10. Ruang Osis

9 1 0
                                    

Jatuh cinta sendirian adalah seni sederhana untuk mengukir rasa sakit hati...

***

Raniesha berjalan lurus menuju gerbang SMA ANDROMEDA. Fokusnya hanya satu sekarang hari Senin jadwal upacara dan gadis itu mempunyai tugas lain yaitu melaksanakan kewajiban piket nya.

"Oh God! Kenapa gue harus piket hari Senin!"

Btw,piket hari Senin juga tidak sebegitu buruk. Kalau dilihat dari sudut pandang yang lain mempunyai kelebihan daripada hari-hari lain.

Pertama, biasanya kalau piket hari Senin paling Raniesha dan teman kelasnya hanya menyapu bagian-bagian yang terlihat oleh guru-guru.

Kedua, datang terakhir juga menguntung kan paliang hanya kebagian mencuci kain pel dan merapikan alat-alat ketempat nya.

Ketiga, bisa piket setelah upacara,dengan alasan sebelum nya tida keburu piket. Wkwk! Lumayan bisa bolos diawal jam pelajaran dengan waktu singkat walau cuma menyapu ataupun sekedar membuang sampah.

Raniesha melihat kearah jam tangannya yang telah menunjukkan pukul 06.30 masih ada waktu 30menit untuk piket sebelum upacara.

"Raniesha"suara cowok yang cukup familiar ditelinga Raniesha menghentikan langkahnya.

"Hai kak" sapa Raniesha sambil tersenyum.

"Boleh minta tolong?"ujar Kak Alfian.

Raniesha berpikir sejenak apa yang harus ia jawab, kalau menolak tentu saja tidak etis. Tapi Raniesha mencium bau-bau hal yang tidak ia ingin lakukan" minta tolong apa ya?"balas Raniesha dengan wajah bingung.

Kak Alfian terkekeh melihat wajah Raniesha yang kebingungan"tenang aja gue ngga nyuruh Lo buat ngepel lapangan kok"

"Wkwk... Emang lapangan bisa di pel kak?"tanya Raniesha.

"Tergantung lapangan nya juga. Kebetulan lapangan sekolah kita ngga bisa. Jadi Lo tenang aja, ngobrol nya sambil jalan yuk! Ikut gue ke ruang OSIS"ujar Kak Alfian.

"Hah? Keruang OSIS kak?! Engga deh kak, gue ngga enak sama osis-osis lain" Raniesha bertambah bingung.

"Tenang aja mereka semua kan anggota gue. Jadi Lo ngga perlu ngerasa ngga enak" balas Kak Alfian sambil menunggu keputusan Raniesha.

Raniesha berpikir sejenak dan akhirnya ia memutuskan untuk ikut bersama Kak Alfian ke ruang OSIS" oke deh kak!"

"Woy! Siapin sound sistem nya! Mic pada kemana sih! Cepet! Cepet!!" Ujar seorang gadis yang sedang memberikan komando dan instruksi kepada para OSIS.

"Woy Al! Cepet bantuin, hari ini OSIS kan yang jadi petugas"tanya seorang gadis berambut pendek yang sepertinya seangkatan dengan Kak Alfian.

"Iya, kan tadi malem udah gue tentuin nama-nama petugasnya"balas Kak Alfian.

"Siapa itu Al?"tanya gadis yang barusan memberikan instruksi.

Kemudian Kak Alfian memperkenalkan Raniesha kepada Kakak - kakak OSIS " ini Raniesha yang tadi malam gue kasih tau"ujar Kak Alfian.

336 Fantastic HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang