6. Devil Devano

13 2 0
                                    

Selamat membaca ❤️

Terkadang mereka
yang hanya bisa
berkomentar dan meremehkan
Tidak pernah tau arti
sesungguhnya dari kata berjuang...

***

SMA ANDROMEDA

Terlihat jelas, didepan sebuah gedung sekolah. Cukup besar dan elit seperti nya. Papan plang bertuliskan nama sekolahan tersebut memang sangat familiar seantero kota ini.

Baru saja gadis itu searching tentang SMA ANDROMEDA, didalam artikel tersebut bertuliskan beberapa prestasi dari para siswa-siswi yang mengikuti lomba nasional dan internasional serta berhasil mendapatkan juara.

Lumayan menarik minat gadis tersebut, melihat banyak pemuda-pemudi yang berprestasi di sekolah ini.

"Semangat!" Monolog gadis cantik tersebut saat keluar dari mobil milik Mama nya.

"Nak, nanti langsung ke ruang kepala sekolah aja ya, mama sudah beritahu kok. Maaf ngga bisa dampingin kamu, soalnya mama ada meeting penting banget" jelas Mama nya.

"Iya mamaa!"balas Raniesha langsung mencium Pipi Mamanya.

Setelah mobil Mamanya meninggalkan area Sekolah. Raniesha segera masuk kedalam sekolah tersebut. Raniesha berjalan sambil memperhatikan sekitarnya.

Raniesha bingung harus bertanya kepada siapa, seperti nya siswa-siswi disini sangat terburu-buru sekali.

Raniesha berjalan lurus dari depan gerbang dan saat melewati koridor Raniesha melihat seorang gadis yang sedang menggerutu kesal.

"Aduh! Mana sih kunciran rambut gue?!" Ujar gadis itu menggerutu sambil mengeluarkan isi tas nya satu persatu.

"Permisi.." ujar Raniesha lembut.

"Aduh! Bentarr dulu gue lagi nyari kunciran gue!" Balas gadis tersebut masih sibuk mencari kuncir rambut nya.

"Maaf it-"

"Dibilangin nanti dulu" potong gadis tersebut.

"Kunciran nya ada dipergelangan tangan kamu" ujar Raniesha memberitahu.

Kemudian gadis tersebut tersenyum kikuk kepada Raniesha. Dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan gadis tersebut kembali merapihkan isi tasnya.

Aduh dasar Bego banget Lo Lidya! Batin gadis itu yang diketahui bernama Lidya Anindita cewek berambut hitam legam yang merupakan anak IPA, gadis tersebut agak terlihat beda dari para siswi lainnya.

"Aduh maaf banget nih ya, soalnya tadi panik banget" ujar Lidya meminta maaf kepada Raniesha.

"Iya ngga apa-apa kok. Lag-"

"Eh kok gue baru liat Lo? Anak baru ya?"tanya Lidya sambil memotong omongan Raniesha.

"Iya saya anak baru"

"Udah ngga usah pake bahasa baku. Gue-Elo juga nggak apa-apa!"cerocos Lidya.

Raniesha tersenyum canggung, ia sama sekali tidak mengenali Lidya. Tetapi gadis didepannya ini sangat suka berbicara sehingga Raniesha sedikit menganalisis sifat yang Lidya miliki.

"Boleh min-"

"Boleh kok, kenalin nama gue Lidya Anindita. Kalo Lo siapa?"potong Lidya.

Padahal Raniesha bukan mau menanyakan nama gadis didepannya. Ia ingin minta tolong ditunjukkan ruangan kepala sekolah. Tetapi gadis didepannya ini sangat friendly dan percaya diri sekali.

336 Fantastic HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang