8. Makan sate

20 1 0
                                    

Ibarat sebuah magnet Aku dan Kamu adalah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Saling bertentangan namun tak bisa dipisahkan.

✨✨✨✨

Pertama kali Raniesha merasakan euforia bersekolah di Indonesia. Mungkin memiliki makna tersendiri bagi dirinya, dan perlahan mulai merubah beberapa hal dari hidupnya.

Sudah 1 pekan Raniesha bersekolah di SMA ANDROMEDA, hari-hari nya berjalan lancar dan dia pun bisa mengerjakan tugas-tugas sekolah nya dengan mudah.

Sekarang Raniesha sedang termenung mengingat kejadian awal saat ia pertama kali masuk ke SMA ANDROMEDA, bertemu dengan orang yang sangat tampan namun menyebalkan.

Raniesha heran mengapa dia tidak pernah melihat wajah cowok itu lagi? Bahkan dikantin pun pada saat istirahat ia tidak melihat keberadaan cowok itu.

"Echa! Ayo balik! Lo tadi ngga denger pengumuman nya?"pekik Melly sambil membereskan beberapa bukunya.

"Pengumuman apa?"tanya Raniesha polos.

"Astaga! Kita suruh pulang cepet dan besok libur! Soalnya guru-guru mau rapat " jelas Melly bersorak gembira.

Kedua gadis tersebut berjalan meninggalkan kelasnya, sambil berbincang-bincang dengan kecil. Hingga Raniesha tidak menyadari ia menabrak seseorang.

Bugh!

Raniesha menabrak sesuatu yang bidang dan keras sampai-sampai membuat tubuhnya agak terdorong kebelakang.

"Sorry sor-ry" ujar cowok berkulit putih tersebut sambil menatap Raniesha intens.

Untung saja Raniesha tidak jatuh, bukan karena sakit tapi malunya itu loh, apalagi cowok dihadapan nya ini adalah kategori cowok tampan yang ia yakini itu. Sebab melihat wajah sahabatnya yang menatapnya kagum tanpa berkedip.

"Engga apa-apa kok! Tadi gue juga yang ngga liat-liat ke jalan" ujar Raniesha sambil tersenyum.

"Ya udah gue duluan ya!"ujar cowok tersebut lembut,kemudian melangkah pergi meninggalkan Raniesha dan Melly yang sedang membeku.

"Woii!! Melly" pekik Raniesha sambil menjentikkan jarinya tepat diwajah Melly.

"Gila Lo! Mimpi apa Lo semalem nubruk dada nya Kak Al" pekik Melly histeris.

Melly memang seperti itu dia selalu mengekspresikan secara berlebihan, bahkan Raniesha heran ada apa memang dengan cowok tadi tidak ada yang spesial, bukan orang penting ataupun guru, pakaian nya pun sama- sama menggunakan seragam putih abu seperti keduanya.

"Emang kenapa? Sama cowok barusan?"tanya Raniesha polos.

"Lo tau ngga? Dia tuh Kak Alfian! Ketua OSIS SMA ANDROMEDA dan dia itu juara OSN IPA nasional. Udah tampan, cerdas, tegas, baik, berwibawa lagi. Aduhh keren banget calon pacar!"pekik Melly yang masih histeris.

"Seriusan? Hehehe berarti gue beruntung ya." Ujar Raniesha sambil terkekeh kecil.

"Kenapa dia ngga tabrak gue aja, kan gue bisa modus bersandar di dadanya yang pelukable banget" pekik Melly

"Ih Mell! Jangan teriak-teriak nanti orang nya denger!"ujar Raniesha berbisik lalu Raniesha menarik tangan Melly kedepan gerbang.

336 Fantastic HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang