2. Raniesha Nathania Jacynta

18 3 0
                                    

Selamat membaca 🌻

Jarak mengajarkan kita untuk menghargai setiap pertemuan,
walaupun hanya sekedar saling menyapa...

***

Novel best seller yang sangat sulit untuk didapatkan tersebut akhirnya berhasil dimiliki oleh Raniesha. Sudah sejak 4 Minggu setelah perilisan novel tersebut langsung sold out disetiap toko buku yang ada di kota ini.

Raniesha tersenyum, dibawah sinar rembulan sambil berniat untuk meng-unboxing novel yang baru saja gadis tersebut beli tadi sore.

Jendela kamarnya yang terbuka membiarkan angin malam masuk menyapa wajah cantiknya, mengibaskan rambutnya yang hitam dan indah.

Kedua bola mata gadis tersebut berbinar pertanda dirinya sangat bahagia, jari lentiknya membuka lembaran pertama yang ditulis dengan bahasa Jerman. Untung saja Raniesha sudah les private bahasa Jerman, sehingga gadis tersebut dapat memahami setiap kata yang tertuang didalam novel tersebut.

Tokkk... Tok...tok..

Terdengar suara ketukan pintu, Raniesha sudah dapat menebaknya itu pasti Sang Nenek.

"Masuk, Granny"

Pintu terbuka, seperti biasa Neneknya membawakan segelas susu hangat untuk cucu kesayangan nya tersebut.

"Kebiasaan... Dibilangin jangan baca ditempat gelap!" Omel Sang Nenek kepada cucunya.

Gadis tersebut hanya terkekeh kecil mendengar omelan kecil Neneknya tersebut"sorry... Tapi kan Echa diterangi oleh sinar Rembulan"

"Bisa aja mencari alasan! Ya sudah ini minum susunya, jangan tidur terlalu malam." Ujar sang Nenek sambil menaruh susu tersebut

" Iya Granny, Makasih ya"

Raniesha menghentikan aktivitasnya, kemudian mencium pipi Granny nya.

"I love you Granny"

"I love you more"

Raniesha segera meneguk habis susu hangat yang dibawakan Neneknya tadi.

"Echa.." panggil sang Nenek

"Iya, ada apa?"

"Granny ingin meminta satu hal kepada kamu, apakah kamu mau mewujudkan permintaan Granny?" Ujar Sang Nenek dengan serius.

Raniesha menatap Neneknya sambil tersenyum" memangnya apa yang Granny inginkan? Tentu saja Echa akan memberikan segalanya untuk Granny"

"Tolong persatukan kembali kedua orang tuamu!" Granny khawatir kalau Granny sudah tidak ada lagi didunia ini tidak ada yang mengurus Kamu dan Papamu" ujar Sang Nenek dengan nada pilu.

"Granny! Jangan bilang kaya gitu Echa ngga suka" ujar Raniesha sambil mengelus wajah Sang Nenek.

"Itu memang benar sayang, nenek hanya mengkhawatirkan itu sekarang saja Granny mu ini udah sakit-sakitan. Kalau Papa dan Mamamu bisa bersatu kembali, Granny akan pergi dengan tenang" ujar Neneknya

"Kalau itu memang keinginan Granny, Echa akan kabulkan. Tapi Granny janji harus sembuh! Jangan menyerah, segala penyakit pasti ada obatnya" ujar Raniesha sambil memeluk erat tubuh sang Nenek.

"Aduh, kenapa pada berpelukan kaya gini? " Ujar suara bariton laki-laki yang sudah tidak lagi muda tetapi ketampanannya masih melekat diwajahnya itu,yang merupakan Papa Raniesha.

"Engga, pa.. kita lagi cosplay jadi Teletubbies" ujar Raniesha tujuannya agar mencairkan suasana yang tadi agak mellow.

"Ada-ada aja kamu, gimana ada ceritakah hari ini?" Tanya Sang Papa kepada anak bungsunya tersebut.

336 Fantastic HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang