*Bertemu dengan si ndut*

945 201 45
                                    

syair sederhana yg kutulis kala malam pada sisa setiap nafasku ini...
Aku mencintaimu tanpa tau Kapan,
Darimana atau Bagaimana....
Yang jelas rasa itu datang dengan
sendirinya..
Begitu baiknya sang pencipta padaku
yang hanya mahkluk penuh cela
Memberiku sebuah rasa yang indah
Yaitu CINTA....

Setiap orang pasti merasakan yang namanya malas bersekolah setelah sekian lama libur dan itulah yang sedang dirasakan oleh gadis cantik berambut sebahu ini, sedikit pun dia tidak memiliki minat untuk bersekolah, ditambah rasa kantuk akibat dirinya bergadang menonton bola semalam.

Gadis itu terlihat semakin lelap dalam tidurnya, dia bahkan  tampak menangis sambil mengigau, sepertinya ia sedang bermimpi bertemu dengan pangeran berkuda putih itu. Ya, pangeran yang selalu ada di mimpinya. Bahkan dia menpercayai bahwa mimpinya selama libur panjang ini adalah suatu kode bahwa dia sebentar lagi dia akan bertemu jodohnya.

Defenisi hidup Sheila "Terus bermimpi-mimpi-mimpi mampus sia"

Didepan pintu kamarnya kini berdiri seorang wanita paruh baya yang wajahnya sangat mirip dengan gadis itu. Namanya Rita, Ibu Kandung dari gadis cantik itu.

"Sheila queenza atmaja udah pagi bangun nak, nanti terlambat," kata wanita itu dengan nada yang sangat lembut mengakibatkan Sheila tidak menggubris panggilan darinya, bukannya terbangun Sheila malah makin lelap, dirinya seolah dinina bobokan oleh suara lembut nan indah Mamanya.

"Sheilaaa!!!" panggil Rita dengan nada naik 8 oktaf kali ini sudah hilang kelembutan pada nada wanita itu. Akibatnya suara panggilan pun sudah berubah menjadi suara teriakan paduan suara yang sangat memekakan telinga.

"Kamu jangan pura-pura enggak dengar teriakan Mama Sheila, Mama tau kamu dengar jadi kalau dalam hitungan tiga kamu belum bangun juga, Mama bakalan buang semua koleksi boneka kodok kamu," ujar wanita itu. Rita tampak menyunggingkan senyumnya, dia yakin rencananya untuk membangunkan putri tidur kesayangannya pasti sangat ampuh.

Sheila langsung melotot tak terima
"Oh boneka kodok ku yang malang." batin Sheila meringis. Sheila bangun dari tidurnya dengan mata yang masih terpejam. Sungguh dia sangat-sangat mengantuk.

"Satu..." ucap Rita sambil mengetukkan tangannya di pintu Sheila dan Sheila masih diposisinya, tidur dalam posisi duduk.

Sheila membuka matanya yang terasa berat akibat dia begadang nonton acara bola semalam. Sudahlah tim bolanya kalah, pangeran dalam mimpinya juga selingkuh. Ah sudahla rasanya malas sekali sekolah.

"Dua... Tiga.." Sheila seketika melotot mendengar Mamanya telah mengucapkan kata tiga padahal jarak satu ke kedua ada sepuluh detik tapi kenapa jarak dua ke tiga secepat kilat. Mamanya sungguh curang.

Sheila membuka knop pintunya. Hal pertama yang dia lihat ketika membuka pintunya ialah wajah Mamanya yang tampak menahan marah.

"Eh Mama aku yang paling cantik masih pagi tapi udah marah marah aja nanti cepat tua lo" Sheila meneguk salivanya saat melihat mamanya masih diam sambil menatap intens kearahnya.

"Kamu pikir ini udah jam berapa, uh?" tanya Rita sambil mengetuk jam tangannya. Sheila langsung mengambil alarm berbentuk hello kitty yang ada di atas mejanya, dia lantas melotot saat mengetahui jam sudah bertengger ke angka 6.10, tolong siapa pun bilang kepada dirinya bahwa jam ini sudah habis baterai.

DREAM IS FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang