Ibu sering menanak air mata
Mendidihkannya menjadi tawa
Menuangnya pada bejana senja
Untuk kurun malam yang turun tahtaSebagai anak yang kurang teliti
Aku sering ditipu ibu
Tiap pagi dicekoki kopi
Pada jejak didihnya diantara senyumKopi itu rasanya sialan
Tuangnya perhitungan hujan
Kalau Tuhan itu Maha mesra
Mungkin ibu sudah jadi kekasih-Nya yang kedua"Jangan cemburu pada ibu"
Air matanya sudah menjelma,
menjadi sesuatu yang candu.
"Hati-hati" ucap bibirnya
Sehabis kucium punggung surgaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Serak [COMPLETE]
PoetryKumpulan kata yang mewakili rasa, Terpahat dalam suatu lingkaran karsa tanpa suara yang memenjarai diri dan merajai mimpi. Puisi ini saya susun dengan sebuah keterampilan yang langka, kebanyakan dari mereka lahir pada suasana hati dan mata yang men...