holiday

33 7 1
                                    

"Aku masih sangat mencintaimu hanya saja aku tidak menunjukannya"

"Sial!" ketus Revan sambil menendang ban mobilnya yang bocor. Jadilah yang tadinya ingin berlibur dan bersantai di pantai jadi berakhir dengan aksi mendorong mobil yang mogok karena bannya bocor.

Miska dan Sheila berjongkok, sambil meminum air mineral yang tadi sengaja mereka beli di supermarket.

"Bengkelnya masih jauh lagi enggak sih! " grutu Miska.

"Dilihat dari gps gue sih masih jauh lagi" saut Sheila. Miska menekuk bibirnya, dia sudah tidak kuat lagi untu mendorong mobil yang beratnya melebihi dosa pacarnya itu.

"Sabar ya sayang aku juga lagi berusaha kok hubungin tukang bengkel daddy aku" kata Revan sambil mengusap-usap lembut kepala Miska.

"Kamu pasti capek ya? " tanya Revan. Miska mengangguk.

"Maaf ya ini semua salah aku karena aku terlalu ceroboh, coba aja sebelum bawa kamu aku service dulu mobil aku, pasti enggak akan kayak gini jadinya" ucap Revan merasa bersalah.

"Enggak, ini bukan salah kamu Revan"

Miska menjauhkan tangannya dari genggaman Revan, mengambil sapu tangan yang tadi dia letakkan didalam kantong hoodie-nya.
"Kasihan banget pacar aku sampe keringatan gini" Miska mengelap keringat yang lumayan membuat sebagian baju lelaki berbandana biru tua itu basah.

"Makasih sayang" Lagi-lagi Revan mengusap kepala Miska lembut dengan kasih sayang.

"Hm, masih ada orang ni disini" ucap Sheila dengan mulut yang sedang mengunyah coklat.

"Gue berasa kayak lagi nonton film azab deh"

Miska dan Revan sontak melotot ke arah Sheila, bisa-bisanya Sheila mengatakan melihat keuwuan mereka seperti melihat film azab, serem amat.

"Udah melototnya sekarang kita dorong lagi ni mobil" Sheila memasukkan ke dalam plastik bungkus coklat yang tadi dia makan.

Di mana pun kita berada kebersihan harus selalu di jaga ya guys...

TIN

Sheila, Miska dan Revan menoleh ke arah mobil yang tiba-tiba saja berada dibelakangnya.

Sheila si gadis berbibir semerah cerry itu melihat kearah plat mobil hitam yang ada dibelakangnya, Sheila seperti pernah melihat nomor di plat mobil hitam itu tapi dimana?

"Woy Rico! " Panggil Revan lalu menghampiri seseorang yang ada di mobil itu. Laki-laki didalam mobil itu hanya diam sembari menunggu Revan mendekat ke arahnya tapi matanya terus tertuju pada gadis cantik berbaju biru didepannya.

"Ngapain lo?" tanya Revan. Rico tidak menjawab pertanyaan Revan namun membuka mobilnya dan berjalan ke arah Sheila. Sheila terkejut saat Rico keluar dari mobilnya dan mendekat ke arahnya.

"Eh, lo mau bawa gue kemana? " tanya Sheila saat tiba-tiba Rico menarik tangan Sheila.

"Tunggu" Sheila menghempas tangan Rico. Sheila melihat laki-laki yang ada di depannya, ada yang berbeda dari penampilan Rico hari ini, Rico adalah laki-laki penyuka warna hitam dan warna gelap lainnya, apa pun baju yang dia pakai selalu berhubungan dengan warna hitam atau warna gelap tapi kenapa hari ini dia memakai baju berwarna pink, walau pun tidak menghilangkan kesan badboynya tapi tetap saja hal itu merupakan hal baru bagi Sheila.

DREAM IS FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang