13. Damage

12 2 0
                                    

Izinkan aku, untuk mengukir namamu...
Untuk diketahui senja
Untuk diketahui malam
Agar semesta tahu bahwa kamu milliku....

****

Matahari memamerkan sinarnya, yang selalu setia menemani dikala mata terbuka. Tampak langit biru cerah yang membuat hari ini Semesta menjadi sempurna.

"Hai gurl! Come on!"

"Iyaa.. bentar lagi pake sepatu"pekik Raniesha sambil memasang tali sepatunya. Kakak nya sedari tadi sudah berteriak-teriak karena Raniesha tak kunjung siap.

"Echaa!!"

Dengan terburu-buru Raniesha turun dari tangga dan segera menghampiri kakaknya."ayo!"ujar Raniesha sambil mengatur nafasnya.

Alice fokus menyetir mobilnya dan Raniesha pun fokus dengan catatan nama-nama peserta yang akan ia seleksi hari ini.

Alice memperhatikan adiknya yang terlihat gelisah. "Heh kenapa?"tanya Alice sambil menepuk lengan Raniesha.

Raniesha langsung melihat kearah Kakaknya, "enggak kak, ini ada tugas sekolah buat pensi"

"Heh?! Itu muka Lo kenapa?"

Raniesha tersentak saat Alice bertanya seperti itu. Dia agak bingung harus menjawab apa? Raniesha tidak ingin membuat masalah ini menjadi besar.

"Itu kak, kemarin ada pelajaran olahraga terus main bola volly.. eh ngga sengaja kena muka gue. Ya jadi lah kaya gini" Raniesha beralibi.

"Udah di kompres?"

"Udah kok kak, santai ya. Jangan khawatir!"

"Makanya lain kali harus hati-hati"

"Iya siap kakak ku yang bawell"

***

"Morning everyone!" sapa Melly dengan riang.

"Mell jangan berisik lah masih pagi ini!"cibir Lidya sambil menutup telinga nya.

"Iya-iya maap"

Kemudian Melly duduk ditempatnya, kemudian ia mengambil kaca dari dalam tas nya dan sedikit merapihkan rambutnya.Sedangkan Lidya sedang memejamkan matanya , seperti nya hari ini dia kurang bersemangat.

"Pagi guys!"sapa Raniesha sambil masuk kedalam kelas, kemudian gadis itu segera duduk di tempatnya.

Oh iya! Hari ini ada penampilan yang berbeda dari Raniesha. Sekarang gadis itu menguncir rambut nya yang panjang.

"Eh.. eh..cantik bangett. Ini teh Echa, Raniesha bukan? Eleuh-eleuh meuni geulis pisan"puji Neneng dengan logat sunda.

"Makasih Neneng"

"Pangling euy, kirain teh anak baru"timpal si Dinda.

Raniesha hanya tersenyum membalas pujian dair teman-temannya yang agak pangling melihat penampilan nya hari ini.

"Ada ape nih? Kenapa princess Rapunzel kuncir rambut nya?"tanya Melly sambil menarik kursi nya ketempat Raniesha.

"Astaga! Ngaur Lo Mell! Rambut gue ngga sepanjang Rapunzel"balas Raniesha sambil terkekeh.

"Bagus ih! Cantik tau Cha!"puji Lidya sambil mengacungkan dua jempol tangan nya.

"Maaaciwww Lidya"

336 Fantastic HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang