SUA

121 18 5
                                        

sudah malam lagi,
udara menguliti cuaca dengan paksa
masa terbunuh begitu saja
bulan tak tuntas-tuntas dengan jenakanya yang ceria

aku malah sibuk dengan pena
meramu kata, penghantar temu dengan rindu yang semu

fikirku, "mau bilang apa, ketika sua sudah tuntas menyapa mata?"
"Assalamualaikum?" religius ompong bertopeng buaya
"hay?" "hello?" aku bukan wanita!

mungkin sekadar senyum,
memetaforakan do'a dan harapan yang ranum
lebih berkhasiat untuk membuka sembari menutup kalimat.

Sajak Serak [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang