Waktu itu

58 5 1
                                        

Tidak ada lagi tema selain kisah yang digenggam oleh waktu
Selain teka-teki, tanda tanya itu menyublim dalam bentuk suasana
Hangat sekali rasanya ketika sudah mampir di gurat keringat ku

Sewaktu kecil dulu,
Aku sering bercengkrama dengan asu
Mau ku lempar kawinnya dengan batu atau ku teriakan asu dengan kepalan tinju yang mengacung dengan ragu,
Ragu akan di buru-nya setelah itu

Setiap pukul 5 sore itu
Di langkah ringan dan riang ku selalu berteman dengan sebuah lagu
Pria tua di warung depan sering menggambarkan angan-nya dengan lagu dari seruling bambu.

Tiap nada dan irama yang keluar merayu senyumku meninggalkan sadar hingga hanya tahu bahwa fajar sudah berkabar diluar kamar.

Diwaktu itu hangat selalu menjalar,
Seperti aroma kayu bakar dan tumpukan daun kering sebagai latar,

Diiringi tangisan yang mengakar pada simponi selamat pagi sehabis tersungkur dari atas pohon jambu biji.

Waktu itu di tunggul beringin,
Aku masih mengudarakan pesawat kertas setelah mendapat nilai Amin,
terbawa angin dan terkubur aamiin.

Sekarang pesawat itu sudah melandas pada keringat ku,
Sisanya membeku menjadi waktu.

Sajak Serak [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang