lagi.
Kaisar Ming Kyun semakin mengikis jarak yang tersisa sampai Jisoo mampu merasakan hembusan nafasnya.
"Apa yang akan dilakukan kaisar ini? Oh tuhan tolong aku!" Jerit Jisoo dalam hati.
Jantung Jisoo terasa berdetak lebih cepat dan dengan cepat ia menutup matanya. Ia benar-benar gugup sekarang.
Melihat ekspresi permaisuri nya itu membuat kaisar Ming Kyun menyunggingkan senyum jahilnya.
"Kau sangat menggemaskan, tapi itu hanya khayalan mu saja!!" Bisik kaisar Ming Kyun tepat ditelinga Jisoo. Setelah itu ia tertawa terbahak-bahak apalagi melihat wajah permaisuri nya yang kini semerah tomat.
Sementara itu Jisoo menatap tajam pria yang berdiri di depan nya itu. Ia benar-benar dipermainkan oleh pria yang sialnya menjadi suaminya itu.
"Sial!" Umpat Jisoo dalam hati. Jujur sekarang Jisoo merasa sangat malu. Awalnya ia merasa seakan terbang keatas awan kala mendapat pujian dari kaisar, namun nyatanya ia kembali dibawa jatuh ke dalam pahitnya kenyataan.
"Lihatlah ekspresi wajah mu itu!!" Ucap kaisar Ming Kyun disela tawanya.
"Hahh! Sudah-sudah! Perut ku sampai sakit karena tertawa." Lanjut kaisar Ming Kyun sembari berusaha menghentikan tawanya.
Kemudian ia menatap kearah permaisuri nya yang kini tengah menatapnya tajam.
"Aishh... Jangan menatap ku seperti itu! Aku hanya bercanda jadi jangan marah!" Ujar kaisar Ming Kyun dengan tampang tak berdosa.
"Sama sekali tidak lucu!" Ucap Jisoo setelah itu ia berlalu meninggalkan ruangan dengan rasa kesal yang menguasai nya.
"Yakk! Kau mau kemana?" Panggil kaisar Ming Kyun namun tak mendapat respon dari Jisoo.
Dengan senyum samar yang terukir diwajahnya, kaisar Ming Kyun mengejar permaisuri nya itu.
Sementara itu Jisoo keluar dari kediaman matahari dengan wajah masamnya.
"Yakk! Apa kau tak dengar sedari tadi aku memanggil mu?!" Teriak kaisar Ming Kyun berusaha menyamakan langkahnya dengan langkah Jisoo.
"Untuk apa anda mengikuti saya?" Tanya Jisoo ketus. Jujur ia sebenarnya masih malu dan kesal dengan kejadian tadi.
"Memangnya kenapa? Tidak boleh? Apa kau lupa kalau ini adalah istana ku dan aku bebas ingin kemana saja tanpa ada yang bisa melarang ku!" Ucap kaisar Ming Kyun dengan sombongnya.
Sementara Jisoo langsung menghentikan langkahnya setelah mendengar pernyataan kaisar Ming Kyun. Setelah itu Jisoo berbalik dan menatap tajam tepat di manik mata kaisar Ming Kyun.
"Mengapa sekarang anda menjadi sangat cerewet, yang mulia? Kemana perginya seorang kaisar Wei Ming Kyun yang dingin dan anti wanita?" Tanya Jisoo dengan senyum mengejek nya.
Kaisar Ming Kyun nampak diam seribu bahasa. Ia sama sekali tak berniat membuka suara untuk menjawab pertanyaan tersebut.
"Ohh! Atau jangan-jangan anda jatuh cinta kepada saya? Lalu karena itu sikap anda menjadi berubah apalagi semenjak saya tinggal dikediaman matahari. Benarkan?" Ujar Jisoo dengan aegyo nya.
Cukup. Kaisar Ming Kyun tak bisa berkata-kata lagi. Ia mendadak bungkam hanya karena perkataan dari wanita didepannya ini. Tenggorokan nya terasa tercekat saat ingin mengeluarkan kata-kata. Namun jika dipikirkan lagi perkataan permaisuri nya itu ada benarnya. Kaisar Ming Kyun sendiri juga bingung dengan perubahan sikapnya yang drastis. Ia yang dulunya sangat dingin kepada siapapun selain ibunya kini menjadi hangat kepada permaisuri yang selama ini tak dianggap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Chasing Love in My Past
Ficção Histórica[Bukan novel terjemahan] Kim Jisoo, gadis cantik yang menjadi idaman banyak pria. Namun, kehidupan pribadinya tak seindah yang dibayangkan oleh banyak orang. Ia selalu dibenci dan disalahkan atas kesalahan yang tak ia lakukan oleh ibu kandungnya sen...