Dia menyeberang dari pangkuan bulan
Menutup mata dan membayangkan
"Mimpi apa bagusnya nanti malam?"
Hatinya masih mendulang kejutan,
Ada yang mampir mencecerkan rindu pada butiran hujanWaktu itu siang,
Sang surya lagi dermawan
Tiba-tiba masuk sebuah pesan
Bukan lagi sebuah pertanyaan
Seperti yang lalu-lalu ia dapatkanDidalam itu ada hujan,
Ada sebuah ingatan,
Dan ada sebuah harapanHarapan itu yang dia sisipkan di setiap kopi sebelum mimpi
"Saya takut, nanti di mimpi harapan itu malah terjadi"
Maka ia jajakan mimpi di meja judi,
Dia bertaruh agar mimpi itu tetaplah menjadi mimpi"Astaga tuan, harapan mu dikabulkan!"
Ketika sudah tak ada hujan yang kembali meluruhkan pesan
"Mimpi apa saya semalam?"
"Mimpi apa? Tidur saja kau enggan"
![](https://img.wattpad.com/cover/243326063-288-k983910.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Serak [COMPLETE]
PoetryKumpulan kata yang mewakili rasa, Terpahat dalam suatu lingkaran karsa tanpa suara yang memenjarai diri dan merajai mimpi. Puisi ini saya susun dengan sebuah keterampilan yang langka, kebanyakan dari mereka lahir pada suasana hati dan mata yang men...