*SEDIKIT BERBEDA*

82 30 0
                                    

"Ternyata melupakan seseorang yang sering menjadi alasan kita menangis lebih susah ya, dari pada mengingat seseorang yang berusaha membuat kita tersenyum"

*****

"Aduh gue harus cepet-cepet ni" Sheila melangkahkan kakinya dengan terburu-buru memasuki perkarangan sekolah. Pasalnya, karena dia tidak datang kemarin, membuatnya harus mengikuti ulangan susulan di pagi hari ini.

Sheila segera memasuki ruangan kelasnya. Dia kira dia akan sendirian sepagi ini, namun sudah ada kedua sepasang suami istri, eh maksudnya Miska dan Revan. Tumben sekalii .

"Yaampun Sheila demi mermed yang berubah jadi ikan cupang gue rindu banget sama lo" Miska memeluk Sheila erat seperti Sheila baru saja berpergian untuk waktu yang lama.

Revan yang melihat Sheila dan Miska berpelukan mengambil kmancang-ancang untuk ikut memeluk mereka berdua.

Revan memejamkan matanya lalu ikut memeluk kedua sahabat perempuannya itu namun Revan merasakan ada yang janggal, kenapa dia seperti sedang memeluk udara sekarang, Revan membuka matanya.

"Lo ya Revan, sehari aja enggak usah cari-cari kesempatan bisa enggak sih!" Miska mendengus kesal jika saja Miska tidak menahan kepala Revan. Mungkin Revan sudah memeluknya. kudu mandi 7 rupa gue. pikirnya.

"Ya maaf " Revan menggaruk tengkuknya, hancur sudah rencananya . Batinnya

"Oh iya gue sampai lupa, kalau gue harus ke ruangan Bu Merlin, gue mau ulangan susulan" Sheila menepuk keningnya sambil menggeleng.

"Yaudah gue pergi dulu ya gaes, Miska lo jangan marah-marah mulu sama si Revan nanti jodoh lo" teriak Sheila saat berada di depan pintu.

"Amit-amit jabang jenglot" ucap Miska dan Revan kompak.

*******

"Jadi Sheila, tugas kamu mengerjakan soal dihalaman 40-45" Bu Merlin menjelaskan soal mana saja yang harus Sheila kerjakan.

"Terakhir di kumpul kapan Bu?"

"Besok, waktu pelajaran saya. Oh iya, kamu mengerjakannya boleh di mana aja, asal jangan di kelas, takutnya kamu terganggu" Sheila mengangguk.

"Terima kasih Bu Merlin, saya permisi dulu" setelah itu Sheila keluar dari ruangan guru mata pelajaran Matematika itu.

Sheila memilih tempat yang paling sesuai untuk dia mengerjakan ulangan. Kantin, tempat itu merupakan tempat yang paling strategis menurut Sheila, Sheila langsung buru-buru kekantin Sebelum bel istirahat berbunyi.

Sheila kebingungan untuk mengerjakan soal ulangan kali ini. Sheila menyukai mata pelajaran berhitung seperti Fisika dan Matematika namun gara-gara dia tidak datang kemarin, membuatnya harus ketinggalan pelajaran ini dan semua soal yang Bu Merlin ajukan sama sekali Sheila tidak mengerti.

"Ngelamunin apasih pagi-pagi" Sheila menoleh ke asal suara.

"Rico, ngapain lo disini?"

"Gue kan udah pernah bilang, kalau gue bakalan sekolah ditempat lo sekolah, lo lupa?"

Sheila kembali mengingat-ingat apa yang Rico katakan.

DREAM IS FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang