*PEDULI*

34 8 1
                                    

"Sedang dalam proses sadar diri, karena semua yang di inginkan tidak dapat di miliki".

******

Sudah 4 hari Sheila tidak pernah bertegur sapa dengan Arga dan hal itu membuat sheila uring-uringan. Sheila sering kali mengirimkan pesan kepada Arga namun Arga tidak pernah membaca pesannya dan juga Sudah seminggu pula Rico sibuk mengusik dirinya. Saat Sheila ingin bertemu Arga pasti Rico selalu menggagalkannya dengan berbagai macam alasan.

Sheila sudah tidak kuat berlama-lama tidak bertemu Arga, dia sudah sangat merindukan pangeran yang selalu ada di mimpinya itu . Sheila hanya bisa bertemu Arga saat jam eskul dan jam istirahat itu pun Arga selalu membuang pandangannya dari Sheila. Sheila kembali berfikir hal apa yang membuat Arga menjauhinya. Padahal, terakhir mereka bertemu Arga baik-baik saja dan soal masalah yang kemarin Sheila sudah memaafkannya karena Arga sudah meminta maaf kepadanya sewaktu dirumah Sheila waktu itu.

Anggap lah Sheila adalah wanita yang bodoh karena dengan mudahnya memaafkan seseorang yang menyakiti dirinya dan merendahkannya namun itu lah Sheila dia tidak ingin menjadikan sesuatu menjadi berlarut-larut jika seseorang yang menyakitinya telah meminta maaf dia pasti memaafkan, Sheila tidak ingin kepikiran karena hal itu sangat dihindari olehnya sejak dulu. Hal itu bisa membuatnya drop dan jatuh sakit.

Langit hitam dengan embun yang membuat pandangan menjadi kabur. Udara diwaktu subuh cukup membuat Sheila kedinginan di buatnya namun inilah satu-satunya cara agar Rico tidak menggagalkan rencana sheila untuk bertemu Arga. Arga merupakan ketua osis yang sangat disiplin dan Sheila yakin Arga pasti sudah sampai disekolah sepagi ini maka dari itu dia memutuskan untuk datang lebih pagi untuk bertemu Arga.

Sheila menggerakkan kakinya menuju ruang osis tempat dimana Arga berada.

Sheila tersenyum senang saat melihat ruang osis kelihatannya Arga sudah sampai disekolah namun semakin dekat Sheila merasakan ada hal aneh.

"Kak Arga bicara sama siapa sepagi ini?" Sheila menyembunyikan dirinya di pintu depan ruangan osis.

" Rico dan kak Arga!" Sheila menutup mulutnya saat melihat Arga menarik kerah baju Rico lalu menonjoknya.

"Gue udah lunasi janji gue untuk enggak ketemu dia selama seminggu dan lo minta gue untuk memperpanjang waktunya. Gila lo!"

"Lo pikir gue enggak tau kalau lo diem-diem ketemu dia tanpa sepengetahuan gue!"

"Itu semua tanpa disengaja bukan gue yang mau!"

"Lo cinta sama dia kan makanya lo enggak mau memperpanjang waktu taruhannya?" tanya Rico sambil terkekeh.

"Waktu itu lo yang bilang kalau lo sama sekali enggak ada rasa sama Sheila dan sekarang apa?"

BUKH

Rico tersungkur sambil memegangi perutnya yang secara tiba-tiba mendapat pukulan dari Arga tanpa aba-aba, Rico bangkit dan melayangkan pukulannya ke wajah Arga.

"Stop!" Sheila berlari melerai Arga dan Rico. Arga dan Rico tampak terkejut melihat Sheila dihadapannya dengan kondisi membendung air mata di kedua kelopak matanya

Sheila menatap Arga dan Rico secara bergantian setelah itu dia melayangkan tamparan ke wajah Rico dan Arga.

"Puas kalian buat gue jadi mainan, jadi taruhan kalian!" sarkas Sheila.

DREAM IS FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang