*Sheila menghangat, hatinya juga*

242 90 31
                                    

Jangan menjadi payung jika dia lebih suka kehujanan namun jadilah obat ketika dia sakit karena air hujan.

Sheila memang tidak ahli dalam hal berbohong. Lihat saja sekarang, gara gara dia berbohong dengan Rico, Sheila jadi sial. Sekali lagi Sheila merutuki nasibnya akibat berbohong dengan Rico, jika saja dia tidak malu-malu untuk diantar pulang Rico, dijamin sekarang dia sudah sampai kerumah.

"Aduh kenapa di cancel terus sih."

"Tau gini mending lo minta anterin Rico aja Shei" ucap Sheila mendumel.

"Mana udah grimis, neduh dulu deh" berjalan mendekati halte. Namun saat Sheila menyebrang ada satu mobil yang sedang ugal-ugalan, untung saja Sheila tidak tertabrak , hanya bajunya saja yang lumayan kotor akibat percikan air.

"Ya ampun. Baju gue kotor banget"

"Tau bakalan hujan gue bawa payung deh, mana dingin lagi" ucap Sheila memeluk tubuhnya menggigil.

"Kak Arga, kok bisa tau Sheila di sini" kata Sheila saat menoleh dan mendapati Arga di sebelahkan, kalau Sheila boleh geer, sekarang Arga tengah menguntit dirinya?

"Gue kebetulan lewat sini"

"Oh kirain, Sheila udah geer. Maaf ya kak" Sheila menoleh kesamping dan menggeplak kepalanya.

"Lo kedinginan kan?" tanya Arga.

"Udah tau nanya"batin Sheila medumel. Arga memang sangat-sangat tidak peka.

"I...ya kak"

"Ini buat lo" ujar Arga memberikan paper bag ke Sheila.

"Ini apa kak?"

"Buka aja dulu"

"Gue kira kak Arga bakalan minjemin jaketnya buat gue, kayak di sinetron itu, tapi kayaknya gue emang enggak cocok sinetron cinta-cintaan cocoknya sinetron hati yang tersakiti" batin Sheila meringis membayangkan nasib percintaannya.

"Ini hoodie kak Arga ya?" tanya Sheila saat melihat hoodie hitam yang setau Sheila pernah dua kali Arga gunakan ke sekolah.

"Pake aja"

"Gumawo-ya kak Arga" pekik Sheila girang lalu langsung menggunakan hoodie pemberian Arga yang tampak kebesaran sampai-sampai menutupi pahanya.

"Wangi kak Arga khas banget Sheila suka" ucap Sheila tanpa sadar membuat Arga terdiam.

"Masih kedinginan?" tamya Arga tiba-tiba

Sheila menoleh sambil menyengir"Udah enggak kok kak."

"Wajah lo udah pucet"

"Masak sih" ucapnya tak percaya lantas membuka kamera handphonenya.

"Tangan lo"

Sheila menatap tangannya "Kenapa kak?"

"Siniin"

Sheila masih menatap tangannya, masih bingung dengar perkataan Arga, Arga mendengus lantas tanpa izin Sheila, Arga menarik tangan Sheila dan memasukkannya ke dalam kantong hoodienya.

DREAM IS FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang