15. Ceroboh

10 1 0
                                    

"Cuek tapi perhatian"
Kamu seperti itu,terlihat tak peduli dengan semua yang kulakukan.
Tapi, herannya kamu selalu ada saat ku butuhkan.

****

"Echa!"

Dengan tergesa-gesa Melly berlari mengejar langkah Raniesha. Melly membawa 2 kantung plastik hitam yang besar.

"Hei. Apa ni?"kata Raniesha sambil melihat kantung plastik hitam tersebut.

"Heh! Bantuin kelez, berat tau!"balas Melly sambil memberikan salah satu kantung plastik hitam tersebut.

"Astaga! Kok berat." Kata Raniesha. "Apa sih isi nya?" sambungnya penasaran.

"Nanti Lo juga tau. Yuk ah ke kelas berat banget ini." Kata Melly sambil berjalan begitupun Raniesha.

Tap

Tap

Tap

"Raniesha? Woi elah! Tungga napa!" panggil seorang laki-laki mengejar Raniesha.

Dia lagi?

"Apa?"

"Ah elah sinis banget Lo kak."ujar laki-laki yang diketahui bernama Bara tersebut. "Maaf nih ganggu. Gue mau minta tolong boleh?"

"Ogah!" Balas Raniesha sambil memutar bola matanya.

Kemudian Melly yang melihat ada Bara disitu, munculah ide jenius dari otak nya. "eh! Kata siapa Echa mau kok bantuin Lo. Tapi ada syaratnya nya" ujar Melly sambil menarik turunkan alis nya.

Raniesha langsung memberikan tatapan sinis kepada Melly. "Mell Lo apa-apan sih! Gue ga mau bantuin dia!"Raniesha berbisik kepada Melly.

"Syaratnya apa Kak?" Kata Bara penasaran. "Apapun syarat nya gue sanggup lakuin itu, walau pun berat sekalipun" sambung Bara dengan penuh keyakinan.

"Baiklah. Tuh bawain, gampang kan syarat nya."balas Melly sambil memberikan kantung plastik hitam tersebut. "Oh iya, anterin ke perpustakaan ya. Nanti kalau udah Lo ke kelas kita aja. Bye! Ayok Cha!" Pungkas Melly kemudian gadis itu berlari pergi sambil menarik lengan Raniesha.

"Hadeuh gue kira syaratnya apa gitu. Cuma gini doang?" Kemudian Bara mengangkat kedua plastik hitam tersebut. "Astaga? Berat banget!" Bara kemudian dengan susah payah berusaha membawa 2 kantung plastik hitam tersebut.

"Gila ya. Gue dikerjain! Untung cantik !" Bara sadar bahwa dirinya dikerjain oleh Melly dan Raniesha.

****

Suasana kelas hari ini cukup efektif. Raniesha sedang fokus mencatat beberapa Tugas yang diberikan oleh Bu Ani pada saat ini. Guru itu termasuk dalam kategori guru killer yang ada disekolah ini katanya.

Raniesha fokus mencatat beberapa materi dibuku tugasnya. Sedangkan Melly gadis itu malah bermain handphone yang disembunyikan dibalik buku nya seakan-akan ia sedang menulis. Dan Lidya dia sibuk dipojokkan kelas sambil memejamkan matanya diatas meja, untung saja Bu Ani tidak mengetahui itu.

"Woi. Pinjem tipe x" Leo dengan keras. Berhasil membuat Bu Ani memberikan tatapan tajamnya. "Hehe. Maaf Bu" sambung Leo sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan tersenyum lebar sambil menampakkan gigi nya bagai kuda.

"What?!" Pekik Melly dengan cempreng karena melihat sesuatu dilayar handphone nya.

"Harap jangan berisik!" Bu Ani memberikan tatapan tajamnya kepada Melly.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

336 Fantastic HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang