4. Pertemuan

18 3 0
                                    

Sebuah pertemuan,
Walaupun hanya sementara,
Adalah awal dari berbagai kemungkinan..

****

Gadis cantik berambut indah tersebut menggeret kopernya dengan lesu. Melangkah mencari tempat duduk untuk mengistirahatkan tubuh nya dari perjalanan panjang German-indonesia.

Bayangkan saja 9 jam mengudara diatas awan dengan Sang burung besi yang membawanya menyebrangi lautan dan daratan yang luas yang memisahkan dua benua tersebut.

Gadis tersebut sedikit meregangkan beberapa ototnya yang agak kaku, dan sesekali memutar lehernya. Saat setelah ia rasa cukup untuk beristirahat gadis tersebut segera bangun dan kembali membawa kopernya.

Tak..

Omg? Suara sendal karet yang putus. Really? Yang benar saja, kenapa harus sekarang. Rutuk gadis cantik tersebut atas kejadian yang baru saja menimpanya.

Gadis tersebut melihat keadaan disekitarnya, karena sangat malu kalau sampai dia jadi pusat perhatian. Padahal mah orang-orang sekitarnya pun tidak memperhatikan dirinya, mungkin ada satu atau dua pasang mata yang memperhatikan nya, tetapi hanya sekilas karena mereka sibuk mengurusi secedule mereka masing-masing.

Dengan sangat cepat gadis tersebut mengambil sendalnya secepat kilat. Dan memasukan sendal yang putus tersebut ke tempat sampah. Setelah itu gadis tersebut memutuskan untuk berjalan tanpa menggunakan alas kaki.

"Hey! Sayang!" Suara lembut dari seorang wanita yang sudah tidak terlalu muda, tetapi kecantikan nya masih terpancar diwajahnya.

"Mama!" Pekik gadis tersebut langsung memeluk Sang Mama.

"Echa? Mama thinks you don't really go to Indonesia"

"No mama! this time I'm very serious "

"Come on gurl! Let's go"

"Let's go"

Ibu dan anak tersebut langsung ke lobby, untuk menunggu datangnya mobil yang akan membawa mereka pulang kerumahnya.

"Hei? Dimana sendal or sepatu kamu?"tanya Mama Rita.

Raniesha menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sambil terkekeh kecil" Hehe, mam my sandals broke. And I was confused about where to go before, luckily Mom came to save me from this embarrassing incident"

"Ya udah kalau begitu nanti kita ke minimarket terdekat ya beli sendal yang biasa dulu"

"Thank you Mama"

Setelah itu mobil yang mereka tunggu datang dan mereka segera masuk kedalam mobil, tak lupa sopir memasukan koper besar Raniesha kedalam bagasi mobil sport berwarna putih tersebut. Setelah selesai mobil itu berjalan meninggalkan area Bandara.

****

Cowok tampan dengan sweater hitam dan celana hitam serta sneakers hitam, sweater tersebut sangat pas dibalutkan ditubuh atletis cowok tersebut sehingga agak sedikit membentuk beberapa otot yang terpahat rapi ditempat nya.

Cowok tersebut sedang menunggu seseorang, ia bertengger di motor sport miliknya. Sambil memainkan handphone dan membuka aplikasi Instagram miliknya.

336 Fantastic HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang