3. Devano Reksa Ferino

17 3 1
                                    

Adakala orang yang memiliki masa silam paling buruk akan jadi paling baik dimasa depan...

****

Suara sorak-sorai menggema didalam sebuah pertandingan balap motor yang diadakan 3 bulan sekali. Pesertanya meliputi anak-anak dari berbagai klub motor seantero Kota.

Persyaratannya sangat mudah hanya cukup memilik motor dan helm untuk melindungi dari benturan pada saat terjatuh. Dan hadiahnya pun sangat menjanjikan sekitar 10juta jika bisa memenangkan pertandingan ini.

Cowok tampan yang tengah berjalan menuju motor sport miliknya disambut riuh oleh para pendukungnya yang kebanyakan para gadis meneriaki namanya dengan keras dan beberapa dari mereka memberikan kata penyemangat.

Cowok tersebut tersenyum manis, sedikit menotice para pendukungnya yang sebagian besar berdominasi kaum hawa. Setelah itu ia langsung memasang helm full face miliknya dan menaiki motor sport berwarna merah miliknya.

"Dev!" Panggil Revan sambil memberikan sarung tangan milik Devano.

"Semangat! Bang Broo!! Gue yakin Lo pasti menang lagi" pekik Udin salah satu sahabat nya yang lainnya.

Devano Reksa Ferino, cowok tampan yang biasa dipanggil Devano tersebut memberikan acungan jempol terhadap perkataan sahabat nya yang bernama Udin barusan.

Setelah para peserta siap ditempatnya masing-masing. Tinggal menunggu aba-aba untuk segera memulai pertandingan balap ini. Suara motor saling bersahutan..

Brum...brumm..Brum..

1...
2...
3...

Begitu bendera start diangkat Devano langsung melesat dengan cepat. Tidak ada yang bisa menyainginya Devano unggul dengan begitu mudah dari para peserta lainnya. Motor sport miliknya menginjak garis finish pertama.

Akhirnya! Seperti biasa hasilnya Devano lah yang memenangkan pertandingan balap motor ini, kemudian Devano menerima beberapa penghargaan dan uang tunai sebesar 10jt. Rencananya uang tersebut akan ia donasikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

"Bener kan perkiraan gue Devano pasti juaranya!! Aye!! Aye!!" Pekik Jeno sahabat Devano yang lainnya.

"Berisik Lo Jeno ngga pake nct!" Omel Yudis terganggu dengan teriakan Jeno yang berlebihan.

"Dev, keren parah sih kayak mamang Rossi tau nggak?" Ujar Udin bangga terhadap hasil yang Devano dapatkan.

"Ada udang dibalik batu nih! Si Udin muji-muji Lo Dev" ujar Jeno.

"Astagfirullah solimi bangett kamu Jeno!!" Ujar Udin dengan berpura-pura sedih.

Devano yang melihat kelakuan absurd dari para sahabatnya memilih pergi meninggalkan mereka semua.
Saat Devano berjalan untuk mengganti pakaiannya, ada seorang gadis yang memberhentikan langkahnya.

"Haii... Dave" sapa gadis tersebut.

"Ngapain Lo Disini?" Tanya Devano dingin.

"Nonton kamu balapan" balas gadis tersebut.

Devano mencoba melewati gadis tersebut, gadis tersebut menghalangi jalan Devano.

"CK! Minggir!!" Pekik Devano.

"Enggak, ngga mau"

"Awas!"

"Engga, aku bilang ngga mau"

Brugh!

Devano mendorong gadis tersebut dan membiarkannya terduduk di atas tanah.

"DEVANO!!" Pekik gadis tersebut yang sengaja tak didengar oleh Devano.

Gadis yang bernama Tiara Kiana Aurora, dipanggil Ara gadis tersebut merupakan mantan kekasih dari Devano.
Ara mengkhianati Devano, sehingga sekarang Devano sangat membenci Tiara.

****

Setelah mengganti pakaiannya, Devano langsung berniat akan pergi meninggalkan tempat tersebut. Karena ia menghindari gadis yang bernama Tiara .

"Mau kemana Lo?" Tanya Revan sahabat yang paling dekat dengannya.

"Balik"

"Papa Lo udah marah-marah tuh dirumah, dari tadi telponin gue" beritahu Revan situasi rumah Devano.

"Udah biasa, paling juga cuma sebentar!" Balas Devano.

"Oke, Take care" ujar Revan.

"Thanks, bilang ke yang lain gue balik duluan"

Devano langsung menancapkan motornya dengan kecepatan penuh menuju rumahnya.

Sesampainya dirumah Devano memicingkan matanya, menatap Mama yang telah menunggunya kepulangannya.

"Dev, Mama sama Papa khawatir! Kamu selalu pulang malem seperti ini, besok kamu sekolah!" Ujar lembut Sang Mama menasehati anaknya tersebut.

"Cukup, Ma.. Devano capek!"

"Nak, mama ingin kamu menjadi lebih baik lagi. Mama ingin kamu berubah "

"Tap--"

"DEVANO!" Sentak Papanya.

"Sudah berani kamu melawan mama kamu?!" Sambung sang papa sambil mengomel kepada Devano.

"Devano bukan melawan Mama sama Papa, tapi Devano hanya melakukan hal yang Devano inginkan!"

"Kamu seharusnya belajar yang benar. Sebentar lagi kamu akan lulus SMA dan setelah kuliah kamu akan mengurus perusahaan Papa"

Devano menutup telinga nya, karena setiap hari Papanya selalu mengatakan kalimat itu lagi dan lagi menyuruh Devano untuk mengurus perusahaan miliknya" .

Devano langsung pergi ke Lantai atas pergi kekamar nya, kesal rasanya mendengar ocehan Mama dan Papa setiap hari. Ia membuang napasnya dengan kasar, dan mengambil sesuatu didalam saku jaketnya lalu menyimpan nya diatas nakas miliknya.

Tok..tokk..tok..

Suara pintu kamar yang terketuk, dan Devano sudah dapat menebaknya itu pasti Sahabatnya yaitu Revan.

"Masuk!"

"Nak, mama ingin bicara sebentar saja"
Ujar lembut Sang Mama, dugaan Devano salah ternyata itu adalah Mama nya.

"Ma, aku capek"

"Kalo capek, kamu nurut sama Papa kamu nak! Mama lelah melihat kamu dan Papa mu selalu berdebat, mama tidak mau itu terjadi nak"

"Bisa ngga Mama sama Papa ngertiin aku!"

"Bisa kalo kamu berubah! Jangan suka ikut balapan motor!"

"CK! Berubah? Mama, Papa ngga suka liat aku balapan motor, Mama sama Papa lebih suka liat aku ngerokok, dugem, dan mainin cewek?!"

"Ngga gitu nak, Mama ingin kamu berubah kearah yang lebih baik!"

"Sudah? Kalo tidak ada yang mau Mama bicarakan silahkan keluar dari kamar Devano!"

Devano langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur dan menaikkan selimut nya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Dan Mama nya pun akhirnya pergi dari kamar Devano.

Setelah kepergian Sang Mama Devano menghembuskan nafas nya kasar. Dan mengambil ponselnya disaku celananya, lalu ia menghubungi seseorang.

"Besok jam 08.00 pagi Start, dideket pertigaan lampu merah"

"..."

"Iya, nanti Lo gue jemput"

"..."

"Iya, dasar bawel! Cepet Sono tidur!"

"..."

"Good night!"

Setelah mengucapkan selamat malam kepada seseorang yang ada barusan ia telepon, Devano memutuskan sambungan nya.

Mungkin besok akan menjadi hari paling menyenangkan untuk Devano.

Tak lama kemudian cowok tersebut terlelap tidur memasuki alam mimpi.

Thank you ❤️
Mohon maaf kalo nggak nyambung 🙏

336 Fantastic HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang